6. Melvin dan Nasi goreng

3.7K 187 7
                                    

"eum gue mau......" Luna tampak berpikir, namun pikirannya sudah terlanjur kacau akibat kejadian beberapa jam yang lalu.

"Nanti gue pikir lagi deh hehe" ucap luna dengan cengiran khas nya

"Yee labil dasar" celetuk melvin.

"Yaudah kalo gitu gue balik ya, udah malem" tambah melvin

"Iya, lagian muka lo udah nggak enak banget diliatnya"

"Heh walaupun gue babak belur gini, muka gue juga masih aja cakep"

"Ya..ya terserah lo lah. udah sana balik, sekali lagi gue minta maaf ya muka lo jadi aneh gitu sekarang" Ucap luna jujur, meskipun tak semua kalimat nya itu benar. terutama mengenai wajah, mau Melvin abis babak belur pun Luna akan mengatakan bahwa Melvin tetap saja tampan, walaupun hanya dalam hati

"Yaudah gue balik ya Na" kata Melvin

"Iya, Kalo gitu gue masuk duluan" ucap luna seraya masuk kedalam rumah

Beberapa detik kemudian deru motor Melvin terdengar meninggalkan pekarangan rumah Luna.

.
.

Sesampainnya Luna didalam rumah, ia langsung mencari Valdo orang yang ia ingin makan hidup hidup karena telah membuat Melvin babak belur. Hingga akhirnya ia menemukan Valdo berada di Ruang Makan. Terlihat Valdo yang seperti habis meminum air mineral.

"Kak Valdo maksud lo apaan sih?" tanya Luna dengan emosi yang sejak tadi ia tahan.

"Gue? gue ngapain?"

"Gak usah pura pura bego, lo nggak tau apa apa jadi nggak usah ikut campur masalah gue"

"Kenapa jadi lo yang marah? harusnya gue Na ya marah. Mana ada seorang kakak yang mau ngebiarin adeknya disakitin sama orang lain. Lo tanya sama semua orang didunia ini kalo perlu. Tanya, Ada nggak yang mau liat adeknya menderita. Engga bakal ada Na." Ucap Valdo

"Tapi gue tetep aja nggak suka sama tindakan lo yang gegabah do, gue nggak suka lo ngurusin urusan gue"

"Sesuka apa sih lo sama dia, Sampe lo semarah ini sama gue?" Tanya Valdo sarkastik

"GUE NGGAK SUKA LO NGURUSIN URUSAN GUE DO" Bentak Luna, ia benar benar dalam keadaan emosi yang tidak stabil. Akibat kejadian tadi ditambah Valdo dengan sok tahu-nya ikut campur dalam masalahnya.

"GUE INI KAKAK LO. HORMATIN GUE KENAPA NA"

"GUE BENCI SAMA LO" Ucap Luna seraya pergi meninggalkan Valdo dan menuju kamarnya.

"ARKHH" Umpat Valdo sambil mengusap wajahnya dengan telapak tangan.

Valdo seharusnya paham akan sifat Luna yang memang sulit untuk ditebak. Seharusnya ia tidak mengikuti emosinya. Ia benci jika sudah di situasi seperti ini. Luna pasti sangat marah padanya. Adik perempuannya ini terlalu dewasa dan sedikit penutup. Valdo tahu bahwa Luna telah menyukai Melvin sejak kelas X. Waktu itu Valdo meminjam Laptop Luna untuk mengerjakan tugas, dan tanpa sengaja ia membuka sebuah folder yang berisikan curahan hati Luna tentang perasaan nya terhadap Melvin. Dari situ ia mencari tahu seluk beluk Melvin namun ia tidak mengetahui dengan jelas kehidupan Melvin. Yang ia tahu hanya usia, wajah, dan sosial media nya saja.

.
.

Keesokan paginya di ruang makan tak seperti hari-hari sebelumnya. Hawa panas pun terasa disekitarnya. Vano yang menyadari itu memilih bungkam, Karena ia tahu adik-adiknya pasti bisa menyelesaikan masalah mereka sendiri.

"Luna hari ini kamu naik bus ?" Tanya Viona- Ibunda Luna

"Iya mah" kata Luna singkat

"Kamu nggak mau dianter sama Vano atau Valdo?, masa mereka naik mobil kamu naik bus" ucap Vero- papa Luna

SaudadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang