Chapter 30

2.4K 216 47
                                    

Happy Reading!
.
.
.

Sinb kerap menatap sebuah ruangan yang belum pernah ia masuki selama lebih seminggu menyamar menjadi maid dikeluarga mingyu. Ruangan tersebut berada persis disamping gudang di belakang rumah mingyu. Setiap ia disuruh untuk membersihkan halaman belakang, maka saat itu pandangan yang pertama kali ia tuju adalah pada sebuah pintu kayu kokoh berwarna coklat tua. Ia ingin memasuki ruangan itu. Tapi... tak mungkin jika sekarang.

"Ada yang tak beres didalam ruangan itu" gumam sinb.

Tak lama, dapat ia dengar suara minho lewat anting anting yang ia gunakan.

"Itu ruangan yang belum aku pasang cctvnya sinb. Mereka membuatnya rumit" kata minho disebrang sana

"Kau ingin aku mencari tau itu bukan?" Kata sinb

"Iya. Tapi tidak sekarang. Turuti rencana taemin dahulu"

Sinb hanya tersenyum simpul. Ya menurut dengan rencana taemin bukan lah yang sulit bukan. Taemin pasti tau apa yang harus ia lakukan.

Dilain tempat, sowon yuju dan kai dipanggil oleh mingyu untuk menemuinya di ruangan pribadi mingyu. Ntah tugas apa lagi yang akan diberikan mingyu kali ini. Tiga hari yang lalu mingyu menyuruh sowon dan yuju agar mengawalnya menuju sebuah hutan di daerah busan. Setibanya disana sowon dan yuju dibuat tak percaya akan kegiatan haram yang dilakukan mingyu. Membiarkan kai Membunuh seorang lelaki tua tak berdaya atas perintah mingyu sendiri. Itu semua demi ladang besar milik lelaki tua tersebut. Ingin rasa nya sowon menikam kai maupun mingyu saat itu. Namun taemin memerintahkan untuk tak ikut campur dalm hal tersebut. Yang penting, bukti kejahatan tersebut terekam rapi lewat kacamata hitam yuju maupun sowon. Kembali pada sowon dan yuju yang kini telah berdiri dihadapan mingyu. Beruntung sowon dan yuju tak pernah melepaskan kacamata hitam mereka maupun dasi kupu kupu mereka setiap ada tugas yang diberikan mingyu. Dan terimakasih juga pada kumis palsu yang melekat sempurna dibawah hidung yuju dan sowon. Setidaknya itu adalah benda berharga untuk penyamaran mereka.

"Paket besar dari rusia telah sampai. Malam ini kalian akan ikut denganku dan taehyung mengambil paket itu. Kalian boleh pergi sekarang" mingyu menyesap wine kesukaannya seraya tetap memandang layar ponselnya.

Sabtu sore, ini adalah hari dimana sinb dan yoong dibebaskan pulang dari rumah mingyu. Hanya malam minggu saja sinb dan yoong diberi kebebasan untuk pulang kerumah. Selebihnya mereka akan tinggal di rumah mingyu. Sinb dan yoong telah dijemput oleh minho ketika sinb dan yoong menunggu dihalte. Tak ingin membuang waktu yang ada, sinb dan yoong segera masuk kedalam mobil minho. Sinb segera melepaskan rambut palsu menyebalkan yang kerap membuat kepalanya gatal. Lain hal dengan yoong. Ia malah terlihat nyaman dengan penyamaran itu.

"Minho hyung. Tentang ruangan itu..."

"Rahasia. Itu tempat rahasianya sinb. Aku tak pernah memasuki ruangan itu selama aku menyamar disana. Ketika aku meminta izin untuk memasuki ruangan disana, maka mingyu akan berkata. Tujuan ku dipanggil hanyalah untuk membenarkan cctv dan juga listrik disana. Bukan untuk menambah cctv baru lagi." Ujar minho menjawab rasa penasaran sinb dengan jawaban yang semakin membuat sinb penasaran.

"Tapi.. bukan tak mungkin, jika seluruh dokumen ataupun barang barang yang dirampas mingyu berada disana" ujar yoong.

"Bisa jadi. Tapi aku rasa tak mungkin. Kau sudah mengitari secara diam diam rumah mingyu tersebut. Banyak jalan rahasia yang kau temui. Termasuk brangkas penting yang berada disebalik lukisan dikamar mingyu" senyum taemin. Sinb menatap jalanan lewat kaca mobil dan yoong sendiri mencoba menerka nerka tentang salah satu ruangan disebalik kamar milik taehyung. Meski banyak pertanyaan yang ada di benak keduanya. Salah satu nya, banyaknya ruang tersembunyi disana. Namun yang mencurigakan hanya tiga tempat saja.

Under Our Sky {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang