02

1.6K 167 13
                                        

Saat Eunha telah memasuki kamarnya, kamarnya sudah diterangi oleh lampu. Lho? Eunha kan hanya sendiri di kamar ini. Bagaimana bisa lampunya menyala disaat Eunha tidak ada dan tidak menyalakannya?

Duk. Duk. Duk.

Suara langkah kaki terdengar di telinga Eunha. Karena Eunha merupakan anak yang penakut, Eunha segera menggigiti kuku-kukunya yang rapi.

"Yaak.. Nuguyaa?! (Siapa?!) Apakah kau hantu? Hah?! Keluarlah dari kamarku, jebalyo." Ucap Eunha sedikit berteriak dan mencoba menutupi wajahnya.

Duk. Duk. Duk.

Suara langkah kaki semakin mendekat kearah Eunha.

Dan......, hap. Eunha merasakan ada yang memegang pundaknya. Dengan perlahan-lahan Eunha berbalik untuk melihat siapa yang sedang memegangi pundaknya itu.

"Owwaaa!! Hantu! Hantuu! Yaak! Kka! Palli kka!" Eunha mendorongnya tanpa melihat wajahnya.

"Hyaa.. hyaa.. Tenanglah.. Aku ini manusia, bukan hantu. Kenapa kau sangat penakut sekali?" Ujarnya pada Eunha.

Eunha yang sudah mendengar suara sang empu, segera menengadahkan kepalanya untuk melihat wajahnya.

"Ah? Mianhaeyo. Kukira kau itu hantu. Aku kaget melihat kau memakai masker itu. Jeongmal mianhaeyo. (Aku benar-benar minta maaf)." Eunha membungkukkan badannya 90°.

"Gwaenchanayo. Ah, ye. Perkenalkan, aku Jung Yerin. Aku baru saja pindah ke asrama ini. Ini kamarmu juga, kan? Kalau begitu, aku akan menjadi teman sekamarmu. Siapa namamu?" Tanya Yerin dengan masih memakai maskernya.

"Perkenalkan namaku Eunha. Kim Eunha." Eunha tersenyum manis kearahnya.

"Kau sekarang kelas berapa?" Tanya Yerin.

"Aku kelas 11-1. Bagaimana denganmu?" Tanya Eunha lagi.

"Kalau begitu, aku dan kau berada di kelas yang sama. Jadi, aku satu kelas denganmu. Senang bertemu denganmu, Eunha-ssi. Uri chingu haja! (Ayo kita berteman!) Semoga kita berteman baik, ya." Yerin memberikan seulas senyumnya.

"Ah, ye. Na do."

Setelah acara perkenalan tadi, Eunha segera berjalan ke arah lemari. Seperti biasa, saat Eunha sudah pulang dari Busan, pasti ia akan segera merapikan baju-bajunya itu.

"Eunha-ya. Mari, ku bantu." Suara Yerin memecah keheningan.

Tanpa meminta persetujuan dari Eunha, Yerin segera mengambil beberapa stel baju yang akan digantungnya di lemari Eunha.

"Eh? Tidak perlu. Aku nanti akan merepotkanmu." Tolak Eunha.

"Gwaenchanayo. Kau sama sekali tidak merepotkanku. Neo arrayo? (Kau tahu?) Aku kan yang menawari bantuan padamu. Jadi, tidak perlu sungkan-sungkan." Yerin masih menggantungkan baju Eunha sambil melihat-lihat baju yang sedang dipegangnya.

Tanpa menunggu jawaban dari Eunha, Yerin segera bertanya sambil menunjukkan sebuah baju bersablonkan fotonya dengan Taehyung yang berhasil menarik perhatiannya. "Eunha-ya. Dia siapa? Neo namchin? (Pacarmu?)"

"Aniya. Dia itu kembaranku, Yerin-ah."

"Jinjjayo? Owwa.. Kau punya kembaran ternyata. Sangat mengasyikan sekali. Kau tahu? Aku selalu ingin mempunyai saudara kembar."

"Siapa namanya? Dia sangat imut." Tanyanya lagi pada Eunha.

"Kim Taehyung. Dia memang memiliki wajah seperti bayi." Eunha tersenyum membayangkan Taehyung yang selalu memamerkan gigi rapinya.

Is That Love? [EUNKOOK]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang