06

972 121 2
                                        

Saat ini, Eunha sedang ditaman bersama dengan Taehyung. Karena, setelah acara perkenalan tadi, Taehyung langsung mengajak Eunha ke taman yang berada di asramanya. Pun, hari ini, kelas sedang dibebaskan dari kegitan belajar mengajar.

“Eunha-ya, kau tahu? Aku sangat senang hari ini.” Ucap Taehyung sembari menyenderkan punggungnya ke kursi taman.

Geundae, wae? (Tapi, kenapa?) Kau senang karena apa?” Tanya Eunha yang langsung menengok ke arah Taehyung.

Na do molla. (Aku pun tak tahu.) Mungkin, karena aku bisa menjagamu lagi.” Taehyung langsung menunjukkan senyumnya pada Eunha.

“Kenapa kau sangat antusias sekali untuk menjaga-ku? Aku kan bisa menjaga diriku sendiri. Jangan terlalu memanjakanku.” Ucap Eunha yang sepertinya tidak terlalu ingin untuk dijaga.

“Yaa.. Siapa bilang aku memanjakan mu? Aku tidak. Aku hanya khawatir padamu.”

Gokjong hajima, Taehyung-ah. Na gwaenchana.” (Jangan khawatir, Taehyung-ah. Aku baik-baik saja). Eunha tersenyum manis pada Taehyung. Taehyung yang merasa gemas pun, langsung mencium pipi Eunha.

Cup. Cup.

Taehyung mencium pipi kiri-kanan Eunha. Eunha merasa terkejut karena sikap Taehyung semanis ini. Eunha tahu, bahwa Taehyung adalah orang yang selalu bersikap manis pada Eunha. Biasanya, Taehyung mencium Eunha satu kecupan saja. Tapi, ini? Dua?

“Kau ini, selalu saja menciumku tanpa permisi.” Eunha menunjukkan wajah cemberutnya.

“Aku gemas padamu, Eunha-ya. Kau ini, kau harusnya bersyukur mempunyai oppa sepertiku.” Taehyung menunjuk dada bidangnya.

Na arra. (Aku tahu). Tapi, kau itu kembaranku, bukan oppa-ku.” Eunha me-meletkan lidahnya.

“Kau! Kau mau ku cium lagi, hah?” ancam Taehyung.

Andwaee! (Tidakkk!)” Eunha menatap Taehyung dengan tatapan tajam.

Annyeong, Eunha-ya.” Sapa seseorang pada Eunha.

Eunha yang merasa terpanggil langsung menoleh ke arah sumber suara.

“Jungkook-ah? Waeyo?” Tanya Eunha.

“Ah, aniya. Hanya ingin bertemu dengan mu saja. Apa tidak boleh?” Tanya Jungkook memastikan.

“Tentu saja, boleh.” Eunha mengangguk dan tersenyum.

Taehyung yang merasa di cuek-kan pun berdehem “Hmmmm.. hmm.”

Spontan Eunha dan Jungkook menoleh kearahnya.

"Waa.. Taehyung-ah? Kau ada disini?" Tanya Jungkook cukup terkejut.

"Ya, aku ada disini. Kau kenal dengan Eunha?" Tanya Taehyung sambil menunjuk Eunha.

"Heishh.. Harusnya, aku yang bertanya padamu, Taehyung-ah. Mengapa kau kenal Eunha? Kau kan murid baru disini. Kenapa kau sudah dekat dengan Eunha? Waah.. Ternyata kau pandai bergaul, ya."

Taehyung hanya bisa mengeluarkan napas kasarnya.

"Tunggu. Yang harusnya bertanya itu aku." Eunha menunjuk dirinya. "Mengapa kalian terlihat seperti akrab? Padahal, kan, kau murid baru disini, Taehyung-ah. Apalagi, kalian menggunakan banmal (bahasa tidak formal)."

Eunha dan Jungkook sama-sama mengerutkan kening dan menyatukan alis tebalnya. Bingung disaat yang bersamaan. Sedangkan, Taehyung hanya bisa memandangi mereka berdua dengan tatapan capeknya. Karena, jika seperti ini, berarti hanya Taehyung yang harus menjelaskan semuanya. Taehyung yang harus menjawab semua pertanyaan dan rasa penasaran yang berada di pikiran Eunha dan Jungkook. Ia menarik napas perlahan untuk memulai penjelasannya.

"Ekhmm.." Taehyung membatukkan tenggorokannya, agar Eunha dan Jungkook menoleh dan memerhatikannya.

"Baiklah, terpaksa aku yang akan menjelaskannya pada kalian. Pertama, aku akan menjawab pertanyaan Eunha, kenapa dia terlihat akrab denganku, ha? Jadi, Jungkook itu teman sekamarku.  Karena kami sudah berkenalan sepanjang malam, kurasa, kami sudah tak canggung lagi. Maka dari itu, kami menggunakan banmal...."

"....Sekarang Aku akan menjawab pertanyaanmu, Jungkook. Kenapa aku dekat dengan Eunha, dan aku sangat mudah untuk bergaul? Memang, aku itu mudah bergaul. Tapi, Eunha itu adalah kembaranku."

Jungkook membelalakkan matanya tak percaya. "Bagaimana bisa? Jika kalian kembar, kenapa kalian tidak mirip?"

"Na molla. Kalau kau penasaran, tanya saja Eomma dan Appa-ku di Busan. Itu lebih bagus bukan?" Taehyung menaik-naikkan alisnya.

"Ah, baiklah. Aku akan percaya itu." Jungkook menganggukan kepalanya.

"Eunha-ya. Bagaimana kalau siang nanti, kau ku ajak makan?" Tanya Jungkook pada Eunha.

"Eoddisseo? (Kemana?)" Tanya Eunha.

"Lihat saja nanti. Yang terpenting sekarang, kau mau tidak?"

"Eumm.. Kurasa, aku tidak ada acara hari ini. Baiklah, aku akan ikut." Eunha menganggukan kepalanya mantap.

"Aku senang kau mau." Jungkook tersenyum pada Eunha.

Taehyung, yang lagi-lagi merasa dicuekkan pun berdehem dengan cukup keras.

"Ekhmmm.. Ekhmmmm! Aduh, batuk."

"Taehyung-ah. Kau kenapa? Gwaenchana?"

"Aku tidak baik-baik saja Eunha-ya. Aku akan mengizinkanmu, jika aku bisa ikut." Ucap Taehyung.

"Yaaa! Kenapa seperti itu? Kenapa aku harus meminta izin mu? Dan kenapa kau harus ikut?!" Eunha kesal setengah mati pada Taehyung.

"Kau ini.. Aku ini oppa-mu. Aku berhak jika harus dimintai izin."

"Ah sudahlah. Aku malas berdebat denganmu. Bagaimana Jungkook? Apakah boleh?" Tanya Eunha mengalihkan pandangannya pada Jungkook.

Jungkook yang merasa tidak ingin pun, menggaruk-garukan tengkuknya yang tidaklah gatal.

' bagaimana ini? Kenapa Taehyung harus ikut? Tak bisakah dia melepas Eunha padaku saja? Aku baru saja senang Eunha tidak menolak ajakanku. Tapi, beberapa detik kemudian, kebahagiaan itu musnah sudah di makan Taehyung. ' batin Jungkook.

"Jungkook-ah.. Yaaa.." Eunha mengibas-ngibaskan tangannya di hadapan Jungkook.

Jungkook yang sudah tersadar dari gumaman batinnya, langsung menggeleng-gelengkan kepalanya dan menoleh ke arah Eunha.

"Bagaimana? Boleh tidak?" Tanya Eunha lagi.

"Ah, baiklah. Kau boleh ikut, Taehyung." Ucap Jungkook.

Taehyung langsung merekahkan senyumnya. "Baiklah. Jam berapa?"

"Jam 13.00 KST." Jawab Jungkook.

"Arraseo." Ucap Eunha dan Taehyung secara bersamaan.

"Taehyung. Ayo kita ke kelas. Kau harus lebih akrab dengan teman sekelas." Ajak Jungkook.

"Bagaimana denganku? Kalian ingin meninggalkanku, eoh?" Ucap Eunha.

"Kajja. Kita ke kelas bersama-sama." Ucap Jungkook dan Taehyung secara bersamaan sambil mengulurkan tangan pada Eunha.

Taehyung dan Jungkook saling menatap sekaligus merasa bingung. Mengapa bisa bersamaan seperti ini? Uluran tangan siapa yang akan di terima oleh Eunha? Apakah Jungkook? Atau Taehyung, sang kembaran?

.

.

.

Annyeong! Mian kalo ngegantung, ya. Tunggu di chapter berikutnya, oke?

I'll comeback. So, wait me!!!

See u later. Bye!!

@arinruhamasabila

Is That Love? [EUNKOOK]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang