Part ini terusan dari part Oh No! bagian Clevo setelah nikah ya..
Selamat Membaca...
"Valvo bangun"
"Hei.. Bangun.. Ayo mandi trus sarapan" ucapku membangunkan Valvo dengan menggoyangkan badannya
"Ngghhh" Valvo menggeram tetapi masih pada posisinya tidur.
Aku menghela nafas jengkel, baru semalem jadi pengantin baru udah kelihatan aja jeleknya suamiku ini. Susah di bangunin kaya aku, ckckckc. Emang bener jodoh itu ceminan kita, ampun deh, tau gitu dulu aku ngerubah diri dulu.
Sebenernya mau banget aku tinggal tapi gak enak sama keluarga besar yang sudah nunggu di bawah, nanti di kira gak harmonis lagi. Sekali lagi aku berdecak keras saat Valvo belum juga mau bangun dari tidur yang sepertinya pura-pura ini, sepertinya minta di janjiin dulu biar nurut.
"Sayang... Bangun yuk, mandi trus sarapan di bawah. Nanti malam aku kasih malam pertama deh" ucapku menggoda yang langsung di tanggapi heboh oleh Valvo.
Valvo terduduk dari tidurnya dan melihatku dengan mata berbinar "Bener ya? Awas kalau cuma janji palsu saja. Tubuhku sakit semua nahan diri supaya gak nyentuh kamu padahal kita sudah sah" ucap Valvo cemberut.
"Ck.. Bohong banget, yang pegang-pegang dadaku semalam siapa? Setan?" Valvo terlihat terkejut saat aku tau kalau dia tidak benar-benar tahan untuk tidak menyentuhku, lalu Valvo tersenyum lebar malu saat kebohongannya kuketahui "Kok tau? Kamu gak tidur ya? Kamu cuma ngerjain aku biar gak bisa ngerasain malem pertama kan?"
"Ya enggak lah.. penting banget ngerjain kamu. Aku itu beneran ngantuk tapi saat ada tangan nakal main-main di dadaku ya.. jelaslah aku bisa ngerasainnya. Walaupun akunya susah buat buka mata"
"Padahal kalau kamu bangun kita bisa malam pertamaan kaya pengantin-pengantin baru gitu" ucap Valvo cemberut, menampilkan ekspresi lucu di wajahnya dengan bibir yang dimajukan.
Aku terkekeh dengan gayanya itu, dia terlihat sangat imut. Membuatku ingin memajangnya saja kalau dia bukan manusia "Segitu pengennya malam pertamaan?" tanyaku yang di jawab dengan anggukan keras "Yaudah, kita kan bisa ngelakuinnya nanti malam, besok malam atau besok malamnya lagi. Gak usah manyun gitu, jelek" candaku merapikan rambutnya yang acak-acakan efek bangun tidur.
Apa aku terlalu agresif sekarang ya, dengan menjanjikan malam pertama ke Valvo yang mesum itu? Entahlah.. yang jelas aku tidak mau bersikap munafik lagi dengan pura-pura tidak mau tapi mau. Lagian kita kan sudah sah saat ini, jadi menjanjikan malam-malam panas bersama tidak masalah, lagian bukannya itu wajib bagi suami istri?
"Seminggu non stop, ya? Pagi, siang, malem terus di kasur, kamar mandi, dapur sama ruang tamu, Oke?"
"Kamu mau bikin aku lumpuh, huh? Gila"
***
Aku meninggalkan Valvo setelah percakapan konyol kita menuju ruang makan yang telah diisi oleh keluarga besarku dan Valvo. Semuanya terlihat sedang mengobrol ringan dan sesekali bercanda gurau, dan saat menyadari kehadiranku mereka semua langsung terdiam dan juga menatapku menggoda. Sial, pasti mau bahas-bahas soal malam pertama nih. Dasar.. Norak. Kaya gak pernah malam pertamaan aja.
"Cie yang pengantin baru udah bangun"
"Cie yang tidur udah gak sendirian lagi"
"Cie yang udah gak perawan"
Masih banyak lagi cie cie dari para sepupuku yang rese bin nyebelin. Tapi tak ada satupun yang kuhiraukan, karena menghiraukan mereka sama saja bunuh diri, gak akan ada habisnya. Malah akan semakin di pojokkan. Resiko jadi anggota keluarga besar yang paling terakhir nikah, sekalinya nikah pada heboh semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Husband? Oh No!
General Fiction(18+) "Mau aku bantu gak?" tanyaku. Dan dia mengangguk. "Sekarang buka seragammu" dia masih terdiam bingung. Namun selanjutnya dia berteriak heboh dengan mata melotot. Lucu. "Lo mau perkosa gue?" ucapnya dengan kedua tangan menutupi bagian dadanya...