37

502 84 8
                                    

Bagaimana jika kau tak kembali dan malah memilih untuk hidup bersamanya? Apakah aku akan bertahan? Di sini aku berharap kau kembali untuk memelukku erat. Aku merindukanmu, Jeon Jungkook.. --Kim Eunha.

***

Jungkook mengacak rambutnya frustasi, mengapa disaat Jungkook ingin berbuat baik padanya, ia malah mengungkitnya? Tak adakah bahasan lain, selain pembahasan yang meracuni pikirannya itu?

5 menit kemudian, pintu mobil terbuka oleh sebuah tangan mulus milik Tzuyu. Jungkook yang sedang menunduk dan menaruh kepalanya pada setir mobil, segera mendongakkan kepalanya. Tanpa berbicara apa-apa, Jungkook segera menyalakan mesin mobilnya.

Keheningan melanda mereka saat ini. Sampai mereka tiba di tempat tujuan, tak ada sepatah katapun yang keluar dari bibir mereka.

"Terima kasih." ucap Tzuyu pelan.

Jungkook mengangguk, lalu ikut ke luar mobil untuk mengantar Tzuyu ke dalam ruangan. Mereka berada di Rumah Sakit 35 Seoul. Karena, dokter yang siap untuk merawat Tzuyu ada di rumah sakit ini.

Mereka sudah sampai di ruangan sang dokter. Tzuyu segera mengetuk dan membuka pintu setalah mereka diberi izin untuk masuk.

"Annyeong Haseyo, Seonsaengnim.." sapa Tzuyu, lalu membungkukkan badan.

Jungkook yang melihat Tzuyu membungkukkan badan sebagai tanda hormat, langsung ikut serta membungkukkan badannya. "Annyeong Haseyo."  sapa Jungkook.

"Aku tinggal sekarang. Kau berobat lah sendiri. Lagi pula, dokter itu sepertinya peduli padamu. Chaa.. Aku pulang. Telepon aku saja jika kau sudah beres. Atau tidak, pesan taksi saja."

"Dokter, saya pergi dulu.. Annyeong Higaseyo.." lanjut Jungkook lagi.

Setelah ia pergi ke luar, ia segera menaiki mobilnya. Sekarang, ia ingin bertemu Eunha lagi. Rasanya sangat hampa jika ia tak bertemu Eunha satu jam saja.

Ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata. Yang ia pikirkan saat ini adalah Eunha, Eunha, dan Eunha..

***

Eunha terus saja memikirkan perkataan Jungkook tadi. Apa maksudnya? Apakah ia melakukan kesalahan?

Taehyung masuk ke kamar inap Eunha sambil membawa sekotak makanan. Ia tersenyum hangat pada Eunha.

Eunha membalas senyumannya, "kau habis dari mana saja, Tae? Dan itu apa?" tanya Eunha sambil melirik kotak makanan.

Taehyung hanya tertawa saja, lalu ia mendekat ke arah Eunha. "kau kan belum makan, cantik. Makanya aku membawakanmu makanan. Aku ada saja, kok. Kau merindukanku, yaa?" goda Taehyung.

"Iya, aku merindukanmu, Tae. Dan lagi, saat Jungkook pergi, aku sendiri di sini."

Taehyung segera mengelus puncak kepala Eunha lembut, "utututu... Kau lucu sekali. Sini, sini.. Aku akan memberikanmu sebuah pelukan." Taehyung memeluk Eunha erat.

Tapi, sebuah pertanyaan terlintas di pikiran Eunha. "Taehyung-ah, apakah kau bertemu dengan Jungkook tadi?"

Taehyung yang merasa terpanggil segera menjawab, "tidak."

"Mengapa sikapnya sangat aneh sekali padaku? Apakah ada yang salah? Padahal, aku ingin bersamanya lebih lama lagi. Ku bilang aku sangat merindukannya, dia malah meminta maaf padaku."

Taehyung yang sedang tersenyum penuh arti pada Eunha, segera melunturkan senyumannya itu. Lagi-lagi, ia membahas sosok Jungkook kembali. Ia jengah mendengarnya.

"Berhentilah untuk membahasnya. Saat kau sedang bersamaku, kumohon jangan pernah membahasnya." ucap Taehyung.

Eunha mengernyitkan dahinya, ada apa gerangan?

"Wae? Ada masalah apa kau dengannya?"

"Yang jelas, hari ini dan seterusnya, kau akan selalu bersamaku. Mungkin kau tak akan bertemu dengannya lagi. Aku pembatasnya." Ucap Taehyung.

"Apa maksudmu mengatakan itu?! Memangnya kenapa jika aku ingin bersamanya?! Kau tak merestuinya?! Ada apa denganmu, Taehyung?!" Bentak Eunha hebat, yang kemudian disusul oleh sebuah tangisan.

Ia memukul-mukuli dada Taehyung. "Ku tanya, apa maksudmu mengatakan itu, Tae? Kau tahu, kan, jika aku sangat-sangat mencintainya?! Ku tanya, mengapa?! Hikss.."

Taehyung memegang bahu Eunha kuat, "Eunha, asalkan kau tahu. Aku ingin melindungimu. Aku tak ingin kau terluka jika bersamanya. Kau tak sadar? Jika kau terus bersamanya, kau akan terluka jauh lebih parah lagi!"

"Jadi, aku menyuruhnya untuk menjauh darimu. Dan syukurnya, dia menuruti perkataanku. Dengar Eunha, ini semua demi kebaikanmu. Jangan membantah. Ne? Kumohon padamu.." mohon Taehyung sambil menatap Eunha dalam.

Eunha hanya menunduk lemah, ia tak habis pikir pada kembarannya. Mengapa ia suka sekali mengatur hidupnya? Eunha tahu, bahwa Taehyung hanya sekedar ingin melindunginya.

Namun, rasanya kejam jika Taehyung menyuruhnya untuk menjauhi Eunha. Apakah ia pikir segampang itu menjauhi seseorang yang sangat disayangi dan dicintainya? Tidak. Sekali lagi tidaklah mudah.

"Kau pikir semudah itu, Tae? Mengapa kau menyuruhku sesuatu yang tak mungkin? Asal kau tahu, Taehyung-ah. Jika aku tidak bersamanya, akankah aku baik-baik saja?"

Taehyung mengeluarkan napasnya kasar, "justru itu, Eunha-ya.. Aku ingin membuatmu nyaman terhadapku. Aku ingin kau selalu ada di sisiku. Maafkan aku, aku melanggar janji untuk yang kedua kalinya padamu." Taehyung menunduk lemah.

Eunha memelototkan matanya tak percaya, "m-maksudmu?"

"Aku belum bisa menghilangkan perasaan aneh ini terhadapmu, Eunha-ya. Maaf aku melanggarnya lagi."

"Tapi, aku sudah memenuhi janjiku terhadapmu, bahwa aku akan kembali jika kau terus disakiti." Lanjut Taehyung lagi.

Eunha menangis untuk yang ke-sekian kalinya. Hatinya terasa seperti ditusuk-tusuk setelah mendengar penjelasan dari Taehyung. 

"K-kau bodoh, hikss.. A-aku tak bisa bersamamu j-jika kau disisiku bukanlah sebagi kembaranku.. Hiks.. Aku merindukan sikapmu yang d-dulu, Tae. Hatiku sakit jika kau seperti ini." Tutur Eunha sambil menahan isakannya.

Taehyung hanya bisa diam dan memeluk Eunha erat. Ia tak bisa berbuat apa-apa, karena Eunha menangis karena ulahnya.

Taehyung menunduk, "kumohon, maafkan aku, aku menyayangimu, Eunha.."

TBC.
.

.

.

Halo readerss ku tersayang.. Maaf banget aku lama upnya. Maaf banget, aku mohon.. *sungkem*

Aku merasa bersalah banget ini.. Gimana?? Sumpah, udah berbulan-bulan aku ninggalin ff ini. Soalnya, aku bingung harus ngetik apa..

Masalahnya makin bejibun, mamen.. Aku jadi bingung mau nyelesainnya gimana. Lah, ini cobaan buat aku lah..

Ada faktor lain lagi sebenernya, itu karena, banyak READERS silent disini.

Aku jadi males upnya. Yang baca banyak, masa yang vote dan commentnya sedikit? Sakit gak sih kalo gitu?

Kalo gitu, mending aku unpublish aja beneran..

Maaf-maaf.. Tapi, emang bener kayak gitu.

Aku mau minta maaf sekali lagi. Aku minta maaf banget kalo misalkan aku upnya lelet kayak siput. :'(

Bintangnya mana? Ini buatnya pake pikiran lho. Jadi, jangan main-main.

See ya~

@arin02_

Is That Love? [EUNKOOK]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang