Chapter 43 (Special WonHa) Part 2

2.3K 162 68
                                    

Happy Reading!

.

.

.

.

.

Karena....

Flashback

"Ingat jihoon. Kau harus jalan jalan dengan eunha sunbae tanpa mengajak sowon sunbae. Kau harus menyatakan cinta pada eunha sunbae. Soal terima atau tidaknya itu tak masalah."

"Aku tau. Kau tenang saja. Siapkan saja motormu itu"

"Jangan pikir ini mudah. Eunha sunbae pasti tak akan mau jalan jalan denganmu. Sowon sunbae sangat mengawasi ketat eunha nuna"

"Aishh.. kau meragukanku?"

"Hahaha sedikit"

Flashback end

Rupanya ini alasan kenapa si hoobae bernama jihoon itu mendekati eunha. Mereka menjadikan eunha sebagai bahan taruhan. Kurang ajar sekali. Untung saja sowon mendengar niat sialan bocah bocah itu. Tadinya sowon ingin menghampiri jihoon dan teman temannya, namun ia urungkan niatnya itu, memilih menahan emosi dan berpikir tentang sesuatu yang membuat jihoon kapok melakukan hal konyol lagi. Tentu saja. Mengandalkan emosi tidak cukup untuk menyelesaikan sesuatu masalah bukan?

Eunha Pov

"Eunha nuna.. sambil menunggu mereka datang, bagaimana jika kita jalan jalan disekitar sini. Eotteyo?" Saran jihoon.

"Ide bagus. Kajja" jawabku mengikuti jihoon dibelakang.

Hanya menunggu jihoon menyatakan perasaan nya dan setelah itu aku berpura pura menerima jihoon. Aku tak habis pikir, wajahnya yang tampan, sifatnya yang baik juga periang, rupanya tersimpan sikap kurang terpuji. Awalnya aku tak percaya tentang jihoon dari sowon. Aku menganggap itu karena sowon hanya cemburu sehingga menjelek-jelekan jihoon agar aku tidak terlalu dekat dengan hoobae itu. Akan tetapi, sowon berkata akan membuktikan jika jihoon bukan lah hoobae yang seperti aku pikirkan. Aku pun penasaran tentang itu. Kalaupun memang terbukti jika jihoon hanya mendekatiku demi taruhan, kupikir itu bukan masalah besar. Maksudku, aku pasti merasa marah atau semacamnya, tapi.. hei.. sana bahkan melakukan itu padaku saat masih sekolah dulu.

Oh ya, tempat ini sangat indah, pasti menarik jika pergi bersama sowon. Aku jadi ingat saat dia menyuruh seorang anak kecil menghampirku, memberiku balon setelah itu tiba tiba saja badut kelinci datang, ikut memberiku balon juga. Aku bahkan sempat menangis akibat ulah sowon yang menyamar menjadi badut kelinci. Bukan karena takut. Tapi saat itu dia memberiku sebuah cincin cantik untuk ku dengan cara yang saaaaaaangat berkesan. Kim sowon. Aigoo.. mengenal dan menjadi bagian dirinya adalah hal yang paling indah. Sifatnya yang penyayang, tuturnya lembut, meski pemarah, ia tak pernah membentakku. Aku juga merasa terlindungi jika berada didekatnya. Sowon memang namja yang berbeda dari yang lain. Maksudku, sowon itu selain tampan, penuh kejutan juga dia tipe yang melindungi. Walaupun sowon overprotective, aku mengerti mengapa dia berlaku demikian. Karena dia mencintaiku tentunya. Hihihi.

"Nuna.. Eunha nuna"

"N-ne?"

"Kau mau kembang gula?"

"Ne? Ah.. Terimakasih jihoon tapi aku sedang tak ingin makan yang manis-manis"

"Ah sayang sekali. Padahal kembang gula sangat enak" lumayan cute ketika cemberut begitu.

"Beli saja jika kau menyukainya"

"A-ahh? Aniyo. Kalau eunha nuna tidak mau aku juga tidak mau" kkkk.. benar-benar menggemaskan. Sayang sekali jika wajah setampan itu malah dirusak oleh sifat kurang terpujinya.

Under Our Sky {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang