Chapter 43

898 66 4
                                    

"Gue bingung, Ri, Steff," kata Angga kepada Steffi yang duduk di depannya. Pagi ini, Angga sedang duduk di salah satu Kafe ditemani Ari dan Steffi. Lagi-lagi, mereka membahas perihal Beby.

Steffi mendengus. "Makannya, jangan suka ngebaperin anak orang. Jadi ribet, 'kan masalahnya?"

"Gue gak ngebaperin siapa-siapa, kok," balas Angga.

"Haha, lo lucu, Ngga. Jelas-jelas, lo udah bikin Beby nge-fly sama semua sikap lo sama dia. Lo istimewain dia seakan-akan dia putri, lo perhatian sama dia, lo selalu berusaha bikin Beby seneng. Lo emang nggak mikir kalau lo suka sama Beby, tapi buat Beby yang gampang baper, menurut dia lo itu suka sama dia," saut Ari.

"Beby gak baperan. Kalau gue jadi Beby, gue juga pasti udah baper diperlakuin kayak Ratu." Steffi membuka suara.

Angga diam membungkam tanpa bisa membalas perkataan kedua sahabatnya. Mereka sepenuhnya benar bahwa ia telah membuat Beby baper dan berujung suka padanya.

"Terus, gue harus gimana?" Tanya Angga.

"Ya minta maaf."

Sebuah ide muncul di benak Angga tentang perminta maafan dirinya kepada Beby. Sebuah ide yang Angga dan semuanya tidak tahu bahwa ide itu berbahaya.

Berbahaya untuk hubungan mereka.

***

Beby berdecak kagum ketika kakinya sudah mendarat di tangga terakhir tempat ia menuju rooftop pada malam hari ini. Beberapa menit yang lalu Steffi menelpon untuk meminta Beby datang ke Kafe ini.

Alunan musik romantis terdengar, membuat bibir Beby membentuk seulas senyuman. Bahkan, ada lilin-lilin menyala yang membentuk beberapa kata. Beby mencoba membaca kata yang terbuat dari lilin-lilin tersebut.

I'm sorry, Beby.

Beby mengerutkan kening. "Buat apa Steffi minta maaf? Dia 'kan gak punya salah apapun."

Duarrrr.

Kembang api terdengar. Beby menengadahkan kepalanya, menatap kembang api yang terlihat di langit.

Beby, i'm sorry.

Lagi-lagi, Beby bingung. Tadi lilin, sekarang kembang api yang membentuk sebuah kalimat. Ia bingung sangat bingung.

Dan kebingungannya terjawab ketika datang seseorang dengan pakaian jas berwarna senada dengan dress-nya dan sebuket bunga di tangannya. Beby kaget bukan main saat melihat orang itu adalah Angga.

"Beby, maafin gue, ya, kalau gue punya salah sama elo." Angga tersenyum, kemudian cowok itu mendekati Beby.

Kini, jantung Beby berdegup melebihi ritme.

Angga menyodorkan sebuket bunga yang tadi dibawanya. Dan dengan senang hati, Beby mengambil bunga itu.

"Angga--lo yang--" Beby tak dapat lagi berkata-kata.

Semenit kemudian, seorang pelayan datang dan membawa tas selempang Beby sekaligus bunga yang tadi diberikan Angga.

Angga mengaitkan jari-jemarinya dengan jari-jemari Beby. Ia tersenyum sambil menatap Beby, dan gadis itu juga tersenyum.

Angga mulai menggeser langkahnya, mengikuti irama lagu. Mereka berdansa, hingga hari sudah mulai larut.

Setelah berdansa, Angga mengajak Beby duduk di meja-kursi di tengah rooftop. Mereka dinner romantis.

Dan malam itu, hati Beby benar-benar berbunga-bunga.

Strong Love❌AnggaSyifaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang