35

439 77 15
                                    

Happy Reading~

*****

"Kemarilah.. Aku merindukanmu!" Teriak Eunha lagi.

Jungkook termangu untuk beberapa saat, Ia diam di tempat tanpa merespon perkataan Eunha sedikitpun.

"Oppa!" Untuk yang ke-sekian kalinya, Eunha berteriak.

Dengan segenap jiwa dan raga, Jungkook membuka kenop pintu, dan berjalan mendekat dengan langkah yang terkesan gusar.

"Oppa, kenapa kau diam saja? Aku sudah bangun dari koma, dan aku sangat merindukanmu." Ucap Eunha secara terang-terangan.

Jungkook segera menarik dua sudut bibirnya ke atas. Rasanya, hati Jungkook terasa menghangat saat ini.

"Aku akan ke luar sebentar, kalian nikmatilah waktu dengan seenak mungkin." Ucap Taehyung, seraya berjalan meninggalkan ruangan.

Eunha dan Jungkook mengangguk secara bersamaan. Mempersilahkan Taehyung untuk segera pergi dari hadapan mereka berdua.

Bahkan, Jungkook berharap lebih dari itu, berharap bahwa Taehyung pergi untuk meninggalkan hubungan mereka berdua. Rasanya, itu sangatlah sulit.

Setelah Taehyung sudah hilang dari pandangan mereka berdua, Jungkook segera mendekati Eunha, dan duduk di kursi yang berada di samping kanan Eunha.

Jungkook lantas tersenyum hangat pada Eunha. Bahkan, tangannya ikut terangkat ke puncak kepala Eunha. Ia rasa, sudah lama Ia tak mengelus Eunha seperti ini.

Jungkook menyelipkan anak rambut Eunha ke belakang daun telinganya. "Na reul bogoshipda, uri Eunha." Ucapnya lirih.

"Aku sangat-sangat merindukanmu." Lanjutnya lagi, seraya menarik kepala Eunha untuk mencapai dada bidangnya.

Ia memeluk Eunha erat, seakan Ia tak ingin melepaskan sosok Eunha. Ia sudah terlanjur menyayanginya. Tapi, jika keadaan memaksa, Ia tak bisa banyak bertindak.

Tiba-tiba saja, setetes air mata milik Jungkook, jatuh pada rambut panjang Eunha. Entah kenapa, dadanya seperti bergemuruh saat ini. Ia tak bisa menyangkalnya.

Suara isak tangis yang terdengar sangat minim, dapat Eunha dengar dari jarak sedekat ini. Eunha merasa, bahwa dada bidang milik Jungkook seperti naik-turun. Apakah Ia menangis? Pikirnya.

Eunha lantas melepaskan diri dari Jungkook, dan menjauhkan kepalanya dari dada bidang Jungkook, tujuannya agar Ia dapat melihat sang kekasihnya ini.

Namun, dengan cepat Jungkook menarik Eunha kembali ke dalam pelukannya. Kali ini, Jungkook lebih mengeratkan pelukannya.

"Ku mohon, tetaplah dalam posisi seperti ini lebih lama lagi. Memelukmu seperti ini, ku rasa, aku dapat menenangkan diriku." Ucap Jungkook lirih.

"Neo waegeurae?! Kau membuatku khawatir, Oppa!"

"Maafkan aku." Ucap Jungkook lagi.

Eunha tertegun untuk beberapa saat. Untuk apa dirinya meminta maaf?

"Mwo?"

"Maafkan aku. Aku menyayangimu, nae yeojachingu. (Kekasihku)." Ucap Jungkook sambil melepaskan pelukannya.

Ia menunjukkan senyumannya, dan mengacak rambut Eunha pelan. "Lekas sembuh, chagi. Na kkanda." (Aku pergi). Untuk yang terakhir kalinya, Jungkook mengecup dahi Eunha dalam, sangat dalam.

Setelah Jungkook hilang di balik pintu, Eunha termangu cukup lama. Sampai akhirnya, bulir air mata jatuh ke pipi chubby milik Eunha.

Ia pun tak tahu, mengapa Ia menangis? Entahlah, tiba-tiba saja, rasa haru datang menjalari hatinya.

Is That Love? [EUNKOOK]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang