Bunyi Klakson yang ditekan berkali-kali masuk kedalam telinga Raka. Cowok itu tersenyum puas saat mobil Avanza itu berada tepat dibelakang mobilnya.
"Minggir Bego!"
Teriakan yang nyaris tidak terdengar karena kaca mobilnya yang ditutup semakin membuat senyum cowok itu melebar dikursi kemudinya.
"Minggir Bego! Ini tempat parkir Gue!" Akhirnya, cewek itu turun dan mengetuk-ngetukkan tangannya di kaca mobil Raka. Sedangkan orang yang berada didalamnya terlihat santai. Banget, malah.
"E budeg ya lo ya! Kalau lo nggak mau minggir, Mobil Lo Gue tabrak!" Teriak Gadis lagi. Kayaknya suasananya bersahabat, terlihat masih sepi, hanya ada beberapa murid yang memandang heran.
Dengan santai, Raka menurunkan kaca mobilnya, iris cokelatnya langsung bertemu dengan iris hitam yang terlihat sudah membara. Kiamat!
"Buru lo minggir!" Ujar cewek itu lagi. Segitu gampangnya ya, mood hancur cuman gara-gara cowok tengil satu ini.
Raka melongok kesana-kemari, semakin membuat Gadis tak sabaran, "Lo lihat nggak? Tempat parkir yang disitu?" Meskipun jengkel, namun Gadis juga mengikuti arah pandang cowok ini. "Itu kan kosong, kenapa nggak disitu?" Katanya lagi ; enteng, ringan, dan berusaha setenang mungkin.
"Nggak!" Gadis menggeleng keras dengan gerakan tangan membantah, Nggak bisa! Dan nggak boleh! Gadis berusaha menenangkan diri, namun untuk menghadapi cowok ini, sabar pun nggak cukup! "Kalau lo nggak minggir, Gue tabrak!"
"Emang ini tanah punya lo? Seenak jidat aja," Nada Raka terdengar mulai jengkel, tatapannya menajam menembus iris mata cewek itu yang seperti mau keluar, "Kan Gue dateng duluan."
Gadis bersedekap, bahunya naik turun dan napasnya tersengal-sengal. Mungkin,kalau ada inflamerah, kelihatan banget keluar asap dari atas kepalanya karena saking panasnya, "Geser sono! Gue udah disini dari dulu!" Gadis tidak akan pernah mengalah lagi karena tempat parkirnya dipakai cowok ini. Dulu sih, cewek itu diam karena Raka memang sudah masuk kelas. Lah sekarang? Mumpung masih kelihatan batang hidungnya, sekalian depak aja.
"Lo nyuruh Gue minggir?" Tanya Raka lagi, kali ini dengan senyum. Menampilkan kedua pipi bolongnya dan membuat Gadis bercibir, idih!
Masih dengan tatapan tajamnya, setajam silet. Gadis bersedekap, dagunya terangkat bahwa ia benar-benar tak bercanda akan menabrak mobil Raka jika cowok itu tidak mau minggir!
"Oke Gue minggir." Ujar Raka. Cowok itu terkekeh sebentar sebelum mengambil tindakan. Disamping mobil Raka, Gadis mengamati apa yang akan dilakukan cowok itu.
Tanpa peduli cewek itu baru mau mengundurkan mobilnya dulu, Raka acuh tak acuh menghidupkan mesinnya. Iris cokelatnya melirik sepion. Tepat saat itu juga, saat Gadis baru akan masuk ke mobil, Raka malah mengundurkan mobilnya, dan terdengar bunyi seperti..
Brug
"Shit!" Gadis menutup pintu mobilnya dengan kasar. Ini sudah benar-benar keterlaluan! Langkahnya tidak bisa santai menuju bagian depan mobilnya, "Damn It!" kaget cewek itu bukan main saat melihat plat mobilnya --G 4 D 1 5 peyok dibagian kanan dan kirinya. "Aaarrrggh!" Cewek itu menggeram frustasi.
"Eh-eh kenapa?" Cowok yang baru saja keluar dari mobil itu mengerjap, menjadi kelihatan polos.
Tangan cewek itu terkepal disamping kanan dan kirinya. Dengan seluruh emosi yang memuncak dan siap saja meledak, ditatapnya Raka dengan pandangan bukan emosi lagi. Tapi, campuran deh. Emosi, jengkel, benci, marah. Ntap!
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MOST WANTED
Teen FictionCOMPLETE. (TAHAP REVISI) [WARNING! TERDAPAT BANYAK KATA-KATA KASAR]#130 In Teen Fiction 02-05-2017 #109 In Teen fiction 10-05-2017 #78 in teen fiction 22- 05-2017 * Siapa sih yang nggak kenal Gadis? Cewek berambut sebahu, mata bulat, bibir tipis. Iy...