32. Masa lalu

2.3K 125 11
                                    




Syera menatap Elden yang sedang latihan futsal dari kejauhan, ia sedang memantapkan dirinya untuk mengungkapkan perasaannya kepada Elden. Syera mengepalkan kedua tangannya erat-erat, berusaha menghilangkan perasaan gugup yang didera.

Syera berdiri tepat di depan ruang tari. Ia telah selesai latihan bersama Celin tadi, namun sepertinya pelatihnya sedang ada perlu dengan Celin, sehingga Syera keluar lebih dulu. Dilihatnya Elden yang kini telah usai bermain futsal, Elden tengah beristirahat sejenak bersama dengan teman-temannya.

Dengan langkah gugup, Syera paksakan untuk menghampiri Elden. Tepat dihadapan Elden, Syera berdeham, "Ekhm."

Elden menatap Syera bingung, "Kenapa Ra? Kamu belum pulang?"

Syera menggeleng, jantungnya menggila, lututnya lemas seperti jelly, astaga mengapa ia jadi seperti ini?

"Ice... aku mau ngomong sama kamu bisa?"

"Stop panggil aku kayak gitu, aku nggak suka."

Syera terkekeh pelan, "Hehe, lucu tauk."

"Terserah." Dengus Elden, "kamu mau ngomong apa?"

Jantung Syera berdegup dua kali lebih kencang, tiba-tiba lidahnya kelu. Syera menarik napas lalu mengeluarkannya kembali.

"Ra..." panggil Elden.

"Ah iya, itu aku mau ngomong sesuatu."

"Yaudah ngomong aja."

"Aku..aku.."

"Ra, kamu mau ngomong apa?" potong Elden.

Syera menghela napas pelan, "Aku suka sama kamu El."

Elden membelalak terkejut, apa yang didengar pasti salah. Tidak mungkin Syera menyukainya.

"Maksud kamu?"

"Dari awal kita ketemu aku udah ngerasa ada yang aneh sama diri aku. Setiap liat kamu jantung aku selalu berdegup, aku nyaman sama kamu El."

"Ra, tapi..."

"El kamu pernah bilang, kalo ada satu hal yang nggak Luna punya, yaitu kamu. Maka dari itu, aku ngomong kayak gini karena aku gamau El kamu pergi dari aku."

"Ra...tapi aku,"

"El, aku mohon tetep disamping aku ya." Pinta Syera.

"Ra kalo buat tetep disamping kamu, pasti aku lakuin. Tapi sebagai sahabat, aku nggak bisa suka sama kamu Ra."

"Kenapa El? Kenapa kamu nggak bisa suka sama aku?"

Tiba-tiba suara Celin membuat Syera berdiri membeku,

"Syera, kamu suka sama Elden?"

Syera langsung membalikan badan nya menghadap Celin,

"Celin..." Gumam Syera.

"Kamu jahat Ra, selama ini aku pikir kamu sahabat aku. Tapi nyata nya kamu nusuk aku dari belakang."

Syera menggeleng panik, "Cel, bukan gitu,"

"Aku cerita ke kamu soal perasaan aku ke Elden berharap kamu bisa bantuin aku, tapi ternyata kamu tega lakuin ini ke aku."

"Cel dengerin aku dulu."

SaudadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang