29

546 84 3
                                        

Don't forget to vomment 💞

WARNING!!

PARA SIDERS DILARANG MASUK! BAHAYA! BISA-BISA GUE GIGIT RAMBUTNYA (?) 🙊

Happy Reading~ 😽

***

Jungkook segera menghampiri Eunha yang tengah menahan darah yang keluar dengan sekuat tenaga.

Tersirat tatapan manik mata Eunha yang sayu, dan bibirnya yang pucat. Lalu, bawah hidungnya yang di hinggapi banyak darah.

Dengan wajah yang cemas, Jungkook segera memangku Eunha dengan gaya bridalnya.

"MINGGIR!" Ucap Jungkook dengan berteriak untuk mendapatkan jalan dari sekerumunan murid yang sedang berkumpul.

Dengan cepat, para murid berbaris ke pinggir untuk memberikan setapak jalan pada Jungkook.

"Eunha, kumohon bertahanlah." Ucap Jungkook seraya berlari ke arah ruang kesehatan.

Jungkook segera masuk dan membaringkan Eunha pada kasur, lalu berjalan dengan langkah yang lebar untuk mengambil dua lembar tisu.

"Jeon Jungkook?" Tanya Dokter Ahn yang baru saja masuk ke ruang kesehatan.

"Seonsaengnim, Eunha terluka." Ucap Jungkook to the point.

Dokter Ahn langsung mengecek keadaan Eunha yang malang. Setelah mengecek, Dokter Ahn menoleh pada Jungkook. "Ada seseorang yang menamparnya?"

Dengan cepat, Jungkook mengangguk-anggukan kepalanya. "Ne, Seonsaengnim. Ada."

"Terlihat jelas sekali bahwa dia telah di tampar. Lihatlah pipinya, ada bekas telapak tangan yang memerah, bukan? Sepertinya, pendarahan di hidung, berawal dari tamparan." Jelas Dokter Ahn.

"Memang benar, Dokter. Hidungnya berdarah karena di tampar. Bahkan, dirinya di tampar 4 kali dengan kekuatan yang sangat keras." Jelas Jungkook.

"Beritahu siapa yang menamparnya!"

"Chou Tzuyu, Dokter. Kelas 11-8."

Dokter Ahn segera mengambil secarik kertas dan menuliskan sesuatu di sana. Jungkook mengernyitkan dahinya. Untuk apa kertas itu?

"Berikan ini pada komite kedisiplinan. Agar, kejadian ini tak akan terulang lagi."

Jungkook mengangguk tanda mengerti.

"Eunha,  kau istirahat saja di sini, ya. Tidur yang nyenyak. Jangan banyak memikirkan perlakuan Tzuyu padamu. Aku akan kembali lagi. Annyeong, nae Yeojachingu. (Dadah, pacarku.)" Lalu, Jungkook mengusap puncak kepala Eunha dengan sayang.

"Saya pergi dulu, Dokter. Gomabseumnida! (Terima kasih)." Jungkook membungkukkan badannya 90°, salam hormat.

Dokter Ahn hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, melihat kelakuan anak muda zaman sekarang. Bisa-bisanya sudah bisa berbuat romantis di usia remajanya ini.

***

"Yerin-ah! Katanya Eunha di tampar lagi oleh Tzuyu." Ucap Yuju dengan berlari-larian untuk mendekat ke arah Yerin.

"Mwo?! Jinjja?! (Apa?! Yang benar?!)"

"Aku serius, Yerin-ah. Sebaiknya kita cepat ke sana sekarang!" Yuju menarik tangan Yerin dan berlari dengan cepat.

Mengapa tanganku banyak di tarik hari ini? Batin Yerin bertanya-tanya.

Napas mereka terengah-engah. Pandangannya menyapu segala penjuru di depan kamar mandi. Kemana perginya Eunha? Batin mereka.

"Pergi kemana Eunha?!" Tanya Yerin sedikit berteriak, untuk mendapat perhatian dari para murid yang masih setia berkumpul.

"Jungkook membawanya ke ruang kesehatan, ku lihat, hidungnya berdarah-darah." Ucap salah seorang siswa.

Yerin dan Yuju menganggukkan kepalanya mantap, dan segera berlari ala atlet renang (?).

"TERIMA KASIH!!" Ucap Yuju sambil berlari.

"SAMA-SAMA!!" Balas Yerin dengan berteriak.

"YAK! NEO BABO-NIYA? (HEH! KAU BODOH?)" Yuju menggelengkan kepalanya.

"ANIYA. NAN MICHEOSSEO! (TIDAK. AKU GILA!)"

"KALIAN SAMA-SAMA GILA, ASALKAN KAU TAHU!!" Ucap salah seorang siswa yang merasa aneh dengan tingkah laku mereka berdua.

"TERIMA KASIH!" Ucap Yuju dan Yerin secara bersamaan.

Waah, Daebak. (Keren). Mereka benar-benar gila. Batin Siswa.

Setelah sampai di Ruang Kesehatan, mereka membuka pintu dengan hati-hati. Takut membangunkan Eunha yang sedang terlelap di atas kasurnya.

Mereka mendekat ke arah Eunha. Dan memandang sahabatnya itu dengan sedih. Mengapa Eunha selalu menjadi korban? Mengapa sasarannya adalah Eunha?

"Eunha-ya.. Tegarlah. Aku tahu, kau pasti sakit." Ucap Yerin sambil menggenggam tangan kanan Eunha.

"Mengapa kau bermusuhan dengan seorang psychopath sepertinya? Aku akan melindungimu." Ucap Yuju sambil menggenggam tangan kiri Eunha.

Di waktu yang bersamaan, mereka mendengus--mengeluarkan napasnya kasar.

Benteng hubunganmu sedang dihancurkan secara perlahan oleh Tzuyu, Eunha-ya. Semoga kau tetap kuat! Batin Yerin.

Ceklek

Tanpa angin, tanpa badai, pintu terbuka dan menampilkan sosok manusia yang sangat-sangat mereka benci.

"Chou Tzuyu?!" Ucap Mereka secara bersamaan.

TBC.

.

.

.

Annyeong!!  👻😻

Don't forget to vomment, Yeth!

I love U. 💃

@arin02

Is That Love? [EUNKOOK]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang