13. Tragedi Cicak

2.9K 157 5
                                        

"Di...Dia..Si..Siapa?" Lirih Luna

Lututnya Lemas melihat Foto tersebut. Bagaimana mungkin bisa?.
Gadis itu sangat mirip dengan sepupunya. Syera Anindhiya. Syera agak mirip dengan Luna. Bukan hanya umur mereka yang sama, Luna dan Syera memiliki Bola mata yang persis yakni, Hitam pekat. Rambut Luna lurus. Syera bergelombang. Kulit Luna kuning langsat. Syera Putih seputih porselen. Jika Luna dan Syera berjalan bersama tidak sedikit yang mengatakan mereka saudari kembar. Padahal mereka hanya sepupuan. Ayah Syera adalah Kakak dari Ayah Luna.

Namun naas dua tahun yang lalu kecelakaan hebat terjadi. Mobil truk yang saat itu sedang melaju dalam kecepatan tinggi tidak melihat Syera yang tiba-tiba menyebrang jalan. Menyebabkan Syera meninggal Dunia. Dan meninggalkan Luna untuk selamanya.

Luna terpukul mendengar kabar bahwa Syera tewas kecelakaan, Saat itu Luna baru kelas tiga Smp, Begitupun dengan Syera. Namun Syera harus pergi disaat umur yang masih terbilang muda.

Luna yakin yang bersama Elden dalam Foto itu adalah sepupunya Syera.

Luna buru-buru menaruh kembali Pigura tersebut. Luna takut Elden marah karna mengusik Privasi nya.

Luna pun menuju Sofa kecil yang terdapat di sudut Kamar Elden. Ia memijit pelipisnya. Banyak pertanyaan Di dalam benaknya. Apakah Syera dan Elden memiliki suatu hubungan?.
Entahlah hari ini Luna dibuat pusing hanya karena satu orang.

Cklek

Terdengar Suara pintu kamar mandi yang terbuka. Elden keluar dari sana hanya menggunakan Celana Boxer Selutut sehingga bagian Atasnya tak tertutupi apapun, Membuat tubuh atletis itu terpampang dengan bebas. Rambutnya berantakan dengan bulir-bulir air yang berjatuhan membuat Elden terlihat mempesona.

Melihat itu Sontak membuat Luna menutup matanya dengan kedua tangan nya. Pipinya pun sudah Se Merah kepiting Rebus.

"ELDEN! Lo..Lo ngapain nggak pake baju?" Pekik Luna.

Elden mengernyitkan alisnya bingung. Ia tak menjawab pertanyaan Luna. Elden berjalan menuju Lemari, Ia pun segera mengambil Kaos pendek berwarna Putih untuk di kenakan. Kini Elden sudah mengenakan Kaos Putih selengan dan Celana Boxer Hitam Selutut.

"Ck, Buka mata Lo." Perintah Elden.

Luna membuka kedua matanya. Ia menghela napas pelan melihat Elden telah memakai pakaian.

"Lo ngapain sih?! Nggak pake baju di dalam kamar mandi aja?" Kesal Luna.

"Ini kamar gue, Terserah gue."

Luna mendengus kesal. " Mana Hp gue?" Ucapnya.

Tiba-tiba Luna merasakan benda kenyal jatuh dari atas menimpa Bahu nya. Ia pun melihat kearah Bahu nya, Alangkah terkejutnya karena yang Ia lihat adalah-

"HUAAAAAA!!! CICAKKKKK!!" Teriak Luna histeris.

Luna pun reflek memeluk tubuh Atletis milik Elden, membuat Elden mematung seketika. Dengan jarak sedekat ini membuat Elden dapat menghirup tubuh Luna. Elden mengernyit bingung, Gadis seusia Luna masih menggunakan Minyak telon dan baby cologne. Namun wangi tersebut membuat Elden nyaman seketika. Ingin rasanya Elden menelungkupkan wajahnya di leher jenjang milik Luna.

"ELDEN!!! BUANG CICAKNYA EL!! GUE JIJIK BANGET SUMPAH!!! HUAAAA" Luna masih histeris dalam pelukan Elden. Tampaknya Luna belum sadar Kalau kini kepalanya menyetuh dada bidang milik Elden.

Lamunan Elden buyar akibat teriakan Luna yang memekakan telinga. Sial! mengapa hanya karena wangi tubuh Luna membuat Ia hampir ingin memeluk tubuh mungil tersebut. Gawat sepertinya berada di dekat Luna membuat Elden hampir tak bisa mengendalikan diri.

Elden membuang cicak yang ada di bahu Luna ke lantai. Cicak itu pun sudah pergi entah kemana. Namun sepertinya Elden masih enggan untuk melepaskan pelukan ini. Pelukan bersama Luna berbeda dengan pelukan Celin tadi siang. Memeluk Luna sama saja seperti memeluk Syera. Gadis yang selalu Elden Rindukan.

"Gimana El, udah di buang belum? Gue jijik banget ihh" Ucap Luna dengan kedua mata yang masih terpejam.

"Nggak Tau" Kata Elden datar.

Luna melepaskan pelukan nya. Astaga apa yang sudah Luna lakukan. Memeluk Elden? Gila ini pasti gila, Wajah Luna langsung merona. Bagaimana bisa Ia memeluk Elden hanya karena seekor Cicak?. Sial! Pasti Elden akan menghina nya karena telah lancang memeluk tubuhnya.

"Lo ngerjain gue ya? Cicak nya udah lo buang 'kan ? Tapi kenapa lo nggak ngelepasin gue?" Ucap Luna menatap Elden tajam.

Elden membalas tatapan Luna. Bola mata Luna mengingatkan Elden lagi pada Syera. Ini lah mengapa Elden tak ingin dekat-dekat dengan Luna. Luna dan Syera sedikit mempunyai kemiripan. Hanya saja wajah Syera selalu bersahabat sehingga membuat Elden nyaman melihat gadis itu. Berbeda dengan Syera, Luna selalu menampakan Wajah kesal dan jutek yang membuat Elden enggan menatap wajah itu lama-lama.

"Lo yang meluk gue. Jadi kenapa bukan Lo aja yang ngelepasin" Ujar Elden.

Aishhh, Tak bisa dipungkiri lagi, Wajah Luna kini sudah seperti kepiting rebus.
"Tapi lo dapet untung kan? Bisa peluk cewek kaya gue?"

Elden menaikan Alisnya sebelah "Apaan, Dada lo kurang gede gitu. Dapet untung dari mana ?"

What the hell!!!

"DASAR ELDEN MESUMMMM" Ucap Luna sambil memukul lengan Elden anarkis.

"Dasar Cewek barbar"

Luna mendengus kesal. "Mana hp gue? gue mau pulang."

Elden berjalan menuju meja belajarnya. Ia membuka Laci tersebut, Lalu mengambil ponsel Luna.

"Nih hp Lo, Lain kali nggak bakal gue bawa pulang lagi." Ucap Elden sambil memberikan Ponsel tersebut pada Luna.

"Ma-ka-sih Tuan Elden yang terhormat" Luna memandang Elden sinis.

"Sama-sama cewek barbar"

-SAUDADE-

Haiii my beloved readers....
Maaf ya kali ini aku nulisnya nggak terlalu panjang.
Tapi masih mending daripada nggak update wkwk.

Oiya, Aku cuma mau ngomong something wkwk.
Aku mau ngomong kalo Melvin pov nggak akan aku buat lagi. Karena aku cuma pengen Nulis dari sudut pandang Author sama Luna aja. Juga karena Tokoh Elden lebih berpengaruh dari Melvin. Maka dari itu aku nggak akan nulis Melvin pov lagi.

Dan kalian udah tau kan kenapa Elden nggak mau terlalu deket sama Luna. Aku rasa kalian udah bisa jawab sendiri ya wkwk. Kaya nya part ini khusus LunaXElden moment deh wkwk.

Sekian dari Akoh wkwk

SaudadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang