[15] Strange

34.6K 1.8K 50
                                    

     Matahari sudah tenggelam di peraduan saat Gadis menikmati sepotong cake di plafon kamarnya. Kaki cewek itu diluruskan diantara piring pipih diatas meja teh.

     "Makan cream nya jangan kebanyakan loh Non," Mbak Heni --berkata sedemikian saat meletakkan segelas susu putih di samping sepiring cake, membuat cewek yang baru mengemut jarinya menurunkan kaki.

     "Mumpung Mama belum pulang," cicit Gadis, tak rela kalau harus merelakan secuil cream tertinggal disana.

     Mbak Heni menggelengkan kepalanya canda, "Yaudah, Mbak turun ya. Tadi Non di cari ibu dibawah."

     Yang mendengar sontak langsung menolehkan kepalanya cepat, membuat rambut yang digerai langsung bergoyang, "Loh? Mama emang udah pu---"

     "GADIS GANA TATIANA!"

     Gadis memejamkan matanya erat saat mbak Heni pergi dari hadapannya. Cewek itu menjilat ujung ibu jarinya lagi sebelum sesuatu terjadi.

     Wanita anggun dengan syal yang menjuntai itu langsung berkacak pinggang saat tahu apa yang tengah di lakukan putrinya, "Ya Ampun Gadis! What are you doing?"

     Gadis menggerucut, "Makan, laper."

     "Ini cake kesukaan mama." seharusnya Gadis tahu bahwa Ami suka cake yang sekarang berada di perutnya, tapi mau gimana lagi? Tadi dia pulang sekolah, buka kulkas terus nemu roti yang bikin ngiler kayak gini.
    
     "Iya, maaf."

     "Di kulkas masih berapa potongan?"

     "Habis."

     Terdengar helaan napas panjang sebelum Ami mencubit gemas pipi anaknya, "Oke, nggak papa," katanya, beralih ke rambut Gadis, "Udah mandi belum?"

     Yang ditanya langsung menaikkan kedua bahu dan menggeleng pelan.

     "Cepetan mandi!"

     "Dih, biasanya Gadis kalau sore juga nggak mandi."

     "Nanti mama sama papa mau pergi," gemas Ami, sambil menarik anak bungsunya itu menuju kamar mandi.

     Gadis mendengus, "Ya pergi aja, Gadis yang repot masa," omel nya saat Ami mendorongnya, "Ma jangan dorong-dorong."

     "Gadis!" jengkel Ami saat Gadis malah merebahkan diri di kasur, "nanti kamu ikut pokoknya."

     "Kemana?"

     "Makan malem."

     "Gadis udah makan tadi sama cake."

     Wanita yang mengenakan blus ungu muda itu menarik kaki anaknya, "Cake nggak bikin kenyang."

     "Kalau nggak kenyang kenapa mama suka?" Gadis mencopot ponsel dari charger. Melakukan hal itu saat bertanya.

     "Heh!"

     "Iya Mama, kenapa? Makan malam apa?" Tanyanya jengah.

     "Ya kamu mandi dulu."

     "Entaran." Elaknya kembali merebahkan diri.

     "Mama tunggu di bawah dua puluh menit lagi, nggak turun, kunci mobil mama sita. Key?"

     Kunci mobil? Oh no!!!

      "Iya Gadis mandi nih, dah." serunya sambil menjatuhkan ponsel, setelahnya mengangkat tangan bukti bahwa dia tidak akan berbuat apapun selain mandi.

THE MOST WANTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang