Chapter 44

974 73 15
                                    

Steffi : Syif, gue mau nanya sesuatu. Boleh?

Syifa mengerutkan kening ketika membaca pesan dari Steffi.

"Kenapa pakek nanya segala?" Gumamnya sambil terkekeh pelan.

Syifa : Silahkan lah. Kayak lagi chat-an sama siapa aja, Steff

Steffi : Angga boleh dinner sama sepupu gue? Jadi, ceritanya gini, sepupu gue suka sama Angga, dan dia tau kalau Angga punya pacar
Steffi : Dia marah terus kabur dari rumah, dia balik tadi pagi dan masih marah sama Angga.
Steffi : Supaya sepupu gue gak marah lagi, Angga mau ngajak dia dinner. Gapapa kan?

Syifa : Kenapa gak boleh?
Syifa : Steff, sekarang statusku itu cuma pacar Angga. Bukan istri ataupun orang tua Angga.
Syifa : Aku gak berhak buat ngatur-ngatur Angga dan kehidupan dia. Soal dia mau temenan sama siapapun, aku gabakal ngelarang karena emang Angga bukan milik aku seutuhnya

Syifa menaruh HP-nya di atas nakas. Ia mengusap wajahnya kasar, mengusir jauh-jauh perasaan dan egonya.

Perasaan tidak rela jika Angga dinner dengan gadis lain.
Perasaan tidak rela jika ada seseorang yang menyukai Angga.
Perasaan bahwa Angga adalah miliknya.

Angga : Sayang kamu udah diceritain Steffi kan?
Angga : Aku mau ngelurusin semuanya. Kamu dateng ke Cafe Gardenia jam 8 nanti, oke?
Angga : Ari sama steffi yang bakalan jemput kamu

Syifa tersenyum. "Kenapa cerita Angga sama sepupu Steffi kayak cerita Beby sama gebetannya, ya?"

***

Syifa turun dari mobil milik Ari diikuti Ari dan Steffi yang juga ikut turun.

Sekarang pukul delapan lewat lima belas. Syifa sudah siap dengan dress hijau tosca yang melekat cantik di tubuhnya. Rambut Syifa digerai, seperti biasanya.

Ari dan Steffi menuntun Syifa pergi ke rooftop kafe.

Syifa dapat melihat Angga tengah dinner bersama seorang gadis--yang Syifa tidak tahu wajahnya karena gadis itu membelakangi Syifa.

Ada sesuatu di dalam tubuhnya yang merasa tercubit ketika melihat Angga tertawa bersama gadis itu. Ditambah baju keduanya yang berwarna sama, seakan mereka berdua adalah sepasang kekasih yang tengah merayakan hari jadi hubungan mereka.

Dan Syifa benci itu semua. Ya, dia cemburu.

"Syifa, lo langsung samperin mereka. Jangan lupa rileks," ucap Ari seakan ia sedang mem-breafing seorang artis--dan ia adalah sutradaranya.

Syifa mengangguk kemudian menuruti kata-kata Ari.

Steffi menggigit bibirnya. "Ri, aku rasa semuanya gak bakal berjalan sesuai rencana. Beby masih suka sama Angga, dan pastinya dia bakalan shock bahkan marah waktu liat Syifa."

"Bodoh. Kenapa kita gak mikir sampai sana?" Ari mengacak rambutnya. Semua sudah tidak bisa dihentikan karena Syifa sudah berada di antara Beby dan Angga. Dan terlihat dari tempat Ari dan Steffi memantau, Beby marah.

Strong Love❌AnggaSyifaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang