Mungkin, ini bukan masalah happy or sad ending. Tapi ini semua tentang perjalanan yang pernah dilalui bersama.
***
Puntung rokok terakhir dari satu bungkus yang Edgar beli semalam ia lempar di selokan. Ia melakukan hal itu karena mobilnya berhenti tepat didepan gerbang rumah besar.
Cowok berambut yang.sekarang. cokelat gelap itu duduk dibalik kemudi, satu tangannya melepas kunci mobil dan tangan lainya melepas plester luka di dahi.
Plester itu diberi oleh Gadis beberapa hari yang lalu.
Ketika jam menunjukkan pukul 06.20, ponsel milik cowok itu bergetar.
Gadis : P
Gadis : Lama juga ya lo?
Bagas : Hehe. Ini udah di depan
Bagas : Aku udah didepan
Gadis : Ya
Bagas : Gtu doang?
Dua menit kemudian..
Gadis : Aku keluar
Bagas : I love you too
Senyum cowok itu tidak bisa dibendung lagi. Ia begitu bahagia. Entah kenapa, semenjak kejadian seminggu lalu, hubungannya dengan cewek berambut sepunggung itu semakin dekat. Bahkan mereka sering menghabiskan waktu bersama.
Kelegaan hati Bagas semakin menggebu saat dia tahu bahwa hubungan Gadis dengan Raka semakin merenggang. Raka yang selalu mengejar, dan Gadis yang kekeuh dengan kekerasan hatinya.
Sebentar lagi, Bagas yakin, Gadis akan menjadi miliknya, seutuhnya.
***
Sejak saat itu, Raka merasa udara disekitarnya tak lagi sama.
Semuanya terasa hampa. Rasa sakit yang sebelumnya belum ia rasakan kini perlahan menggerogoti hatinya, memberikan luka untuk yang keberapa kalinya karena orang yang sama.Beban yang ia alami akhir-akhir ini terasa begitu berat.
Cowok yang rambutnya dibiarkan tak tertata itu membuka loker, satu tangannya memegang tali tas dan tangan lain mengeluarkan buku tulis berjumlah empat.
Begitu ia menutup pintu loker, figur lain yang selama lima belas menit lalu ia cari, disampingnya. Tengah melakukan hal sama.
"Hai," kata Leo. Menyerahkan sebungkus permen karet dan diterima oleh Raka.
Raka memasukkan permen berwarna merah muda itu, "Baru sampe?"
"Gak," Leo menggeleng, "eh iya deng." Lanjutnya mengoreksi.
"Wira mane?"
Kali ini mereka berdua berjalan bersebelahan di koridor.
"Belum sampe.."
"Rama?"
"Ke kelas Laura."
"Eh anjir mereka berdua masih?" Saat Raka mengatakan, kepalanya menoleh ke arah Leo dan raut wajahnya berubah. "Gue kira udahan."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MOST WANTED
Teen FictionCOMPLETE. (TAHAP REVISI) [WARNING! TERDAPAT BANYAK KATA-KATA KASAR]#130 In Teen Fiction 02-05-2017 #109 In Teen fiction 10-05-2017 #78 in teen fiction 22- 05-2017 * Siapa sih yang nggak kenal Gadis? Cewek berambut sebahu, mata bulat, bibir tipis. Iy...