Perjanjian lagi

20.1K 1.1K 13
                                    

Selamat Membaca...

Syukurlah sudah lebih baik, setelah dua hari hanya tiduran di ranjang saja, dengan Valvo yang bertingkah seperti layaknya suami sungguhan membuatku ingin segera sembuh. Hampir setiap lima belas menit sekali dia mengecekku dan menanyakan apa yang kubutuhkan.

"Lo pengen apa? Gue beliin deh?"

"Jangan baca-baca dulu. Lo masih sakit ntar gak sembuh-sembuh lagi"

"Mau gue mandiin gak? Biar seger"

"Sini gue pijetin biar badan lo gak pegel"

"Kalau sakit gak usah pake bra, ntar lo sesak lagi"

Dan masih banyak lagi ucapan-ucapannya yang gak penting dan semakin menjurus kemana-mana. Valvo sudah kembali pakai lo-gue lagi menuruti kemauanku, dan dia bener-bener jadi mesum sekarang, membuaku sedikit takut. Dan jangan lupakan soal jantung alayku yang sering tek dung tek dung gak jelas cuma gara-gara deket Valvo, membuatku ingin berjauhan dengannya.

Aku keluar dari kamar menunju dapur untuk mengambil air minum saat kulihat Valvo sedang membetulkan kursi taman yang rusak. Baru tau kalau sosok Valvo yang dulunya culun dan sekarang jadi mesum serta pewaris kaya raya itu bisa juga benerin kursi dan berkotor-kotor ria di taman. Biasanya kan mereka manja karena bisa menyuruh orang lain, ya contohnya aja si Zaqsa.

Aku berjalan dengan gelas masih ditangan mendekatinya yang belum menyadariku "Aku baru tau kalau kamu bisa benerin kursi" kataku yang menyerupai ejekan.

Valvo menoleh dan tersenyum, wajah dan tubuhnya yang penuh keringat tidak membuatnya terlihat jelek, malah terlihat cowok abis. Sial. Kenapa kutu kupret ini bisa berubah jadi seperti ini, membuatku silau saja.

"Mangkanya cari tau soal gue, biar makin tau"

Aku membrengut sebal "Males" kataku dan dia tertawa. Kulihat dia sedang kesulitan mempaku kayu di dinding karena sisi ujungnya tidak ada yang memegangi. Kudekati dan kutahan kayu itu agar tetap di posisinya "Kalau butuh bantuan bilang, jangan sok bisa deh" ujarku judes. Valvo tersenyum lebar "Perhatiannya calon istri gue, makin cinta"

"Udah deh, jangan banyak ngomong"

"Iya kakak Cleo" ucapnya mengingatkanku dengan Zaqsa Cs, gimana ya kabar mereka. Jadi kangen kekonyolan mereka semua.

"Tau gunting yang gue taruh di atas lemari gak?" tanya Valvo membuyarkan lamunanku.

"Ada di kamarku, kenapa?"

"Ambilin gih, mau gue pake"

Aku berjalan ke arah kamar untuk mengambil gunting bertepatan dengan bel rumah berbunyi. Kuputuskan untuk membuka pintu dulu sebelum mengambil gunting.

Buldog? Mampus.

"Hai. Ayo masuk" kataku menutupi keterkejutanku. Pasti bakal di tanyain macem-macem nih. Buldog duduk di sofa setelah meletakkan kantong kresek di atas meja "Gimana kabarnya? Masih sakit gak?"

Aku menggeleng pelan "aku udah sembuh. Besok udah bisa kerja lagi"

"Syukur deh, gue khawatir banget tau lo sakit. Gue udah mau balik dari Maluku kemaren tapi ada kendala cuaca. Tau gak gue panik banget, baru sedikit lega sampai Sely bilang kalau lo udah gak apa-apa. Dua hari disana udah kaya dua bulan aja saat gue khawatir mikirin lo"

Aku mengahambur ke pelukan Buldog. Merasa bersyukur sekali memilikinya, karena dia sangat menyayangiku "Makasih sudah mengkhawatirkanku. Tapi aku baik-baik aja kok, aku udah dewasa dan bisa jaga diri dengan baik. Jangan terlalu mengkhawatirkanku berlebih seperti itu"

Young Husband? Oh No!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang