Chapter 14

2.7K 226 12
                                    

Happy Reading!
.
.
.
.
Sinb dan Yerin berencana untuk jalan jalan ke taman kota menikmati indahnya lampu jalanan dan juga memainkan wahana yang tersedia.
Sinb merapikan jaket sembari menunggu yerin bersiap siap di rumah yerin. Hoho bukan sinb namanya jika tidak keren ketika mengajak yerin yang berstatus Pacar SAH nya.

"Aish. Yerin menjahit baju dulu atau apa? Sudah sepuluh menit tapi dia belum keluar juga" keluh sinb

Tak lama kemudian yerin keluar dari rumah mengenakan pakaian yang sederhana namun terlihat manis.
Sinb menatap yerin dari bawah sampai atas menilai cara berpakaian yerin.

"Ada yang salah?" Heran yerin ikut melihat baju yang yerin kenakan.

"Tidak ada. Lumayan"

"Apa maksudmu dengan kata lumayan?" Yerin menatap sinb dengan tajam seolah sebentar lagi yerin akan menarik rambut sinb dengan sadisnya.

"Aniya aniya. Kajja kita pergi" yerin mengangguk sembari tersenyum mengiyakan ajakan sinb.

Sesampainya di taman kota tepatnya di wahana bermain, sinb lebih dulu membeli kembang gula untuknya dan juga yerin. Mereka berdua duduk dibangku panjang yang tersedia disana.
Yerin melirik sinb yang menatap wahana roller coaster. Jangan katakan jika sinb akan mengajak yerin menaiki wahana tersebut.

"Jibang. Bagaimana jika kita naik itu?" Sinb menunjuk wahan roller coaster. Dan benar saja. Sinb benar benar mengajak yerin mencoba roller coaster itu.

"Mwo?? Shireo! Lebih baik kau mengajak ku bermain jungkat jungkit daripada menaiki benda berbahaya itu"

"Dasar penakut. Payah" yerin mencubit perut sinb tentunya tidak terlalu kencang. Ya cukup lah untuk membuat sinb menjerit kesakitan.

"Yaaa aiisshh appo. Kau harus mencoba nya yerin-ah. Pasti menyenangkan. Aku jamin"

"Aku tidak mau sinb. Itu mengerikan"

"Ada aku. Kau tenang saja. Bagaimana? Ayolah yenniee"

Yerin mendelik sinis sinb yang seperti anak kecil meminta permen pada ibunya. Tapi yerin juga gemas dengan sinb. Bagaimana tidak gemas, dibalik wajahnya yang dingin, dan sikapnya yang kadang menyebalkan ternyata terdapat sisi yang manja disana.

"Baiklah. Tapi, jika aku mengalami serangan jantung mendadak, relakan kupingmu untukku tarik" sinb mengangguk setuju. Sinb yakin jika yerin pasti akan senang menaiki benda yang dikatan mengerikan itu.

"Itu tidak akan terjadi. Lagi pula kalau kau mendapat serangan jantung mendadak, kau mana mungkin sempat menarik kupingku" sinb berdiri merapikan pakaian nya.

"Maksudmu?"

"Tidak ada. Ayo cepat. Kau pasti tidak sabar menaiki wahana itu"

"Bukan aku tapi kau yang tidak sabar. Cih menyebalkan" yerin ikut berdiri

Sinb menggenggam tangan yerin agar yerin tidak kabur sebelum mencoba wahana permainan yang menantang adrenalin. Khususnya untuk yerin.
Yerin harus tidak mengiyakan ajakan sinb ke taman kota jika tau sinb mengajaknya untuk mencoba roller coaster. Sinb harusnya tau jika yerin membenci, maksudnya yerin menghindari tempat tempat yang tinggi. Sayang nya mereka baru dua hari berpacaran. So, wajar sinb belum tau apa yang disukai yerin dan apa yang dibenci yerin.

SINB POV

Mumpung lagi ditaman kota dan juga banyak wahana permainan disini, apa salahnya mengajak yerin mencoba roller coaster. Permainan itu menurutku sangat asik. Awalnya yerin menolak untuk ikut tapi setelah aku paksa akhirnya dia mau.
Kalau dilihat lihat yerin takut ketinggian. Hahaha jadi tidak sabar melihat yerin menangis saat menaiki permainan tersebut.
Jahat? Bukan jahat. Tapi iseng. Hehehe.

Under Our Sky {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang