14

611 94 0
                                    

Taehyung berjalan mengendap-ngendap setelah berada di kamarnya. Lampu sudah gelap, dimatikan. Hanya lampu tidur saja yang di nyalakan. Rupanya, Jungkook telah tertidur. Taehyung merasa lega tentang itu.

Ceklek.

Taehyung menutup pintu dengan sangat hati-hati. Takut jika akan membangunkan teman sekaligus saingannya itu. Jika Jungkook bangun, ia pasti akan ber-adu argumentasi dengannya. Itu sangatlah melelahkan.

Ketika Taehyung berbalik,

"Oo kkamjjagya!" Taehyung mundur 1 langkah, karena ia terkejut melihat Jungkook sudah berada di belakangnya, dengan tatapan meng-intimidasi.

" Hya! Kau mengagetkanku saja! Minggir." Ucap Taehyung dengan wajah yang kembali datar.

Bukannya memberi jalan, Jungkook masih diam di tempat. "Habis dari mana saja kau?" Tanya Jungkook dengan tatapan dinginnya.

"Apa urusanmu? Ikut campur saja." Balas Taehyung, tak kalah dingin.

"Taehyung. Ayolah.. Mengapa kau seperti ini padaku?! Kau lupa? Bahkan, kita sudah berteman. Aku berusaha untuk menjaga pertemanan ini. Tapi, kau? Kau seperti ingin memutuskan pertemanan ini. Asal kau tahu. Aku menunggumu dalam keadaan gelap seperti ini." Ucap Jungkook.

"Kau-lah yang ingin memutuskan pertemanan denganku! Coba saja, kau tak menyukai Eunha! Kita tidak akan begini! Aku tak menyuruhmu untuk menungguku. Lagi pula, aku punya kunci kamar ini. Sudah ku ganda-kan. Jadi, tak perlu susah payah membukakan pintu untukku." Ucap Taehyung dan langsung mendorong tubuh Jungkook, untuk menjauh dari jalannya.

"Aku hanya ingin tahu, kau dengan siapa tadi?" Tanya Jungkook dengan tenang.

"Aku? Kau berbicara denganku? Aku baru saja ber-kencan dengan Eunha. Dan, lebih hebatnya lagi, Eunha tak menolak kencan itu. Sekarang, kau puas?" Ucap Taehyung dengan tersenyum miring.

"Mwo?! Kau berkencan dengannya? Haha.. Ku rasa, Eunha berpikir bahwa itu hanyalah hubungan sebatas kembaran. Mana mungkin, Eunha menyukaimu? Ingat, Tae. Kau itu hanya sebatas kembarannya. Mengapa kau melewati batas itu?! Mengapa kau melangkah ke zona yang terlarang?! Tak bisakah, kau mencari wanita lain, dan membuka hati untuknya? Karena, sebentar lagi, Eunha akan menjadi milikku! Aku kasihan padamu. Mengapa kau menjadi seperti ini? Menyedihkan." Ucap Jungkook dengan nada prihatin.

"Zona terlarang, ha? Aku tak peduli. Dan, akan ku pastikan, Eunha akan menjadi milikku. Terimakasih atas perhatiannya Tuan Jeon. Tapi, aku tak butuh belas kasihan dan prihatin darimu."

*****

Di lain tempat, Eunha sedang merenung di kasur empuknya. Sekarang, Eunha sedang sendiri, karena, sejak Eunha masuk ke kamarnya, Yerin tidak ada disana. Entah kemana perginya.

"Huuhh haahh huuhh haahh pyuuhh." Eunha menarik dan membuang napasnya dalam-dalam. Mencoba menenangkan jantung, hati, dan pikirannya.

Sejak Taehyung memberikannya pelukan perpisahan. Rasanya, ada yang janggal dihatinya.

"Aigoo.. Kenapa kau berpikir yang aneh-aneh!! Aishh jinjja!" Eunha memukul-mukul kepalanya. Dan mengusap rambutnya kasar.

Tiba-tiba saja, ada yang mencekal tangannya, untuk menghentikan aktivitasnya. Eunha memelotkan matanya, dan mengaga lebar. Eunha menoleh ke arah samping kanannya dengan perlahan-lahan.

"Huuhh.. Pyuuh.." Eunha mengeluarkan napasnya, lega.

"Ternyata, itu kau Yerin-ah. Kenapa kau selalu membuatku takut. Hah? Aigoo.."

"Ada apa? Mengapa kau memukul-mukul kepalamu? Kau seperti punya banyak hutang saja." Ucap Yerin sambil menjatuhkan bokongnya di kasur Eunha.

"Habis dari mana kau? Untung saja, kamarnya tak dikunci." Ucap Eunha.

"Aku habis mencari udara. Disini sepi jika sendiri. Aku sengaja tak menguncinya, karena, aku hanya sebentar pergi keluar. Geundae, changkamman." Ucap Yerin sambil berusaha untuk berpikir.

"Yaak! Kau mengalihkan pembicaraan lagi? Kenapa kau senang sekali mengalihkan pembicaraan! Aku tanya, ada apa denganmu?" Tanya Yerin dengan bibir memanyun.

"Hahaha.. Kau saja yang mudah terkecoh. Kenapa kau senang sekali terkecoh olehku? Oh iya. Ini semua adalah pesananmu. Silahkan di nikmati." Eunha tersenyum dan menunjuk barang yang dimaksud.

"Odi?! Mana makananku?! Owwaa.. Banyak sekali! Waahh.. Gomawo Eunha-yaa!!" Ucap Yerin dengan hebohnya, dan pergi memeluk Eunha.

"Cheonmane. Ayo, makan yang banyak!" Ucap Eunha bersemangat.

"Akan ku lakukan. Hehe."
"Waahh.. Sudah lama aku tak makan yang seperti ini. Ini enak sekali!" Ucapnya lagi.

Bagus. Kau terkecoh lagi, Yerin-ah. Jadi, aku tak perlu menjelaskannya padamu. Batin Eunha.

Gwaenchana. Ini semua, demi makanan! Batin Yerin.

*****

TBC

.

.

.

Maafkan author, baru update. :D
Maafkan author, kalo chapter yang ini sangat sedikit. Yaa.. Karena, ide aku sekarang cuma segini. Hehe:D

One more, I'M SORRY, everyone.
Hanbonman, MIANHAEYO, yeorobeun. ;)

@arinruhamasabila

Is That Love? [EUNKOOK]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang