[29] Salah

26.7K 1.4K 5
                                    

Setelah selesai urusannya didalam toilet, Gadis mendekati cermin besar dengan wastafel dibawahnya. Cewek itu berniat membasuh wajahnya yang terlihat kusam. Dengan kasar, dibasuhnya wajahnya. Kemudian mengeluarkan tissue dari saku seragam dan mengusap lembut hingga bulir-bulir air itu menghilang.

"Kok gue laper ya?" Gumamnya sendiri. Cermin didepannya menggambarkan sosok cewek yang tengah mengusap perutnya. "Anjir, laper beneran ini mah."

Tiba-tiba ponsel yang ada di saku rok Gadis bergetar, membuat ia buru-buru menyelipkan jarinya ke dalam.

Mama Mobile

"Halo ma?" Gadis memulai setelah menggeser tombol berwarna hijau.

"Halo Dis?" Suara diseberang sana menyahut, "loh? Kamu nggak sekolah?"

Bingung, Gadis kemudian kembali memasukki kamar mandi biar suasananya sepi, "Ini baru istirahat."

Ditempatnya, Ami tengah memainkan kunci mobil dengan bandul berwarna biru cerah --yang sudah dipastikan, itu milik anaknya sendiri,"Oke Sweet-Heart. Gimana kabar rumah?"

"Kabar rumah?" Gadis tanpa sadar memelototkan matanya, "baik kok baik." Lanjutnya dengan nada yang dibuat buat.

"Raka bagaimana kabarnya? Dia jagain kamu kan?"

Gadis menghela napas, "Kalau mama cuman nanya kabar Raka, ya mending telpon dianya aja deh. Kok malah telpon aku?"

"Oh iya. Yaudah nih, gimana kabar kamu?" Wanita diseberang telepon terkekeh pelan.

"Baik," balas Gadis datar, "mama kapan sih pulang? Ya Tuhan, Gadis rasanya, nggak kuat..." berusaha semelas mungkin.

"Syukur kalau begitu, berarti Raka juga baik," Meskipun Ami mangut-mangut, Gadis juga nggak bakal bisa tahu, "Bentar lagi kok sayang. Oh iya! cek rek ya. Mama udah kirim uang jajan kamu."

Kali ini Gadis tidak melupakan kesalnya, mengganti dengan binaran wajahnya, "Sumpah?"

"Iya. Tadi dari papa."

"Oke. Makasih, bye ma!"

Gadis langsung mematikan ponselnya, lalu memasukkan kembali di saku. Kedua tangannya ia tepuk-tepukkan dan kemudian satu tangannya memutar kenop pintu.

"Bodo ah. Entar gue mau beli makanan yang banyak," ujar Gadis dengan cengiran lebarnya, "mau dia minta sampe mohon-mohon kek, sampe dia pingsan kek, sampe lebaran semut juga nggak bakalan gue kasih!" Lanjut Gadis, dengan gaya khas-nya.


***

Dengan kantong plastik berwarna putih yang dibawanya, Raka berulang kali melirik pintu Waroeng Steak. Alis tebalnya saling bertautan dan satu tangannya menumpu di kaca mobil.

"Nyiput dulu kali ya?" Gumamnya pelan.

Terpikir di otak Raka bahwa cewek itu mungkin sudah pulang. Tapi, ketika menoleh di kursi samping, tas ranselnya masih ada tuh.

"Bodo lah, mau ilang juga nggak papa." Gumamnya lagi, kali ini dengan memasukkan tangan dalam saku berniat mengambil ponsel.

Puluhan pesan yang masuk dalam app Line membuat Raka mengernyit. Dan dia baru ingat, kalau dia menggunakan mode silent untuk menggantikan getar.

M Akbar Leo : Ram lo sepertinya harus tahu satu hal

Rama Fauzan : apa

THE MOST WANTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang