"Yaak! Yerin-ah.. Pelan-pelan. Kau menarikku kesana-kemari." Eunha memanyunkan bibirnya dan melepaskan tangannya dari genggaman tangan Yerin.
"Hehe.. Mianhae-yo. Aku hanya senang bisa mempunyai teman baru." Yerin melemparkan senyumnya ke arah Eunha, sambil mengaitkan lengannya ke lengan Eunha. Seperti... Wonsungi (monyet) ?
"Na arrayo. Tapi, kau tahu? Kau seperti monyet saja, bergelantungan di tanganku." Ucap Eunha.
"Yang penting, aku lebih baik daripada monyet. Haha." Yerin berucap sambil tertawa.
"Terserah apa katamu. Sekarang, aku sudah lelah berlari mengelilingi asrama ini sebanyak 4 kali. Bagaimana kalau kita ke kedai es krim?" Ajak Eunha.
"Ayo. Dengan senang hati, Eunha-ya."
"Yaa.. Aku lupa membawa dompetku." Ucap Yerin tiba-tiba, sambil merogoh saku di celana trainingnya.
"Sudahlah. Aku yang bayar." Eunha menunjukan kartu ATM nya, sambil menaik-turunkan alisnya.
"Assaa!!.. Kau memang terbaik, Eunha-ya." Yerin melompat-lompat kegirangan.
"Yerin-ah. Kau berlebihan. Kenapa begitu senang sekali ?" Tanya Eunha.
Yerin yang sedang ditanya pun langsung menge-rem aktivitasnya. "Na? (Aku?) Aku hanya senang ditraktir teman baru."
"Jadi, intinya, sekarang kau sedang senang?" Tanya Eunha lagi.
"Menurutmu bagaimana? Huh? Masa sekarang aku sedang sedih? Tidak masuk akal." Yerin menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Na arrayo." Eunha mengangguk-anggukan kepalanya.
"Aishh.. Lalu, kenapa kau bertanya kalau sudah tahu? Wajahmu tanpa dosa sekali setelah bertanya." Yerin menggelengkan kepalanya lagi.
"Hehehe. Aku kan suci." Eunha menaik-turunkan alisnya.
"Dan aku? Penuh dosa? Kau suci, aku penuh dosa? Sudahlah. Kau fokus saja untuk mentraktirku. Arraseo?" Yerin mengendip-ngedipkan matanya.
"Kartu ATM-mu masih ada isinya kah? Jangan-jangan kartu ATM-nya sudah tidak ada apa-apanya?" Ucap Yerin lagi sambil memasang wajah jahilnya. Dan itu membuat Eunha sedikit jengkel ?
"Hyaa.. Bagaimana bisa? Kemarin oppa-ku baru saja mentransferkan uang padaku. Masa sudah tidak ada isinya? Impossible." Eunha menggoyang-goyangkan jari telunjuknya.
"Terserah kau saja lah. Kau memang tidak bisa diajak bercanda." Yerin mencubit pipi Eunha pelan.
Eunha langsung membalas cubitan itu dengan lebih keras.
"Aww!! Yaak!! Neo jinjja.. Cubitan mu lebih keras dariku, kau tahu? Ini sakitt." Yerin mengelus-ngelus pipinya yang sedikit memerah.
"Kalau kau mampu, kejarlah aku. Kita balapan sampai kedai." Ajak Eunha sambil berlari.
"Eunha-ya! Kau curang! Aku akan mendahuluimu.. Lihat saja.." Yerin mulai berlari dan segera menyusul Eunha.
Yerin berada jauh dibelakang Eunha. Lari Eunha memang tidak bisa dikalahkan oleh wanita manapun. Bahkan, wanita atletik pun tidak bisa.
Gubragg
Eunha terjatuh karena menabrak seseorang. Awalnya, Eunha sedang melirik ke belakang untuk melihat Yerin, tetapi Eunha melihat ke belakang sambil berlari kencang. Alhasil, Eunha jatuh tersungkur ke aspal.
"Ahh.. Apha-yo. Aishh jinjja. Tanganku sakit Eomma.." Eunha meringis menahan sakit ditangannya. Karena, Eunha menjadikan tangannya sebagai penahan sekaligus rem bagi tubuhnya. Jadi, tangan Eunha bergesekan dengan aspal yang
tidaklah lembut, melainkan, sangat kasar.
![](https://img.wattpad.com/cover/106186715-288-k120710.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Is That Love? [EUNKOOK]✅
Fanfiction[COMPLETE] #1 of Euntae [18 April 2020] #44 of Sarang [16 May 2020] ATTENTION !!! [CHAPTER END PRIVATE] [Private on some chapter, FOLLOW for reading] Kim Eunha mempunyai kembaran bernama Kim Taehyung. Namun, rasanya ada yang janggal dari sikap Tae...