Chapter 5

1.9K 116 6
                                    

Seperti biasanya, Syifa hanya duduk di bawah pohon rindang di belakang sekolah ini. Entah kenapa, Syifa sangat suka menyendiri sendiri.

"Lo!" Syifa menoleh agak ragu, apakah orang itu memanggilnya?

Syifa terkejut saat melihat orang yang memanggilnya adalah Angga. Ia kemudian hanya bisa membuang muka dan berharap Angga tak akan menemuinya.

"Makasih ya lo udah tolongin gue kemarin," ucap Angga sambil mendekat kearah Syifa.

Syifa bergegas bangkit dari duduk nya, namun sayang Angga sudah mencekal tangan Syifa membuat Syifa tak dapat bergerak.

"Eh, gue gak nggigit kok. Gausah takut gitu kali, gue cuma mau tanya sama lo doang kok. Siapa nama lo?"

Syifa menggeleng, "aku pikir kamu ga perlu tahu siapa nama aku."

Angga hanya diam, kenapa gadis ini sangat aneh? Tiba-tiba menggunakan kosakata yang sopan dan halus, tapi kemarin dia mengusirnya. Jadi, apa dia membencinya?

"Udahlah Angga, mendingan kamu gausah ketemu aku lagi," ucap Syifa yang kemudian pergi.

***

Amanda mengacak rambut nya frustasi. Bagaimana cewek --yang menurutnya-- cupu seperti Syifa bisa berteman dengan Angga yang merupakan pacar nya?

"Aish, gue gak bisa biarin ini! Cewek itu harus gue kasih pelajaran!" Ucap Amanda kesal.

"Mand, sabar Mand," Jovita mencoba menenangkan Amanda.

"Cewek cupu kayak dia itu gak cocok sama cowok super ganteng and perfect kayak Angga. Angga itu punya gue, CUMA-PUNYA-GUE!"

"Tapi Syifa itu kaya lo Mand, gue pernah liat dia masuk ke rumah mewah. Rumah nya bagus parah, lebih bagus dari rumah lo," sela Adzwa.

Jovita segera mencubit pinggang Adzwa, "lo jangan ngomong gitu pe'a."

***

Syifa mengerutkan kening saat melihat dua siswi sedang hormat di tengah-tengah lapangan.

Kenapa mereka di hukum? Tanya Syifa dalam hati.

"Eh eh, Adzwa sama Jojo kasihan ya. Masa cuma gara-gara mereka muji rival nya Amanda mereka di hukum sama Amanda? Kan gak lucu," ucap seorang sisiw ber-name tag 'Jeha.'

Steffi yang mendengar itu segera mengambil tindakan, ia berlari menuju Amanda yang sedang duduk di tepi lapangan dengan wajah sumringah.

"Lo itu gak punya hati ya?!" Kata Steffi begitu ia sampai di hadapan Amanda.

Amanda menatap Steffi enteng, "maksud lo apa?"

"Amanda, gue tahu lo itu cucu pemilik sekolah ini. Lo bisa semena-mena sama anak-anak disini. Tapi please, kalau lo ngelakuin sesuatu harusnya lo pakek otak lo dulu. Atau lo gak punya otak?"

Amanda berdiri, wajahnya nampak menahan amarah. "Heh, elo siapa ngatur-ngatur gue? Gue punya otak kok, gue punya hati tapi lagi di bawa sama bebeb Angga!"

Syifa tersenyum, "bebek? Panggilan macam apa itu. Oh, lupa gue, lo kan manggil temen-temen lo dengan sebutan binatang ya? Terus lo mau manggil lo sendiri apa? Curut? Kecoa?"

"Eh, gue bilang bebeb, bukan bebek. Situ tuh yang gak punya telinga bagus!" Ucap Amanda sambil mendorong tubuh Syifa. Syifa yang tak terima segera mendorong balik tubuh Amanda.

"Mand, kamu apa-apaan sih? Kayak anak kecil aja," ucap Angga yang barusaja datang memisah mereka berdua.

Syifa menatap Angga dan Amanda tak sedap, ia tak mungkin melawan mereka berdua sedangkan ia hanya sendirian.

Syifa tak lagi memperdulikan Amanda, ia segera berlari ke tengah lapangan, meninggalkan keramaian. Syifa menyeret Jovita dan Adzwa untuk berhenti berdiri di sana.

Strong Love❌AnggaSyifaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang