17

652 116 6
                                        

Budayakan vote sebelum membaca! 👹

*****

Eunha mematung seketika. Tubuhnya menegang, seakan dirinya telah disuntik mati. Oksigennya pun mendadak menghilang di sekitarnya. Ia terlalu terkejut menerima pernyataan dari Jungkook.

Jujur saja, dirinya tak pernah mengalami hal yang seperti ini. Bagaimana tidak? Eunha tidak pernah sekalipun berpacaran.

"Eunha-ya? Ottae? Mengapa kau diam saja? Apakah kau akan meno--" ucap Jungkook terpotong.

"Berikan aku waktu." Serempet Eunha.

"Baiklah. Aku akan menunggu jawabanmu, Eunha-ya. Katakanlah jika kau ingin." Jungkook tersenyum.

"Aku pergi dulu." Eunha hendak berdiri untuk pergi dari tempat yang menggugupkan ini.

Baru saja Eunha akan melangkah, Jungkook menariknya kembali untuk duduk. Dan menidurkan Eunha dengan paksa, lalu, memberikannya selimut untuk menutupi kaki Eunha yang hanya memakai rok pendek.

"Jungkook-ah. L-lepaskan." Ucap Eunha gugup, karena Jungkook masih mengunci Eunha dengan tangannya. Tatapannya pun merampas konsentrasi Eunha.

"Jungkook-ah. Sesak." Ucap Eunha gusar.

"Kau disini saja. Aku yang akan pergi. Jadi, beristirahatlah disini, Eunha-ya." Jungkook mengusap puncak kepala Eunha dengan lembut, dan mengacak-acak rambut panjangnya. Setelah itu, Jungkook mengambil langkah, untuk pergi dari ruangan.

Jungkook berjalan melewati koridor yang masih ramai. Dirinya berjalan dengan menunduk, karena, pikirannya sedang kacau saat ini.

Bagaimana jika Eunha menolaknya?

Bagaimana jika Eunha menjauhinya?

Bagaimana jika ia tak berhasil mendapatkan hatinya?

Bagaimana?

Bagaimana?

Berbagai pertanyaan muncul dan berlalu lalang di kepalanya.

"Hyaa.. Jungkook-ah!" Teriak seseorang di belakangnya.

Jungkook menoleh ke belakang dengan tatapan tak berminatnya. Dilihatnya, Tzuyu sedang berlari kearahnya sambil melambaikan tangan.

"Hey, ke kantin bersamaku, yuk." Ucap Tzuyu dengan senyuman manisnya, sambil meraih lengan Jungkook dan memeluknya.

Jungkook segera melepaskan lengannya dari pelukan Tzuyu. "Aku tak berminat. Silahkan saja dengan dua sejoli-mu." Ucap Jungkook dingin.

"Jungkook-ah, jebal.." Tzuyu memohon.

"Apaan sih, kau ini." Balas Jungkook dan langsung pergi meninggalkannya.

Tzuyu berdecak dan menginjak bumi dengan sekuat tenaga. 'Sial! Wanita itu telah menghancurkan segalanya! Kau tak boleh hidup, bitch!' Batin Tzuyu bergejolak.

*****

Di lain tempat, Taehyung sedang menggebu-gebu karena Jungkook. Berani sekali dia merebut Eunha dariku!. Batinnya.

Taehyung berjalan menuju ruang kesehatan. Dirinya sudah tak sabar ingin bersama Eunha.

Saat akan membuka kenop pintu, dengan tidak sengaja, dirinya mendengar pembicaraan mereka. Cukup lama ia mendengarkan di balik pintu.

"Hey, Nona Jeon, Nal bwa."

"Chagi-ya, ireona."

"Kumohon, terimalah hatiku dengan hatimu, Eunha-ya."

Cih, apa-apaan itu? Tidak akan pernah! Jungkook-ah, kau licik sekali! Batin Taehyung.

--Taehyung POV--
Sekarang apa lagi, oh lihat, Jungkook menidurkannya. Dasar, berani sekali dia!  Rasanya pengap sekali disini. Hatiku memanas seketika.

Saat ini, Jungkook akan meninggalkan ruang kesehatan, sebaiknya aku bersembunyi.

Oh Tuhan.. Mengapa orang yang menyukai Eunha harus Jungkook? Tak adakah yang lain selain dirinya? Aku senang berteman baik dengan Jungkook. Tapi, semenjak Jungkook mengatakan dia menyukai wanita yang Kusuka, aku marah!

Aku marah pada diriku sendiri, aku marah pada perasaanku sendiri. Aku tak dapat mengendalikan rasa ini. Sungguh, aku tak dapat mengendalikan emosiku.

Saat Eunha bersama Jungkook, rasanya, hatiku selalu menggebu-gebu. Hatiku seolah terbakar karena panasnya.

Tak masalah, kah, aku bersama kembaranku sendiri?

Tak masalah, kah, Eunha menjadi milikku?

Aku bahkan selalu merasa bingung pada diriku sendiri. Dulu, hatiku mengatakan bahwa aku harus memenangkan hatinya sampai dapat, tak peduli apapun yang menghadang, karena aku adalah Kim Taehyung.

Tapi sekarang, hatiku berkata lain. Hatiku seperti menyisihkan perasaanku untuk mereda. Arrghh.. aku bingung pada diriku sendiri!

Setelah Jungkook pergi, aku segera melangkah masuk ke dalam ruangan. Ya, menemui Eunha-ku sayang.

"Annyeong, Eunha-ya." Sapa ku.

Eunha menoleh ke arahku dengan senyuman lemahnya.

"Taehyung-ah. Kau disini." Ucapnya.

"Eum. Waegeurae, Eunha-ya?"

"Maksudmu?" Eunha mengernyit.

"Mengapa kau sampai masuk ruang kesehatan dan di gendong oleh Jungkook si sialan itu? Apalagi tadi kau akan berciuman dengannya! Kau menyukainya?!" Ucapku dengan nada sedikit meninggi.

Eunha menjawab dengan gusar. Tersirat di wajahnya, bahwa ia sedang gelisah sekarang.

"Tidak apa-apa. Aku baik-baik saja." Jawabnya enteng.

Ku singkap selimut tipis yang menutupi kakinya. Betapa terkejutnya aku, melihat kakinya yang memar kebiruan.

"Perlakuan siapa ini?! Jungkook? Hah?! Dasar! Berani sekali dia!" Ucapku dengan emosi yang meledak-ledak.

Eunha menggeleng, "Tidak! Kau salah, Taehyung-ah. Justru Jungkook lah yang menyelamatkanku. Aku sangat-sangat berterimakasih padanya. Untuk itu, aku pun menyukainya."

Aku terhenyak seketika. Mencoba mencerna apa yang ku dengar tadi. "M-mwo? Bagaimana bisa? Kau menyukainya?"

Eunha mengangguk sebagai respon atas pertanyaan ku.

"Lalu, bagaimana denganku?" Ucapku dengan lirih.

*****

"Lalu bagaimana denganku?" Ucap Taehyung lirih.

Eunha mengernyit, dan mengerutkan dahinya. Ia tak mengerti apa yang di maksud dengan kembarannya ini.

"Maksudmu?" Tanya Eunha.

"Aku pergi." Ucap Taehyung singkat, dan melongos pergi meninggalkan Eunha, sendirian.

TBC

.

.

.

Annyeong!!  🙌🙌🙌
I'm coming back. Cepet, ya, kan? Kan? 😆😆

Iya dong. Kan, inspirasi dan idenya itu lagi cair. Tapi, untuk ke depannya, aku gak bisa update satu hari sekali.

Pokoknya, tunggu chapter berikutnya, ya. 😉😉

Coba kalian tuh vote dulu sebelum baca. Sentuh bintang di pojok kiri layar hp kalian. Mudahkan? Setelah baca, kalian harusnya ikut berpartisipasi dalam comentnya.  Say 'next' lah atau apalah. Kan, jadinya, hati sama-sama enak.

Aku juga butuh follow dari kalian. Dan, jika ingin follback ya minta lah. Jangan takut gak di follback nantinya. Pokoknya, jangan lupa follow. Follback? Just ask. 😦😦

Aku sajikan kalian cerita, dan kalian juga respon cerita aku. Kan, gitu sama-sama enak, ya gak? Pasti lah.😢

Wait me, on the next chap.

See you~. 😌

@arinruhamasabila

Is That Love? [EUNKOOK]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang