Jangan Dipraktekin ya.. Kalau gak ada yang tanggung jawab hahahaha
Tubuhku pegal semua, kakiku berat untuk di angkat dan tanganku masik sakit untuk di gerakkan. Tidurku menjadi tidak nyaman lagi dan kupaksakan mataku untuk terbuka saja. Mataku sedikit pedih dan lengket karena kupaksa beradaptasi dengan cahaya dari jendela yang terang. Kuputar mataku kearah jam yang terletak di dinding samping kiri ranjang.
06.45
Sudah menuju siang ternyata. Dimama Valvo? Kulihat di seluruh ruangan tidak ada siapapun hanya ada sisa bungkus makanan dan beberapa gelas kopi di meja depan TV. Apa dia begadang semalam? Suara pintu kamar mandi terbuka, Valvo keluar dari sana masih dengan handuk di kepalanya.
"Kamu udah bangun? Ada yang sakit gak?" Valvo mendekat dengan wajah khawatirnya "Cuma ngilu aja di tangan tapi kakinya lumayan baik"
"Bagus deh, Jadwal visit Dokternya jam 8 nanti kita tanyain tangan kamu itu. Kamu mau mandi gak?"
Aku menggangguk antusias "Mau, tapi pengen pipis dulu" jawabku sedikit malu.
"Mau disini apa di kamar mandi?"
"Di kamar mandi aja, kayaknya aku udah bisa" jawabku. Valvo menutup saluran infusku lalu menggendongku ke dalam kamar mandi. Sampai di dalam Valvo mendudukanku di atas closed dan menggantungkan infusku di cantolan baju.
"Mau aku temenin?" tanya Valvo berusaha membantu atau cari kesempatan aku tidak tau, ku gelengkan kepalaku sebagai jawaban "Nggak, aku udah bisa kok. Tunggu aja di luar, kalau udah selesai aku panggil"
Valvo berjalan keluar kamar mandi dan menutup pintunya, sementara aku segera menuntaskan hajatku yang tidak bisa ditahan ini. Tak butuh waktu lama ku panggil Valvo untuk masuk ke dalam.
"Sudah?" aku mengangguk "Balik ke ranjang lagi?" aku menggeleng "Mau cuci muka dulu sama gosok gigi, bantuin ke wastafe situ" ucapku ke Valvo.
"Gak usah, kamu di situ aja. Biar aku bantu" Valvo mengambil sabun mukaku dan sikat gigi dengan pasta giginya juga dari dalam tas. Valvo menyuruhku mencondongkan kepalaku ke dapan agar airnya nanti tidak membasahi baju dan tubuhku. Valvo mulai membasahi wajahku, dilanjutkan dengan menyapukan sabun muka di wajahku. Setelah dibilas Valvo memberikan sikat gigi kepadaku, dia mau membantuku tapi kutolak, karena aku yakin bisa melakukannya sendiri walaupun pakai tangan kiri dan ada infusnya juga.
"Makasih" ucapku setelah proses cuci muka dan gosok gigi selesai dengan bantuan Valvo.
"Heem"
"Tolong panggilin suster dong, mau mandi disini" kataku ke Valvo yang sibuk mengembalikan sabun muka dan sikat gigi ke tempatnya.
"Gak perlu, aku aja yang bantuin. Aku juga bisa kok" ucap Valvo yang masih dengan kegiatannya tadi "Gak mau, yang ada kamu cari kesempatan dalam kesempitan kaya kemarin. Gak, pokoknya nggak"
"Tapi kan kamu juga menikmatinya"
"Nggak, siapa juga yang menikmatinya. Aku udah mau menonjok kamu kemarin tapi... "
"Tapi kamu mendesah" potong Valvo cepat "Udah jelas juga kamu menikmatinya. Gak usah ngelak gitu"
"Siapa yang mendesah sih, itu aku kesakitan karena kamu menyenggol lenganku" sanggahku membela diri. Malu juga kalau ketauan menikmati cumbuan bocah berondong ini.
"Ck masih ngelak aja. Udah deh nanti setelah kamu sembuh kita praktekin lagi dan lihat kamu menikmatinya juga apa tidak" tawar Valvo, emang gila ini bocah.
"Sinting, gak ada prektek-praktekan lagi. Udah deh panggilin aja susternya, aku udah gerah pengen mandi"
"Aku bilang aku yang akan bantuin kamu, sini aku bantuin kamu buka baju"
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Husband? Oh No!
General Fiction(18+) "Mau aku bantu gak?" tanyaku. Dan dia mengangguk. "Sekarang buka seragammu" dia masih terdiam bingung. Namun selanjutnya dia berteriak heboh dengan mata melotot. Lucu. "Lo mau perkosa gue?" ucapnya dengan kedua tangan menutupi bagian dadanya...