Tinggalkan jejak dulu, ne ;) !!
Happy Reading~~*****
Hari ini, Eunha sangat malas untuk pergi kemanapun. Ia hanya tidur saja sejak tadi. Karena, hari ini adalah hari libur sekolah.
Yerin hanya mendengus dibuatnya. Ia bosan melihat Eunha terus tertidur. Ia geram, karena ia dilanda rasa sepi saat ini.
"Eunha-ya.. Ayolah.. Kita keluar cari angin." Yerin merengek.
Hening.
Tak ada jawaban yang dilontarkan dari bibir Eunha. Bagaimana tidak? Ia kan sedang tertidur pulas. Mana mungkin ia menjawab pertanyaannya.
Yerin mendengus. Ia sudah menyerah untuk membangunkan dan membujuk Eunha pergi. Ia lelah.
Dengan terpaksa dan berat hati, Yerin memakai cardigan birunya, sekedar untuk menutupi bajunya yang pendek. Karena, disini itu sedang mengalami cuaca dingin.
"Aku bosan, ya Tuhan.." gerutu Yerin saat akan melangkah keluar dari kamar.
Yerin berjalan dengan gontai, menyusuri setiap lingkungan di asrama. Padahal, ini sudah hampir 3 jam sejak ia keluar dari kamar. Dan, Yerin hanya berjalan-jalan saja tanpa melakukan apapun.
Rasanya, di kamar dan disini pun sama saja. Sama-sama bosan jika tidak ada teman.
*Tring*
Tiba-tiba saja, ide itu muncul dengan sendirinya. Mengapa ia tak memburu wifi saja, di koridor sekolah? Lagi pula, sekarang sekolah sedang sepi. Mungkin, hanya ada dirinya saja disana nanti.
Karena, akhir-akhir ini, Yerin menggukan media sosial dari kuotanya sendiri. Bagaimana tidak? Wifi di kamarnya sedang lemot tak terkira. Mungkin, salah satu kabelnya digigit oleh tikus. Ya, Yerin yakin, ini adalah perbuatan sang tikus.
Yerin berjalan dengan langkah yang lebar untuk mencapai sekolahnya.
Tepat saat ia akan duduk di serambi-serambi kelas, Yerin melihat seseorang yang sangat tidak asing. Ya, ia sangat mengenalnya. Orang yang saat ini sedang ia sukai, Kim Taehyung, kembaran teman sekamarnya, Kim Eunha.
Taehyung sedang duduk di serambi pula. Tapi, Taehyung duduk di pojok. Sedangkan, Yerin di tengah-tengah.
Dengan langkah yang sangat hati-hari, Yerin mendekati Taehyung. Ia kira Taehyung tidak akan sadar akan kehadirannya, tapi, ternyata ia salah.
Taehyung menoleh kepadanya, padahal, suara langkah kaki Yerin sangat minim sekali. Tajam sekali pendengarannya. Batin Yerin.
"Yerin-ssi?" Ucap Taehyung sambil membenarkan posisi duduknya.
"A-annyeong." Sapa Yerin kaku.
"Do annyeong. (Halo juga). Untuk apa kau disini? Memburu wifi?" Tanyanya tepat sasaran.
Yerin mengangguk "Eum. Bagaimana denganmu? Apakah kau juga sedang memburu wifi?" Tanya Yerin.
"Seperti yang kau lihat, aku juga mempunyai tujuan yang sama sepertimu."
"Kenapa tidak dengan Eunha?" Ucap Taehyung lagi.
"Eunha susah sekali untuk di bangunkan. Pekerjaannya sekarang, hanyalah tidur tanpa mandi pagi." Jawab Yerin.
"Jinjja? Wahh, sangat pemalas sekali, ya, dia. Sabar saja, ya. Eunha memang suka begitu." Ucapnya sambil menepuk pundak Yerin pelan.
"Bagaimana kalau kita makan malam diluar? Ini sudah menjelang malam,.Yerin-ssi." Ajak Taehyung, yang langsung di balas dengan anggukan mantap dari Yerin.
Tentu saja ini adalah anugerah dan rezeki yang sangat besar baginya. Taehyung, sang pangerannya, mengajaknya secara langsung.
"Kita akan makan malam dimana, Taehyung-ssi?" Tanya Yerin sambil mengusap-ngusapkan kedua telapak tangannya. Karena, ia hanya memakai cardigan yang tipis, bukan memakai jaket yang tebal.
Taehyung sepertinya tahu dengan gerak-gerik Yerin tadi. Pasti ia kedinginan. Sebagai seorang lelaki yang gentle, Taehyung membuka jaket hitamnya, dan memakaikannya pada Yerin.
Yerin terpaku seketika. Rasanya, suntikan vaksin berhasil masuk ke dalam tubuhnya. Tubuhnya menegang seketika. Darahnya berdesir 2 kali lebih cepat.
"Ta-taehyung-ah?..." ucapnya terbata-bata.
Taehyung menoleh kearahnya dan mengernyitkan dahinya. "Hmm.. Kurasa, kita makan di restoran Jungkook saja. Tidak, maksudku, di keluarga Jeon."
"Ju-jungkook mempunyai restoran?" Tanya Yerin masih dalam keadaaan gugup.
"Ya, kau tak tahu? Ku kira kau tahu. Perusahaannya sudah melambung tinggi di bidang restoran. Kemana saja kau ini?" Tanya Taehyung sambil tertawa.
"Ah.. Apa nama restorannya?" Tanya Yerin lagi.
"JN'S FOOD."
"Ooh.. JN'S Food. Kalau begitu, aku sering mampir kesana. Hanya saja, aku tak tahu bahwa Jungkook merupakan anak dari pemilik restoran ternama itu." Jelas Yerin.
"Hey, sebenarnya, aku juga baru tahu sejak Jungkook memperkenalkannya padaku dan Eunha. Hehe." Taehyung memberikan cengiran khasnya.
Yerin mendengus, kemudian tertawa. "Kau ini bagaimana? Berarti, kau sama-sama tak tahu denganku."
"Arraseo, arraseo. Kkaja, kita pergi sekarang." Ajak Taehyung sambil menggandeng tangan menggenggam jari-jemari Yerin.
Lagi-lagi, Yerin mematung dibuatnya.
TBC
.
.
.
Maaf ngepostnya agak lama. Because, i'm busy. :'v.
Vomment Juseyo!
See you again~
@arinruhamasabila

KAMU SEDANG MEMBACA
Is That Love? [EUNKOOK]✅
Fanfiction[COMPLETE] #1 of Euntae [18 April 2020] #44 of Sarang [16 May 2020] ATTENTION !!! [CHAPTER END PRIVATE] [Private on some chapter, FOLLOW for reading] Kim Eunha mempunyai kembaran bernama Kim Taehyung. Namun, rasanya ada yang janggal dari sikap Tae...