Tertular Mesum

37.6K 1.1K 22
                                    

Selamat membaca..
Masih 18+ ya

Aku dan Valvo masih saling berpandangan horor, setelah mendengar suara gedoran pintu dan teriakan Mama Sandra menyuruh kita keluar. Kita? Berarti Mama Sandra tau dong kita sedang berduaan. Mampus kita tercyduks.

"Shit" umpat Valvo masih dengan wajah sayunya dan nafas memburunya. Dia mengusap rambutnya kasar dan bergerak turun dari ranjang. Sementara aku masih mencoba mencari kesadaran dari sisa-sisa permainan Valvo yang terhenti tiba-tiba dengan menghembuskan nafas berulang kali. Setelah kesadaranku kembali normal kutarik selimut untuk menutupi bagian tubuh atasku dan mulai memindai seluruh kamar mencari bra dan kaosku.

"Ini" aku mendongak melihat uluran tangan Valvo, itu braku.

Dengan cepat kuambil dari tangan Valvo dan memakainya "Kaosku mana?" teriakku ke Valvo yang sedang berada di walk in closetnya. Valvo tidak menjawab tapi menghampiriku dengan sebuah kaos di tangannya.

"Gak tau. Nih pakai punyaku saja" aku mengangguk menyetujui dan langsung memakainya dan segera turun dari kasur "Padahal aku lebih suka kalau kamu gak pakai baju" ucapnya dengan wajah masam menahan gairah.

Aku berdecak sebal "Masih belum puas?" tanyaku tidak percaya, Valvo menggeleng.

"Kayaknya aku gak bakal puas sama kamu. Jika saja Mama bilang kalau ini rapat penting, udah aku usir sekarang juga" gerutu Valvo membuka pintu.

"Gila" Ejekku ke Valvo yang mau mengusir Mamanya demi 'main' lagi denganku. Sepertinya aku harus berjauhan dulu dengan Valvo daripada aku dikerjainya lagi seperti tadi. Aku berjalan mendahului Valvo yang berjalan dengan enggan.

Ketika memasuki ruang TV aku dikejutkan dengan sosok pria gagah yang masih sangat tampan sekali

"Ayaaah.. " pekikku berlari kearahnya dan memeluknya erat.

"Ayah kok bisa ada disini? Tau gak beberapa hari gak lihat ayah Cleo udah kangen banget. Cleo seneng ayah disini. Ayah ada urusan di Jakarta? Bukanya ayah paling males ke Jakarta? Ini urusan pekerjaan atau apa?" tanyaku penjang lebar yang di tanggapi ayah dengan memijat keningnya pelan.

"Cerewet kamu ini bikin ayah pusing. Kamu gak malu sama Tyo dan Sandra?" aku menoleh dengan cepat ke belakang tubuhku, dan tersenyum malu. Aku melupakan mereka berdua, oh God

"Hai Om, hay Mama Sandra" sapaku ke mereka berdua tak lupa mencium telapak tangan mereka.

"Kamu emang cerewet, bener apa kata ayah kamu" om Tyo tertawa keras "Mirip banget sama Clara dulu" sambung Mama Sandra ikut tertawa dan aku hanya bisa tersenyum canggung.

"Hai Ma, Pa" sapa Valvo ke kedua orang tuanya memeluk Mama Sandra singkat dan mencium telapak tangan Papanya.

"Hai om"

Lanjut Valvo ke ayahku dan mencium punggung tangannya juga. Lalu mengacak rambutku kasar dan duduk di sampingku dengan tangan merangku pundakku. Kubenarkan tatanan rambutku dan segera menyingkirkan tangannya dari pundakku.

Sinting! Saat ini ada ayahku dan orang tuanya, main skinship aja. Gara-gara kebanyakan mesum pasti, otaknya gesrek.

"Mau rapat apaan Ma?" tanya Valvo santai, sementara aku masih sibuk dengan tangan Valvo yang tetap saja kembali ke pundakku walaupun sudah ku singkirkan. Jadi capek sendiri.

"Seminggu lagi kalian menikah" Ucap Mama Sandra to the point.

"Huh? Menikah?" teriakku terkejut.

Aku segera menoleh ke ayahku meminta dukungan "Iya seminggu lagi kamu harus nikah sama Valvo"

"Hah?" apaan lagi ini ayahku, kok bisa-bisanya ikutan nyuruh aku nikah. Please kalau ini acara supertrap aku nyerah, aku gak bisa kalau becandaanya kaya gini.

Young Husband? Oh No!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang