Melvin pov
"AYO SEMUA YANG MASIH DIKELAS CEPETAN KE LAPANGAN UPACARA MAU DIMULAI.."
Buset, anak OSIS suaranya,gila.
kerennya mereka gak pake toa.
Gue salut.Beginilah suasana senin pagi, suara speaker terdengar sepenjuru sekolahan, murid murid sibuk akan kelengkapan atribut.
"ehh ada yang liat topi gue gak?"
"dasi gue kemana perasaan tadi dimeja deh"
"dasar yang nyipet topi gue, gue sumpahin tulang rusuknya lengkap aminn.."
"Ada yang mau beli risoles gak nih, isi perut dulu lah sebelum upacara"
" woyy pr b.inggris yang udah liat napa"
keadaan kelas gue benar benar kelas ter-absurd seangkatan, gimana enggak kelas yang lain udah pada baris dilapangan lah yang ini masih sibuk sendiri ckckck.
Gue jalan menuju lapangan sendirian dan gak jarang gue liat tatapan memuja dari tiap cewek cewek yang gue lewatin, sebenernya gue rada risih sama mereka tapi ya mau gimana lagi kenyataannya gue cukup tampan lah hehe
Gue berhenti beberapa meter sebelum kelas 11 Ips 1. gue ngeliat cewe yang waktu itu gue anterin pulang, kalo diliat liat dia nggak cantik tapi manis bikin orang yang ngeliatnya gak bosen tapi tunggu dulu bukan berarti gue suka loh
Rambut sepunggung nya tergerai indah, gue sempat berpikir kalo dia itu salah satu agen iklan shampoo hehe.
kulitnya kuning langsat yang membuat kesan manisnya bertambah, oh iya waktu gue anterin dia pulang saat itu gue cium aroma yang ngebuat gue sedikit nyaman. kalo gak salah itu aroma minyak telon ditambah baby oil yang ngingetin gue ke masa masa kecil dulu
oke ini agak ngelantur tapi inget sampe saat ini hati gue cuma ada celin seorang hehe.
oh iya kalo diliat liat kaya nya dia lagi gelisah keliatan dari raut wajahnya plus dari tadi dia mondar mandir kaya lagi nyariin sesuatu. akhirnya gue putusin buat ngehampirin dia
"ehm lo lagi nyariin sesuatu ya ?" tanya gue dan dia sedikit tersentak saat ngeliat gue tapi dia buru buru ngalihin penglihatannya.
"i..iya topi gue hilang" jawabnya to the point, gimana ya apa gue kasih aja ya topi gue ke dia masalahnya kalo gue dihukum udah biasa nah kalo dia?
"yaudah lo pake aja to-"
"eh Melvin" gue sedikit kaget ternyata celin manggil gue
"Celin, kenapa?" tanya gue
"Gue lupa bawa topi" jawabnya, gue liat kesamping tempat cewe tadi berdiri tampaknya dia sedikit kaget. gue jadi tambah bingung ngasih topi ini ke cewek tadi atau ke celin ?
"Yaudah lo pake aja topi gue" ujar gue ke celin
"Ehm makasih ya vin" ucapnya sambil tersenyum membuat gue lega. gue sampe sekarang masih bingung sama Celin kenapa dia gak pernah nerima gue, hm yaudah kali ya nasib cogan
.
.
Luna pov
sekarang disini aku berdiri, tepatnya ditengah lapangan sambil dengerin pengarahan dari kepsek. iya benar aku dihukum karena tidak mengenakan topi saat upacara berlangsung
Alhasil sekarang aku harus berdiri dengan siswa siswi yang tidak lengkap atributnya. hm tinggal tunggu aja hukumannya
"UNTUK YANG KELAS 11 HARAP MEMBERSIHKAN TAMAN BELAKANG SEKOLAH"
ku rasa ini bukan berita baik, taman sekolah itu luas nya 2x lipat lapangan indoor, ck pasti melelahkan
"Luna lo sapu halaman ya" ucap salah satu temanku, hei ini gak adil sapu halaman yang seluas itu sendirian?
"Nggak mau, masa iya gue nyapu halaman sendirian yang ada sampe pulang juga belom kelar"
oke ucapanku terdengar sedikit hiperbola tapi siapa yang mau coba susah sendirian
"Enggak sendiri, lo nyapu bareng gue" aku sedikit tersentak saat mendengar suara itu, iya benar suara itu suara melvin
entah ini fortunate atau unfortunate tapi yang jelas keberadaan Melvin saat ini berpengaruh buruk pada jantungku
"Ohh.. ehm kira kira ada berapa sapu?"
tanyaku"cuma dua" jawabnya
Hm, oke tapi jujur perasaanku tambah tak enak mengingat hanya aku dan Melvin yang menyapu nanti pasti akan beresiko tinggi pada jantungku.
Kini aku mulai menyapu halaman bersama melvin, hm aku harus fokus pada tugasku dan segera ke kelas.
Tapi aku bosan keheningan yang menurutku lebih menjurus ke awkward sih.
Oke, aku bukan pembuka obrolan yang baik jadi jangan menyuruhku untuk memulainya
"Gue rasa lo udah tau siapa gue " ucapnya, ehm ini pertanyaan atau pernyataan
aku mengangguk "Iya lo melvin anak 11 Ips 4 kan?" tanyaku, sebenarnya aku sudah tau tapi ya sekedar basa basi lah
"Hm, kalo lo?" tanya nya
"Gue temen sekelas nya Celin" jawabku, membuat dia terkekeh pelan
"Maksud gue nama lo?"
"Oh, nama gue Luna kelas 11 Ips 1" ucapku, hm ini agak lucu sebenarnya, melvin baru mengetahui namaku sedangkan aku sudah menyukai melvin lebih dari satu tahun belakangan ini haha.
"Oh oke, semoga kita bisa berteman baik ya luna"ucapnya
ya hanya teman
tak lebih
-SAUDADE-

KAMU SEDANG MEMBACA
Saudade
Ficção AdolescenteKisah ini tentang Luna. Gadis cuek dan kurang peka ini diam-diam menyimpan Banyak Luka. Mata sehitam Batu obsidian itu kerap Memancarkan Duka. Namun Ia punya seribu topeng untuk dikenakan. Senyumnya adalah Rahasia Terbesar. Dan tangisnya adalah Kebe...