01

3.1K 201 7
                                    

Annyeong Haseyo! Jangan lupa baca A/n nya, yaa!

Happy Reading~

*****

Saat ini, Eunha sedang berada dalam perjalanan menuju asramanya. Karena, sudah dari bulan lalu, asramanya libur panjang. Jadi, Eunha memutuskan untuk pulang ke rumahnya di Busan.

Dan sekarang, Eunha sedang diantar sang kakak dan saudara kembarnya, menuju ke asramanya di Seoul. Eunha sebenarnya masih ingin berlama-lama di rumah bersama dengan keluarganya. Tapi, jikalau Eunha membolos, Eunha pasti akan terkena drop out.

"Oppa.. Apakah kau akan merindukanku nanti?" tanya Eunha di dalam mobil yang terasa hening.

"Tentu saja, jika tidak ada kau, Eunha. Tidak ada lagi manusia yang bisa ku jahili." Jawab Kim Seokjin--kakak tertua yang dimiliki Eunha.

"Neomu nappa, (kau jahat) oppa! Aku bukanlah makhluk yang ingin dijahili. Aishh.." Eunha menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Neomu kyeopta, uri dongsaeng-ah. (Kau sangat lucu, adikku). Tidak, aku hanya bercanda." Jin mengacak-acak rambut Eunha.

Taehyung yang berada di belakang jok mobil memperhatikan mereka dengan seksama. Lalu, ia berbicara, "Hyung.. Fokuslah menyetir. Jangan meladeni Eunha."

Eunha segera mendengus kasar, lalu menolehkan kepalanya ke belakang jok mobil. Ia bermaksud ingin menatap tajam kembarannya itu agar kapok untuk meledeknya.

Taehyung yang ditatap nyalang oleh Eunha, segera menaik-naikkan dagunya--tanda melawan. "Mwo?!"

"Bagaimana bisa aku tidak diladeni? Dasar kau. Jangan memprovokasi Jin Oppa! Neo arra? (Kau tahu?) Jin Oppa adalah kakakku!"

"Kau pikir, aku bukan kakakmu? Hah? Aku juga kakakmu. Jadi, bukan hanya Jin Hyung saja yang menjadi kakakmu." Taehyung berbicara sambil menunjuk-nunjuk dirinya sendiri.

"Kau kan saudara kembarku. Bagaimana mungkin kau menjadi oppaku?"

"Meskipun begitu, aku kan lebih dulu keluar dari perut Eomma. (Ibu). Aishh jinjja!"

"Ya, ya, ya.. Terserah kau saja kalau begitu." Eunha hanya mengangguk-angguk.

"Kau itu sangat menyebalkan! Aku tidak ingin mengantarmu lagi!" Taehyung pun merajuk.

"Siapa suruh kau ikut? Aku tidak mengajakmu." Eunha mendelik kearahnya.

"Aku hanya ingin. Lagi pula, kau dan aku berbeda asrama. Jadi, aku ingin mengantarmu agar aku tak rinduu." Taehyung mencium pipi Eunha gemas. Walaupun Eunha mempunyai sifat yang sangat menyebalkan, Taehyung akan tetap menyayanginya.

"Taehyung-ah, kau berlebihan." Eunha mendelik.

"Ahhh.. Eunha-ya, sekali saja kau memanggilku dengan sebutan oppa. Aku ingin merasakan mempuyai adik perempuan." Taehyung menggoyang-goyangkan lengan Eunha.

"Shireo.. Nan shireo. (Tak mau, aku tak mau)." Eunha tersenyum miring ke arahnya.

Sejak tadi, Jin hanya menyimak percakapan sekaligus perdebatan antara Eunha dengan Taehyung, dan Jin akan tertawa jika tingkah adik kembarnya itu mulai absurd. Jin merasa senang dan bahagia melihat mereka selalu berdebat seperti itu. Menurutnya, itu lucu.

"Oppa.. aku lapar. Sedangkan, perjalanan masih jauh. Jadi, belikan aku makanan, ya? Jebalyo. (please)." Eunha menggoyang-goyangkan lengan Jin.

"Ah. Jinjja? (Benarkah?) Hemm.. Baiklah. Kau ingin makan dimana, hum?" tanya Jin sambil mengangkat dagu Eunha.

"Hyung. Dia kembaranku. Jangan menggodanya." Taehyung menepis tangan hyungnya.

Is That Love? [EUNKOOK]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang