Selamat Membaca...
Insiden dijebak nikah oleh Valvo sudah berlalu beberapa minggu yang lalu. Semenjak itu, Tante Sandra bersikap judes dan kejam dengan Valvo, karena kata beliau Valvo sudah berani-beraninya menyentuhku. Dan aku sangat bersyukur dengan hal ini. Valvo jadi tidak memiliki kesempatan untuk mendekatiku apalagi berbuat mesum kepadaku.
Mulai saat itu juga Tante Sandra yang menjaga dan merawatku di rumah sakit sampai aku di perbolehkan pulang. Kesabaran beliau dan perhatiannya membuatku terharu, aku benar-benar seperti kembali mempunyai Mama. Dan perhatian beliau ini juga termasuk dengan memberi tau ayahku kalau aku terpleset dan masuk rumah sakit. Ayah sangat marah karena aku ceroboh, ayah khawatir dan ingin ke Jakarta saat itu juga, tapi dengan penjelasan Tante Sandra akhirnya ayah tidak jadi ke Jakarta. Aku lega mendengar hal itu, aku belum siap mendapat ceramahan ayah walaupun aku kangen berat dengan ayah.
Lebih dari lima hari aku harus berada di rumah sakit. Lima hari pula aku bolos kerja di restoran, dan hal itulah yang membuat Buldog tau kalau telah terjadi sesuatu denganku.
"Gue harus mengintrogasi dan mengancam Sely buat jujur tentang keadaan lo, kenapa lo tega sekali tidak mau mengatakan yang sebenarnya. Apa gue udah gak penting lagi buat lo?" tanya Buldog duduk di samping ranjangku. Aku menggeleng kuat "Aku cuma gak ingin kamu khawatir, aku tau kamu lagi sibuk dengan pembangunan hotel yang baru. Aku gak mau ganggu kamu dengan hal sepele kaya gini"
"Hal sepele? Cleo.. Ini bulan sepele. Lo harus dioperasi itu berarti ada yang parah sama tulang lo. Aku makin khawatir dan marah kalau lo gak mau jujur sama gue. Gue takut banget saat Sely bilang lo kepleset dan masuk rumah sakit, gue udah mikir yang aneh-aneh aja. Gue benar-benar menyesal tidak bisa jagain lo dengan baik. Gue udah gagal jadi kakak baik untuk lo"
"Hey.. ini bukan salah kamu. Ini salah aku sepenuhnya yang ceroboh numpahin shampo ke lantai. Kamu juga gak pernah gagal buat jadi kakak terbaik untukku. Semua ini sudah takdir jadi jangan salahin diri sendiri"
"Mulai sekarang tinggal bareng gue ya? Gue gak ingin ini terjadi lagi"
Aku menggeleng "Aku mau tinggal sama kamu, tapi Tante Sandra sudah menyuruhku untuk tinggal bersamanya. Aku gak enak kalau harus menolaknya. Kamu bisa main ke rumah Tante Sandra untuk bertemu denganku"
"Baiklah"
"Hem.. Kerjaan aku gimana?"
"Soal itu tenang aja. Aku akan ijinin ke Pak Roni kalau kamu sedang sakit dan butuh cuti"
kurentangkan tangan kiriku "Sini, aku mau peluk" Buldog tersenyum dan membungkuk ke arahku, masuk dalam dekapanku "Makasih udah jadi kakak yang terbaik dan selalu ada untukku"
"Tentu saja, Gue akan selalu berusaha jadi yang terbaik untuk lo"
Untuk selanjutnya sehabis pulang dari rumah sakit aku tinggal di rumah Tante Sandra. Disana aku bertranformasi jadi tuan putri karna semua keperluanku bisa terpenuhi hanya dengan sekali ucap. Bahkan Tante Sandra mengususkan bik Oni-salah satu pembantu-untuk berada disampingku, membantu aku makan, berjalan sampai mandi. Beruntung sekali aku tidak harus tinggal di apartemen dengan Valvo, bisa gila kalau dimandiin dia terus dan jadi bahan mesuman dia setiap hari.
Sudah seminggu aku tinggal di rumah Tante Sandra, dan sudah seminggu juga Valvo mengikutiku tinggal di rumah ini. Dia selalu mengikutiku kemana pun aku pergi, padahal hanya ke kebun belakang atau pun ke teras depan.
"Aku gak mau kamu kenapa-kenapa. Kalau aku tinggal trus kamu jatuh lagi gimana?" itu kata-kata yang akan di ucapkannya setiap kali aku memarahinya karena dia mengikutiku terus. Bahkan Tante Sandra sudah geram dengan tingkah konyol Valvo yang terus mengikutiku setiap jam padahal dia harus kuliah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Husband? Oh No!
General Fiction(18+) "Mau aku bantu gak?" tanyaku. Dan dia mengangguk. "Sekarang buka seragammu" dia masih terdiam bingung. Namun selanjutnya dia berteriak heboh dengan mata melotot. Lucu. "Lo mau perkosa gue?" ucapnya dengan kedua tangan menutupi bagian dadanya...