32

514 83 9
                                    

Annyeong!! Don't forget to vomment!! ;)

*****

"Lalu, mengapa kau berbeda dengannya?" Tanya Jungkook dengan pelan dan sangat lirih.

Chou Sana memegangi kepalanya yang terasa sangat berat, lalu menghembuskan napasnya kasar. "Aku dan dirinya berbeda ibu. Dan ayah kami memiliki beberapa istri. Entah kenapa, dia tahan dengan keadaan di rumahnya yang hancur."

"Mwo?"

"Ya, aku selalu tak tega melihat dirinya yang masih kecil terus-terusan di marahi dan di siksa oleh ibunya. Aku tahu, bahwa Ibunya sangat mencintai Ayah kami. Tapi, jika dirinya merasa sakit hati dan tidak bisa membalas perbuatan Ayah, Ibunya akan menargetkan Tzuyu sebagai korban."

"Sebenarnya, aku beruntung telah pisah dari keluarga Ayah yang sangat mengerikan. Ibuku sangat pintar karena lebih memilih meninggalkan lelaki tak berguna semacam Ayah."

"Aku bahkan pernah mengajak adikku untuk tinggal bersamaku. Tapi, lagi-lagi, Ibunya melarang keras. Bagaimana aku bisa membantunya kalau begitu? Dan, inilah hasilnya. Psikis Tzuyu menjadi terganggu karena harus tinggal di lingkungan yang 'broken home'." Sana menundukkan kepalanya, terlihat bahwa bahunya ikut bergetar dan tergoncang.

Jungkook berjalan pelan, mendekat ke arah Sana. Yang harus Ia lakukan saat ini adalah menenangkannya.

"Tenanglah, Nuna. (Kakak). Kami mengerti."

"Tapi, kami harus bagaimana terhadap Tzuyu? Tzuyu sudah di cap buruk oleh satu asrama. Apakah Ia akan baik-baik saja?" Tanya Yuju.

"Jika saja Tzuyu menyakiti Eunha untuk yang kesekian kalinya, bagaimana?" Tanya Yerin, yang terlihat sangat cemas akan Eunha.

"Maka, aku tak sudi untuk memaafkannya." Ucap Taehyung, lalu ke luar dari ruangan.

Melihat Taehyung seperti itu, Yerin tergerak untuk mengikutinya. Ia tak ingin lelaki yang disukainya bertindak bodoh hanya karena masalah ini.

Yerin mengikuti langkah kaki Taehyung yang terbilang sangat tergesa-gesa. Ia mengikutinya secara diam-diam. Karena, Ia tak ingin Taehyung merasa terganggu oleh kehadirannya.

Taehyung memasuki kamar yang di tinggali Eunha dengan hati-hati. Ia melihat Eunha yang banyak menggunakan perban.

Tanpa di minta, air mata jatuh dari pelupuk matanya. Tiba-tiba saja, hatinya menjadi sakit melihat Eunha yang selalu terluka. Mengapa Eunha tak pernah hidup dengan tenang? Pikirnya.

Taehyung mendekat ke arah Eunha. Menggenggam tangannya erat. Berharap bahwa, Eunha akan membukakan mata untuk melihatnya.

"Ku mohon, Eunha. Bukalah matamu. Aku harus melihat mata cantikmu terlebih dahulu. Mengapa kau mendiamkanku, eoh? Kau tak suka aku datang?" Taehyung menghela napasnya.

"Ku kira, kau akan lebih aman dan lebih bahagia sejak aku menyerahkanmu pada Jungkook. Dasar, Jungkook! Mengapa melindungimu saja tak becus? Apakah harus aku menarikmu kembali ke dalam kehidupanku?"

"Ku rasa, aku belum sepenuhnya melupakan perasaanku untukmu. Kau tahu? Aku pernah berkata pada Jungkook, bahwa jika kau kenapa-kenapa, aku akan mengambilmu lagi darinya."

"Dan, terbukti sekarang. Bahwa Jungkook tak mampu untuk menjagamu. Kau harus tahu, Eunha. Aku masih menyukaimu. Maaf jika aku melanggar janji kita dulu. Aku sudah berusaha agar aku dapat melupakanmu dengan cara aku mendekati Yerin. Tapi, mengapa hatiku selalu tertutup padanya?"

"Eunha ku mohon bangun. Aku merindukanmu, uri Eunha." Bisik Taehyung pada telinga Eunha.

--Yerin POV--

Aku mematung ketika mendengar setiap perkataan yang dilontarkan Taehyung pada Eunha.

Apa katanya?

Ia menyukai Eunha, kembarannya sendiri? Ya Tuhan, mengapa hatiku terasa perih?

Aku tak habis pikir padanya, ku kira, dia mendekatiku karena memang, Ia ingin dekat denganku. Walaupun sebenarnya aku sangat senang jika Ia mendekatiku.

Tapi, mengapa ia mendekatiku karena alasan itu? Apakah aku hanya sebuah pelarian saja? Mengapa hatiku sangat sakit mendengarnya, Tuhan!

Aku sangat menyayangi keduanya. Aku menyayangi Taehyung, sebagai lelaki yang ku sukai, dan aku menyayangi Eunha, sebagai teman yang selalu ada untukku.

Aku tak bisa membenci keduanya. Bahkan, salah satu dari mereka saja, aku tak mampu.

Tanpa aba-aba, air mataku jatuh ke pipiku. Mengapa aku sangat cengeng? Bukankah seharusnya aku tak berharap sesuatu yang lebih dari Taehyung?

Ku lihat, Taehyung mencium dahi Eunha dalam, sangat dalam. Begitu mencintainya kah kau? Sampai-sampai, aku yang selalu berharap kau hiraukan?

Apakah aku bisa melupakan perasaanku padamu, Taehyung-ssi?

Apakah aku bisa melihatmu dengannya dalam artian yang berbeda?

Aku harap, aku dapat menutup hatiku untukmu.

Aku harap, kau bahagia bersamanya. Tapi, apakah Eunha juga menyukaimu? Bagaimana jika tidak?

Maka, dengan cepat aku akan menunggumu.

Ya, menunggumu. Menunggu perasaanmu muncul terhadapku.

*****

TBC.

.

.

.

Annyeong, Readers!!
Maafkan aku, kalo aku sangat telat untuk publish. :(

Habis mau gimana lagi kalau idenya itu lagi abis?

Sekali lagi, maafin aku yaa..

Vomment Juseyo! (Jangan pada ngilang kalo ditagih buat vote!)

See you~

@arin02_

Is That Love? [EUNKOOK]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang