24

297 72 2
                                        

Budayakan vote sebelum membaca! ☠☠

*****

Braakkk!!!

Jungkook menganga, dan bola matanya melebar. Ia sangat terkejut dengan apa yang di lihatnya.

"Tidak!! Eunhaaa....". Jungkook berteriak sekencangnya.

"Hyaa!! Apa yang kau lakukan, bodoh!  Kka! Palli kka! (Pergi! Cepat pergi!)" Sentak Eunha dengan segera menutup tirai bath-up.

Jungkook masih terkejut, karena melihat Eunha sedang merendam diri di bath-up. Ia kira, Eunha sedang tergeletak pingsan di kamar mandi, tapi nyatanya, ia salah. Salah besar!

Sebenarnya, Jungkook masih beruntung tidak melihat yang macam-macam.

Eunha membuka tirai nya lagi, dengan refleks ia pun kembali terkejut untuk yang ke sekian kalinya. Karena, Jungkook masih mematung di sana. Dengan gerak cepat, ia menutup tirai nya dengan sekuat tenaga. Ia kira, Jungkook sudah menjauh dari kawasannya.

"JUNGKOOK BODOH! BYUNTAE! PERGI KAU! INGIN KU HAJAR, KAU?!" Teriak Eunha dengan suaranya yang melengking.

Setelah mendengar teriakan Eunha, Jungkook langsung salah tingkah, dan bicara terbata-bata, "Ba-baik, Eunha."

*Blegg*

Pintu pun, ia banting kuat-kuat. Efek gugup, menjadi tak karuan seperti ini.

'Omo.. Mengapa dia lama sekali? Aku jadi salah paham, kan. Mengapa ia mandi ketika aku berkunjung? Aigoo, dasar Eunha bodoh!' Batin Jungkook.

⛰⛰⛰

Hening, hanya musik yang dinyalakan untuk mengusir rasa canggung. Sungguh, sejak tadi Yerin dan Taehyung hanya saling diam-diaman di dalam mobil.

Tak ada yang memulai pembicaraan. Hanya desahan napas saja yang ikut serta mengiringi musik yang melow.

Dengan memberanikan diri, Yerin membatukkan tenggorokannya.

"Ekhm!"

"Ekhm!"

Disaat yang bersamaan, mereka berdeham. Keduanya saling mengernyitkan dahinya, bingung.

"Kau,"

"Kau,"

Ige mwo-ya? (Apa ini?) Mengapa hal ini terjadi lebih dari satu kali?

"Kau duluan, Yerin-ah. Apa yang ingin kau katakan?" Tanya Taehyung sambil mematikan musik yang menyala.

"Kau saja dulu, Taehyung-ah." Ucap Yerin dengan pipinya yang memanas.

"Baiklah. Kau ingin makan dimana?" Tanya Taehyung.

"Kau bilang kita akan makan di JN's Food," ucap Yerin dengan sedikit geregetan.

Taehyung menepuk dahinya pelan, "aahh... Bagaimana aku bisa lupa? Mian, mian. (Maaf, maaf)."

"Aigoo... Kau ini kenapa?"

"Ah, ani." Taehyung menampilkan deretan giginya yang rapi.

Dengan kecepatan mobilnya yang luar biasa, Taehyung menginjak lagi pedal gas nya. Sampai-sampai, Yerin meremas pahanya kuat-kuat, dan menggigit bibir bawahnya.

Karena sudah tak tahan, Yerin berteriak sekencangnya, "kumohon hentikan, Taehyung-ah!!"

Taehyung memelototkan matanya, karena terkejut dengan teriakan Yerin. Apa yang salah? Pikirnya.

'aigoo.. membuatku kaget saja. Mengapa setiap wanita suka sekali berteriak?' Batinnya.

Dengan cepat, Taehyung meminggirkan mobilnya ke pinggir.

"Wae-yo? Kau baik-baik saja?" Tanya Taehyung dengan nada khawatir.

Yerin menggeleng, "tidak. Aku tidak baik-baik saja."

"Karena aku menyetir terlalu cepat?" Tanya Taehyung meraba-raba.

"Geurae. Kau benar. Aku pusing jika dibawa kebut-kebutan. A-aku mual hoeekk!!" Yerin segera membuka pintu mobil dan berlari menjauh ke arah selokan.

"Hoekkk... Hoekkk... Aduh hoekk.."

Sebuah tangan kekar membantu Yerin untuk memijat-mijat tengkuknya.

"Yerin-ah.. bagaimana sudah baikan?" Tanya Taehyung dengan raut wajah yang bersalah.

"Mianhae, jeongmal mianhae. Aku tak akan mengulangnya untukmu." ucap Taehyung dengan tetap mengusap punggung Yerin.

"Aku baik-baik saja. Terimakasih."

"Untuk apa?" Taehyung mengernyitkan dahinya.

"Karena, kau telah membantuku." Yerin melemparkan senyuman hangatnya pada Taehyung.

Taehyung terpaku seketika. Rasanya, senyuman Yerin yang sedang mengembang, telah merasuki hatinya. Mengapa dirinya sangat manis?

Dengan cepat, Taehyung berbicara, "ayo, kita ke mobil."

⛰⛰⛰

"Mengapa kau membuka pintu tanpa mengetuk terlebih dahulu, Jungkook?!" Tanya Eunha, setelah selesai berpakaian di kamar mandi.

"A-aku takut sesuatu terjadi padamu. Bagaimana jika kau pingsan di dalam sana? Lagi pula, kau lama sekali. Mengapa kau ke kamar mandi saat aku sedang berkunjung?" Tanya Jungkook balik, yang berhasil membuat Eunha kehabisan kata-kata.

"Hya.. a-aku kan ha-hanya ingin terlihat cantik di depanmu." Ucap Eunha sambil menunduk.

Jungkook langsung mengeluarkan seringainya. Sudah ia duga, bahwa Eunha ingin tampil cantik di hadapannya.

"Oohh.  Jadi seperti itu? Kau ingin terlihat cantik di depanku? Calon istri yang baik." Ucap Jungkook sambil mengacak-acak rambut Eunha.

"Hya! Jungkook! Rambutku sudah rapi! Mengapa kau mengacaknya lagi? Dasar bodoh!" Eunha memanyunkan bibirnya dan kembali merapikan rambutnya.

"Waahh.. kau merapikan rambutmu untukku, ya? Kau memang Nona Jeon idaman." Jungkook menempelkan kedua tangannya pada pipi chubby-nya Eunha, dan menampilkan senyum smirk-nya.

"Jungkook! Berhenti menggodaku!" Ucap Eunha dengan merah tomat yang menyebar di kedua pipinya.

"Lihatlah. Wajahmu me-merah, chagi.."

"Ju-jungkook.." ucap Eunha dengan terbata-bata.

"Satu lagi, panggil aku Oppa, Chagi. Kau lupa, ya?---"

"---Jangan sampai kau lupa lagi, ya, Nona. Bisa-bisa, aku akan terus membuatmu me-merah. Coba, panggil aku apa?" Tanya Jungkook, dengan menempatkan tangannya di telinga.

"Oppa."

"Hanbondeo. (Sekali lagi)."

"Oppa."

Jungkook kembali mengacak rambut halus Eunha, dan memeluknya erat, "Nona Jeon yang pintar, saranghae 💖"

"Na do saranghaeyo, Oppa." Ucap Eunha dengan membalas pelukannya.

TBC

.

.

.

Annyeong Readerskuu.. 💋💋
Maafkan baru publish lagi..
Terimakasih yang sudah setia menunggu ff ini.

Terimakasih yang sudah setia memberikan vommentnya.
Terimakasih yang sudah berpartisipasi untuk membaca ff eunkook ini.

Pokoknya, jangan lupa Vomment!😉😉

See you next time🙌

@arinruhamasabila

Is That Love? [EUNKOOK]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang