Seperti biasa, vote terlebih dahulu, yeah? 😚
Happy Reading~
*****
"Yak! Kau mengagetkanku saja!" Sentak Jungkook seraya memukuli lengan Taehyung.
"Hya.. Wae geurae? (Kenapa?) Kau sedang melamun, eoh?" Tanya Taehyung.
"Ah, tidak." Ucap Jungkook gelagapan.
"Sebenarnya, apa yang sedang kau pikirkan? Memikirkan wanita lain, ya?!" Tebak Taehyung tepat sasaran.
Jungkook mematung seketika. Bagaimana bisa Taehyung mengetahuinya? Apakah dia mengintip dan menguping pembicaraan tadi?
Kalau sampai dia tahu, habislah Jungkook sekarang juga.
"Jungkook-ah, mengapa kau diam?" Tanya Taehyung lagi.
"Hah, apa? Ah, tidak. Kau menguping, ya tadi?" Tanya Jungkook ragu.
Taehyung mengernyitkan dahinya. Apa dia bilang? Menguping? Heol.. aku baru datang, langsung dituduh seperti ini! Batin Taehyung.
"Menguping? Memang ada yang datang? Siapa?" Tanyanya lagi.
Jungkook merasa lega karena respon dari Taehyung. Dengan begitu, berarti Taehyung tak tahu siapa yang datang. Di lain sisi, Jungkook merasa bodoh karena menanyakan hal yang dapat mengundang rasa penasaran Taehyung.
Ia takut, bahwa Taehyung akan membuntutinya secara diam-diam. Tidak! Itu tak boleh terjadi.
"Hya! Jawab pertanyaan ku! Melamun lagi, hah?!" Bentak Taehyung tak sabaran.
"Sudah, sudah. Aku hanya bercanda. Habis dari mana kau?" Tanya Jungkook mengalihkan pembicaraan.
"Aku habis mengunjungi restoranmu bersama Yerin." Jawabnya dengan santai.
"Bagus. Ramaikan restoranku selalu, ya!" Ucap Jungkook sambil menepuk pelan bahu Taehyung.
⛰⛰⛰
Eunha sangat lelah, karena Ia di hukum untuk membersihkan kamar mandi wanita. Ia di hukum karena lupa mengerjakan tugasnya, apalagi mengumpulkannya.
Yerin? Jangan tanyakan lagi. Ia sama-sama lupa dengan tugas Fisikanya.
Mereka berdua membersihkan toilet yang berbeda. Eunha di bagian Selatan, sedangkan Yerin di bagian Utara.
Dengan langkah yang terkesan buru-buru, Yerin menghampiri Eunha dengan dua botol minuman dingin.
"Eunha-ya. Ige, aku membelikamu minum." Yerin menyerahkan minumannya.
"Haaaahh? Kau sudah selesai? Mengapa sangat cepat?! Aargh.. masih ada 4 bilik lagi yang belum ku bersihkan." Keluh Eunha dengan wajahnya yang menahan tangis.
"Hei, jangan menangis. Kau saja yang terlalu lambat. Aku mengerjakannya di atas rata-rata, tahu." Ucap Yerin.
Eunha berjongkok, sambil meraih botol minum yang disodorkan oleh Yerin.
"Gomawoyo." Eunha berterima kasih.
"Kau tak punya niatan untuk membantuku?" Ucapnya lagi.
Yerin menggeleng dengan mudahnya. "Tidak. Aku hanya berniat memberikanmu minuman."
Eunha memanyunkan bibirnya. Apakah Yerin tidak peka, bahwa Eunha sedang memberikan kode padanya untuk ikut membantunya? Atau, Yerin hanya berpura-pura saja?
"Baiklah. Tunggu aku kalau begitu." Ucap Eunha lesu.
"Waahh.. Ada pembersih WC baru disini. Dia sangat cantik jika menjadi tukang pembersih WC. Cocok sekali." Ucap seseorang dengan tawanya yang menggelegar.
Eunha membalikkan badannya. Dan mendapatkan sosok manusia yang tidak ingin Eunha temui.
"Tzuyu-ya, mengapa kau kesini?" Tanya Eunha dengan wajah yang tersirat ketakutan.
"Tentu saja aku akan memakai kamar mandinya. Permisi, aku ingin lewat." Tzuyu mendorong tubuh mungil Eunha sampai membentur tembok.
Eunha meringis memegangi tulang pinggulnya yang terkena benturan.
Yerin yang melihat, mengepalkan tangannya geram. Ia tak suka melihat sahabatnya diperlakukan seperti ini. Ia tak suka!
Dengan wajah yang merah padam, Yerin membalikkan badan Tzuyu dan membenturkannya ke tembok.
Tzuyu memelototkan matanya, terkejut. Ada sedikit rintihan sakit yang dikeluarkan dari mulut Tzuyu.
"Hya, Neo!" Ucap Tzuyu menggebu-gebu.
"Jadi ini si Tzuyu itu? Kau yang menyiksa Eunha?! Kau yang berbuat seenaknya pada Eunha?!" Ucap Yerin tak kalah menggebu-gebu.
"Mworago?! (Apa kau bilang?!)"
"Ya, kau yang telah menampar Eunha waktu itu. Kau pikir, kau siapa berani menamparnya?!"
"Sudah, Yerin-ah. Kau tak harusnya seperti ini." Ucap Eunha mencegah.
"Andwae, Eunha-ya."
"Lepaskan!" Tzuyu memberontak dan berhasil melepaskan diri dari cengkraman Yerin.
Yerin tak suka. Dirinya mencengkram lagi bahu Tzuyu kuat.
"Aww.. Sakit, bodoh!" Ucap Tzuyu nyalang.
"Sudah, Yerin.. Kalau begini, kau sama saja dengannya. Lebih baik kita pergi sekarang." Ucap Eunha seraya menarik tangan Yerin, untuk keluar dari kamar mandi.
"Awas saja kau, kalau menyakiti Eunha sedikit saja, aku akan membalas perbuatanmu!" Ucap Yerin.
"Heol, berani sekali dia!" Ucap Tzuyu ketika Yerin sudah jauh meninggalkannya.
"Mengapa kau bertindak gegabah seperti itu, Yerin-ah?" Tanya Eunha, setelah Ia membawa Yerin keluar dari toilet.
"Bertindak gegabah apanya? Jangan menghalangi ku jika aku ingin menamparnya. Tetap berada di samping ku. Ingat itu." Ucap Yerin masih terbawa suasana.
"Aku tak ingin kau menjadi sasaran berikutnya, Yerin-ah. Lebih baik, kau cari aman saja. Eoh? Ku mohon." Mohon Eunha.
Yerin mendelikkan matanya. Ia kesal jika sudah seperti ini.
"Aku kesal, Eunha."
"Yang seharusnya kesal itu aku, bukan kau." Ucap Eunha, yang hanya di balas oleh bibir yang memanyun dari Yerin.
*****
TBC
.
.
.
Cie di gantung, hahahaha;v
Vomment Juseyo!
@arinruhamasabila

KAMU SEDANG MEMBACA
Is That Love? [EUNKOOK]✅
Hayran Kurgu[COMPLETE] #1 of Euntae [18 April 2020] #44 of Sarang [16 May 2020] ATTENTION !!! [CHAPTER END PRIVATE] [Private on some chapter, FOLLOW for reading] Kim Eunha mempunyai kembaran bernama Kim Taehyung. Namun, rasanya ada yang janggal dari sikap Tae...