Selamat Membaca...
ZaqsaSamudra : gue di bawah
Chat dari Zaqsa memaksaku untuk beranjak dari dudukku saat ini. Aku meraih tasku dan memakainya lalu berjalan keluar kamar. Apartemen sangat sepi, semenjak pertemuan Valvo dan temannya-yang menyerempet membahas Zaqsa-Valvo tidak terlihat di apartemen. Dia di mana aku tidak tahu, yang kutahu dia marah karena sepulang dari cafe dia mendiamkanku dan aku pun tidak berani bertanya karena auranya menjadi menakutkan.
Aku sampai di lobi dan menemukan Zaqsa berdiri di sebelah fortuner hitam. Zaqsa tersenyum kepadaku dan kubalas senyum juga kearahnya.
"Cantik" ucapnya
"Makasih" aku masuk ke dalam mobilnya setelah Zaqsa membukakan pintu untukku.
"Mau kemana?" tanyaku saat mobil sudah melaju di jalanan "Nonton dulu gimana?" tanyanya
"Boleh"
Mobil Zaqsa berbelok ke arah Mall yang tidak terlalu jauh dengan apartemenku. Kami lansung menuju ke bioskop yang mana Zaqsa sudah memesankan tiket untuk kita berdua, penuh persiapan juga ternyata. Zaqsa memilihkan film Action-romantis untuk kita tonton. Boleh lah pilihannya.
Kita mendapatkan tempat duduk berada di tengah dan masih ada 10 menit lagi sebelum film dimulai "Nonton bareng kamu gue gak di apa-apain kan?" tanyaku teringat dengan pasangan mesum-Zaqsa dan cewek cabe- saat aku nonton bareng Buldog.
"Ha? Maksudnya?" tanya Zaqsa bingung "Dulu kamu kan mesum waktu nonton bareng cewek cabe" Zaqsa terlihat berfikir keras mengingat kejadian yang kumaksud "Yang akhirnya kamu nambahin masa hukumanku itu loh" jelas ku lagi.
"Oh yang itu" zaqsa tertawa "Itu hari tersial gue. Jadi ceritanya gue kalah taruhan sama Chan trus harus jalan sama cewek itu. Awalnya seneng bisa buat mainan, tapi pas dia maksa gue buat grepe-grepein dia, langsung ilfil lah. Gue gak minat sama cewek gatel kurang belaian gitu"
"Jadi bener kata orang kalau kamu itu badboy and playboy?"
"Ada benernya ada salahnya juga, karna gue gak mainin cewek yang gak pengen di mainin. Maksudnya kalau cewek itu dateng sendiri ke gue dan gak nolak gue ajak main ya ayo aja. Tapi kalau nggak mau yaudah gue gak akan maksa apalagi sampe ngejebak-ngejebak gitu"
"Beneran? kamu gak akan ngapa-ngapain aku kan? Grepe-grepe misalnya?"
"Emang lo mau gue grepe-grepe?"
"Ya nggak lah, aku bikin impoten sampe berani" ancamku membuat Zaqsa bergidik ngeri "Ancaman lo gitu banget, aset berharga nih. Buat penerus gue"
"Ya mangkanya jangan kurang ajar sama aku"
"Tenang aja, gue bakal jagain lo. Lo kan motivator curhat gue" mendengar tentang motivator mengingatkanku dengan patah hati Zaqsa.
"Hati lo apa kabar? Udah move on?" Zaqsa menoleh kaget kearahku karena aku membahas hatinya "Baik. Move on? Kayaknya udah" jawab Zaqsa tidak terlalu yakin.
"Ke siapa move on nya?" tanyaku penasaran "Ada deh"
"Sok rahasia-rahasiaan. Tapi bagus deh, kamu harus bergerak maju mengejar cewek yang lebih baik dari si jen-jen itu"
"Gak rahasia-rahasiaan, tapi entaran lo juga bakal tau"
"Sama gue kan move on lo?" tanyaku bercanda. Moga aja bukan, jadi yang dibilang temen Valvo kalau Zaqsa menyukaiku itu bohong "Kok lo tau?" ucap Zaqsa spontan.
"Apa?" teriakku "Jadi beneran?" teriakku lagi yang berhasil membuat penonton lain menatap ke arahku dengan tajam
"Sttt... Jangn berisik. Ayo ikut gue"
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Husband? Oh No!
General Fiction(18+) "Mau aku bantu gak?" tanyaku. Dan dia mengangguk. "Sekarang buka seragammu" dia masih terdiam bingung. Namun selanjutnya dia berteriak heboh dengan mata melotot. Lucu. "Lo mau perkosa gue?" ucapnya dengan kedua tangan menutupi bagian dadanya...