15. Maaf Rasa Es Krim

3.1K 173 2
                                        

Elden menatap Melvin dan Luna dengan tatapan enggan. Entah ada apa dengan dirinya, Melihat Luna tersipu seperti itu dengan lelaki lain membuat dadanya bergemuruh. Seperti ada perasaan tak Rela. Mungkin karena Luna mirip dengan Syera, Sehingga Elden sedikit kesal.

"Ada apa Vin cari gue?" Tanya Luna kikuk.

Kini Melvin sudah berada dihadapan Luna. Melvin tersenyum. "Gue mau kasih kabar ke Lo" Ucap Melvin.

"Ka..kabar apa?"

"Gue udah masuk klub futsal sekolah, Yang kemungkinan gue nggak bisa bantuin Lo kalo ada masalah lagi" Ujar Melvin.

Luna terkekeh pelan."Santai aja Vin, Lagian 'kan klub nya emang udah nggak aktif."

"Oke, Hari sabtu nanti ada pemilihan ketua tim Futsal, Lo nonton ya. Jam tiga sore di sekolah"

Seketika Luna merasakan ribuan kupu-kupu berterbangan di dalam perutnya, Mengelitiki setiap rongga yang ada.

Melvin mengundang Luna.

Astaga! Mimpi apa Luna semalam?

Rasanya Luna ingin berteriak pada dunia. Ia bahagia sekarang.

"Ada Celin juga kok, Jadi lo nggak merasa sendirian."

Hancur.

Ternyata Semesta belum mengizinkan ia bahagia.

"Iya nanti gue dateng" Ucap Luna dengan senyum yang Ia paksakan.

Melvin tersenyum, lagi. "Sipp Na, Jangan Lupa"

Melvin menoleh kearah Elden dengan tatapan Bingung.

"Lo anak baru ?" Tanya Melvin.

"Hm" Jawab Elden yang masih fokus pada Ponselnya.

"Lo belum punya Klub 'kan ?"

"Kenapa?"

"Lo mau masuk tim Futsal sekolah, Kebetulan masih kurang satu?"

Kali ini Elden terdiam. Masuk kedalam klub futsal sekolah?. Jujur Elden menyukai olahraga tersebut, Malah ia sering menjuarai futsal antar sekolah dulu, Sewaktu ia masih Smp. Namun setelah kematian Syera, Elden tidak pernah lagi mengikuti Futsal.

"Gimana mau nggak?" Tanya Melvin.

Entah ada angin apa yang merasuki Elden, Ia pun mengangguk. "Gue masuk Tim Futsal Lo."

***

"Lo pulang Bareng Gue." Ucap Elden pada Luna yang tengah memasuki beberapa bukunya ke dalam Tas.

"Hah?"

"Ck, Kenapa Lo selalu budek sih?!"

Luna mendengus kesal. "Gue kan cuma memastikan, Lo beneran ngajak gue pulang bareng."

"Ya Lo pikir gue bercanda?"

"Mungkin." Ucap Luna sambil mengendikan Bahu.

Bel pulang sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Niat awal Luna ingin pulang bersama Aileen Harus terkubur dalam-dalam karena Aileen sedang ada rapat Osis sehingga mengharuskan Luna pulang sendirian.

Luna berdiri dari tempat duduknya. "Minggir, Gue mau lewat."

"Lo pulang bareng gue Luna." Ucap Elden penuh penekanan.

"Ogah, Gue nggak mau diturunin dijalan sama Lo."

Elden mengeryitkan alis bingung. " Kok lo bisa ngomong gitu."

SaudadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang