36

590 81 0
                                        

Happy Reading~

***

Taehyung diam, tiba-tiba saja Ia menjadi sangat kaku untuk bergerak. Bahkan, lidahnya terasa kelu dan sukar untuk digerakkan. Ia sangat terkejut untuk hal ini.

Bagaimana bisa, Yerin menyukainya? Sungguh, Ia sangat terkejut atas pernyataan Yerin padanya. Yerin memeluknya erat, sangat erat. Seakan, Yerin tak ingin kehilangan sosok Taehyung.

Dengan perlahan, Taehyung membalas pelukan Yerin. Berusaha untuk menenangkan Yerin yang menangis di dada bidangnya. Begitu juga, Ia ingin untuk menenangkan pikirannya.

"Mengapa kau bisa mencintaiku?" Ucap Taehyung lirih.

Yerin perlahan melepaskan pelukannya, dan menjauhkan kepalanya dari dada bidang Taehyung. "Entahlah, rasa cinta itu datang dengan tiba-tiba. Aku tak tahu pasti alasannya. Sungguh, rasa cinta itu selalu datang menjalari hatiku."

Taehyung menghembuskan napasnya pelan, "apakah aku pantas untuk kau cintai? Ku rasa, aku telah melukai hatimu." Manik mata mereka bertemu untuk beberapa saat.

Yerin tersenyum. Senyum miris lebih tepatnya, "aku tak tahu, Taehyung-ah. Tapi, memang benar kau telah menyayat hatiku. Hatiku sakit, setelah mendengar pernyataan darimu, bahwa kau menyukai Eunha.--"

"--Maka dari itu, kau tak boleh menyukainya! Aku ingin kau mencintai seseorang selain kembaranmu. Ku mohon, Taehyung-ah.. Aku menyukaimu. Jadi, izinkan aku untuk membuka kunci pintu hatimu untukku. Aku ingin kau menyukaiku, Tae.--"

"--Aku tahu, aku egois. Aku ingin memilikimu tanpa peduli kau mencintaiku atau tidak. Tapi, hatiku sesak jika melihatmu dengannya dalam artian yang berbeda. Aku ingin kau membuang jauh-jauh rasa cintamu terhadap Eunha.--"

"--Bisakah kau, Taehyung-ah?" Tanya Yerin dengan tatapan sendunya.

Taehyung menghela napas, "na arraseo, Yerin-ah. Geundae, aku tak bisa."

Taehyung menundukkan wajah, dan mulai mengangkat tangannya untuk sampai di puncak kepala Yerin. "Semoga, kau mendapatkan yang lebih baik dariku. Jaga dirimu baik-baik, Yerin-ah." Taehyung tersenyum getir, sambil mengusap rambut Yerin pelan.

"Jika kau ingin menjenguk Eunha. Aku mempersilahkanmu untuk menjenguknya. Ku rasa, Jungkook sudah pergi." Taehyung berbalik, meninggalkan Yerin yang sedang mematung, sambil menatap kosong punggung Taehyung.

Yerin seolah terpaku pada perkataan Taehyung tadi. 'Mengapa aku sangat bodoh? Mengapa aku harus memaksakan kehendaknya? Aku sudah mengira bahwa Ia tidak menyukaiku. Tapi, mengapa aku bersikukuh untuk mengatakannya? Aku sangat bodoh, Tuhan!' Batin Yerin.

*****

Jungkook mengemudikan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Hatinya tak tenang! Ia baru saja menyampaikan salam perpisahannya pada Eunha. Sebenarnya, Jungkook tak ingin mengatakan itu semua.

Sesuai janjinya pada Chou Sana, Ia akan membantu Tzuyu untuk pergi konsultasi ke dokter kejiwaan. Meskipun Jungkook sangat benci terhadap Tzuyu, tapi tetap saja, Tzuyu adalah cinta pertamanya.

Ia telah sampai di rumah Tzuyu. Ya, untuk saat ini, Tzuyu telah menetap dirumahnya karena Ia tak diperbolehkan untuk sekolah semasa Ia tak menjalankan pengobatannya.

Direktur Asrama Haneol telah menyetujui tentang ajuan yang diberikan oleh para guru dan murid kepadanya. Ia telah mendengar banyak informasi, bahwa Eunha masuk rumah sakit karena ulah Tzuyu yang ternyata mempunyai gangguan.

Jungkook segera melangkah masuk setelah mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Jungkook-ah. Kau datang? Sebentar, aku akan mengambil pisauku." Ucap Tzuyu seraya mengambil sebuah pisau tajam yang berada di rak peralatan dapur.

Jungkook segera memelototkan matanya, apa katanya? Pisau? Bagaimana jika Tzuyu menjadikannya target selanjutnya?

"Hya.. Untuk apa pisau itu? Sebaiknya, kau jangan bermain-main dengan pisau. Akan bahaya jika berada di tanganmu." Ucap Jungkook.

Tzuyu mengernyit. "Tahu apa kau? Memangnya aku membawa pisau besar nan tajam ini untuk apa?"

"Untuk membunuh orang. Dan melukai Eunha. Atau bahkan melukaiku?" Tanyanya ragu.

Tzuyu tertawa, dan mendekatkan pisau itu di bawah dagu Jungkook. "Hahahaha.. Jangan bodoh kau, Jungkook. Aku hanya akan mengupas buah apel, lalu memakannya. Kau lihat. Ini adalah sepiring apel. Sebaiknya, kau harus mencobanya." Ucap Tzuyu sambil menunjukkan sepiring buah apel yang berada tak jauh dari tempat Ia berdiri.

Jungkook membuang napasnya lega. "Bagaimana aku tak was-was, jika pisau tajam itu di pegang oleh seorang psychopath macam kau. Dasar bodoh." Jungkook mendelik.

Tzuyu segera mengupas dua apel, untuk Jungkook dan dirinya. Jungkook segera memakan apel pemberian Tzuyu dengan gigitan yang sangat lebar.

Tzuyu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, melihat kelakuan Jungkook yang masih tetap sama seperti dulu. Menurutnya, ini cukup menghibur.

Tzuyu memandang Jungkook lekat-lekat. Rasanya, ingin sekali Ia memilikinya lagi. Bagaimana bisa, dirinya meninggalkan lelaki tampan dan baik macam ini? Dan lebih memilih lelaki brengsek yang sekarang sudah jauh meninggalkannya.

Ia tahu bahwa ini adalah sebuah karma dari Tuhan, yang diberikan khusus untuknya. Karena Tuhan tahu, bahwa Ia sangat-sangat bersalah atas keputusannya. Tapi, bagaimanapun juga, Ia tak memperdulikan itu semua. Karena satu, Ia adalah seorang psychopath.

"Kau tahu, Jungkook-ah?" Tanya Tzuyu.

Jungkook mendongak, dan menghentikan aktivitasnya. "Mwo?"

"Aku masih menyukaimu. Masih ada ruang kah aku dihatimu itu?" Tanya Tzuyu dengan tatapan memohon.

Jungkook hampir saja tersedak jika Ia tidak langsung menyeruput minumnya itu. Lalu, sedetik kemudian, wajahnya kembali datar dan menunjukkan ekspresi tak senangnya.

"Jika kau sudah selesai, cepatlah menyusul. Aku menunggu di mobil." Ucapnya dingin.

Tzuyu menghembuskan napasnya kasar, melihat Jungkook yang sudah menghilang dari pandangannya.

"Sebenarnya, aku ingin berhenti menjadi seorang monster yang menyeramkan. Dan juga, aku ingin berhenti mencintaimu. Tapi, mengapa aku sangat lemah dalam ke dua bidang itu?" Ucap Tzuyu lirih. Tanpa sadar, setetes air mata jatuh membuat sebuah garis lurus di pipi tirusnya.

TBC.

.

.

.

Annyeong, yeoreobun!! I'm coming!!

Bagaimana chapter yang ini? Mengecewakan expektasi kalian, gak? Nggak? Sip lah okey!

Ikutin arus cerita aja, ya. Nikmati bacanya, gitulohh.. :v

VOMMENT JUSEYO! ;)

Yang kabur, gue sumpahin ditimpuk emak lo pada, ya!

See ya~

@arin02_

Is That Love? [EUNKOOK]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang