Chapter 2

3.5K 293 10
                                    

Happy Reading..
.
.
.
"Kau-"

"Um?"

"Bukan nya kau teman yeoja menyeram kan itu?"

"Nama nya yerin" eunha duduk disamping sinb dan menekuk kaki nya.

"Ya apalah nama nya. Tidak penting" sinb menyandarkan tubuh nya di pohon.

"Maaf kan yerin. Dia memang seperti itu jika terganggu" eunha menatap lurus ke depan.

"Aku tidak merasa mengganggunya"

"Jung Eunbi kau bisa me-"

"Eunha" sinb memotong perkataan eunha. Eunha hanya tersenyum tipis.

"Ne? Kau tau nama panggilan ku?" Eunha menatap sinb.

"Teman ku. Yuju. Dia yang memberi tau nama mu." Eunha hanya mengangguk anggukan kepala nya.

"Sudah sore. Kenapa tidak pulang?" Sinb melirik eunha sekilas setelah itu memasukan novel harry potter nya ke dalam tas.

"Aku menunggu jemputan"

"Lalu kau kesini menggunakan apa?" Sinb bangun dan mengambil sepedanya.

"Menggunakan bus"

"Kenapa tidak langsung pulang?" Eunha hanya menggeleng lalu tersenyum ke arah sinb.

"Cepat naik" sinb menatap eunha dingin. Eunha melihat sepeda sinb yang tidak memiliki tempat duduk dibelakang.

"Apa yang kau lihat?" Sinb melihat sepeda nya dan tersenyum kikuk.

"Aku menunggu jemputan saja. Terima kasih atas tawaran mu sinb ssi" eunha tersenyum.

"Ini sudah sore dan hampir malam. Jemputan mu aku rasa masih lama datang. Begini saja. Kau duduk di depan saja. Bagaimana?" sinb menaiki sepeda nya.

"Mwo?" Eunha terkejut. Rasa nya ia malu jika harus berboncengan dengan sinb. Apa lagi eunha duduk didepan. Ia berpikir apakah ia menerima tawaran sinb atau tidak.

"Baiklah. Aku pulang duluan. Annyeong"

"A-aa ne ne aku mau. Dan tolong jangan ngebut" eunha tertunduk malu.

Sinb mengangguk setuju. Perlahan eunha menghampiri sinb dan duduk menyamping didepan sinb. Rasa nya benar benar tidak nyaman jika duduk menyamping di sepeda pikirnya. Tanpa sadar dagu sinb berada di puncak kepala eunha. Bisa dipastikan wajah eunha sekarang sudah merah padam menahan malu. Ditambah lagi jantung nya yang berdetak tidak karuan. Sinb mengayuhkan sepeda nya dengan kecepan yang sedang.

"Rumah mu dimana?" Tanya sinb dengan pandangan mengarah kedepan.

"Di komplek xxx no 3" jawab eunha pelan namun masih terdengar oleh sinb.

Sepanjang perjalanan mereka hanya diam. Tenggelam dalam pikiran masing masing.

Sesampainya didepan rumah eunha sinb menghentikan sepeda nya. Sinb melihat rumah eunha yang lumawayan mewah. Pantas saja eunha murid populer di sekolah nya. Ternyata eunha anak orang berada.
Eunha turun dari sepeda sinb. Rasa nya bokong nya mati rasa.

"Aku pulang dulu" sinb memutar arah sepedanya.

"Sinb ssi"

"Hm?" Sinb menatap eunha dengan tatapan dingin nya.

"Aniya. Gomawo untuk tumpangan nya" eunha tersenyum dan dibalas dengan anggukan sinb.

"Aku pulang. Annyeong" sinb segera melajukan sepeda nya mengingat hari sudah malam dan hyung, nuna dan mommy nya akan segera mengintrogasi nya.

Under Our Sky {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang