Kini kulihat kau berdiri tepat dihadapanku dengan membawa sebuket bunga tulip merah yang menawan. kau benar benar membuat jantungku berdetak kencang
satu detik....
kau hanya diam dan tersenyum lebar hingga matamu menyipitDua detik...
kau maju selangkah dan itu membuat jarak kian mendekatDeg..deg..
jantungku berdetak melebihi ritme biasanyaTiga detik...
Cup.
kau mencium keningnya tepat dihadapanku
***
"Ishh melvin bener bener gatau diri, ini kan masih lingkungan sekolah masa dia cium anak orang, malah didepan kelas lagi" Oceh Aileen
Ia benar benar tak habis pikir dengan sahabatnya sudah jelas kalau melvin menyukai celin begitupun sebaliknya tapi luna masih kekeuh akan perasaannya walaupun harus tersakiti berkali kali
"Nama nya juga orang kasmaran Leen, rasanya tuh kaya dunia cuma punya mereka berdua" ucap Luna enteng seakan hal seperti itu sudah sering terjadi
"Na gue saranin ya mendingan lo nyerah aja deh gak kasian apa sama hati lo" entah sudah berapa kali Aileen mengatakan hal itu namun jawabannya tetap sama
"Leen gue percaya karna nilai gak akan pernah mengkhianati proses " ujar Luna, ia percaya bahwa suatu saat nanti Melvin akan membalas perasaannya walaupun ia tak pernah tahu kapan waktu itu tiba.
"Ya ya terserah lo deh" ucap Aileen sambil memutar bola matanya itu membuat Luna terkekeh
" pulang nanti lo dijemput?" tanya Luna
biasanya pulang sekolah mereka akan pulang bersama dengan menggunakan bus tetapi tadi pagi aileen mengirimnya pesan dan mengatakan tidak pulang bersama
"Hmm, Abang gue lagi libur kuliah, " jawabnya "lo gapapa kan pulang sendiri" tanya aileen
"Gapapa elah, eh tumben abang lo mau jemput biasanya berantem mulu lo sama dia"
" tau kesambet kali tuh anak" ucap aileen sambil mengendikan bahu
***
"KRINGGG"
Bel pulang sekolah sudah berbunyi tanda pelajaran hari ini telah usai, semua bersiap siap untuk pulang. namun terdengar panggilan dari speaker kelas
"Panggilan..panggilan.. kepada Melvin Adsel Alvaro kelas 11 Ips 4 untuk menuju ruang BK terimakasih"
Tak lama kemudian kelas bubar,tepat didepan kelas luna melihat kedua sejoli itu sedang berbicara dan tak sengaja ia mendengar percakapan keduanya
"Ehm Celin lo gapapa kan pulang sendiri dulu soalnya gue ada urusan hehe" ucap Melvin sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal
"Iya gapapa kalo gitu gue duluan ya" ucap Celin seraya meninggalkan melvin
Melvin mengedarkan pandangannya pada koridor sekolah dan tak sengaja menatap seorang gadis dengan rambut panjang sepunggung sedang menatap kearahnya dan tak lama si gadis menghela napas panjang lalu kembali melanjutkan jalannya
***
Luna povsudah hampir 20 menit aku Menunggu bus arah rumahku tapi tak kunjung lewat. tiba tiba terbesit kejadian tadi pagi dimana melvin mengecup lembut kening celin. seandainya aku yang ada diposisi celin pasti aku akan jatuh terkulai lemas
MELVIN ADSEL ALVARO
Entah bagaimana hatiku memilihnya yang jelas aku benar benar jatuh padanya. Bola mata hazel miliknya seakan candu untukku.
Ahh sudahlah pikiranku jadi ngelantur kemana mana
'Tinn' bunyi klakson motor menyadarkan lamunanku entah apa maksudnya ia melepas helm fullface nya. aku mengernyit bingung
eh?
ehh?
"lo cewek yang dikoridor tadi kan" tanya melvin, jadi tadi Melvin melihatku
"em..iya lo lihat gue ya ?" tanyaku penuh harap
"Iya. lo sekelas sama celin?" tanya Melvin, hancur sudah moodku kenapa Celin lagi sih, baru saja aku senang sekarang aku harus kembali lagi pada realita yang menyakitkan
"Iya" jawabku seadanya toh emang itu jawabanya
"Ayo gue anterin balik, nunggu bus kelamaan nanti keburu sore " ucap melvin
sumpah?
ini bukan mimpikan
tidak tidak ini pasti mimpi
'aww' ternyata sakit berarti ini bukan mimpi
astaga dewi fortuna berpihak padaku sekarang
tidak boleh aku sia siakan
kesempatan hanya datang sekali
aku mengangguk pertanda aku setuju
-SAUDADE-

KAMU SEDANG MEMBACA
Saudade
Teen FictionKisah ini tentang Luna. Gadis cuek dan kurang peka ini diam-diam menyimpan Banyak Luka. Mata sehitam Batu obsidian itu kerap Memancarkan Duka. Namun Ia punya seribu topeng untuk dikenakan. Senyumnya adalah Rahasia Terbesar. Dan tangisnya adalah Kebe...