Chapter 21

2.3K 215 27
                                    

Happy Reading!
.
.
.

Yuju dan Sowon berada dirumah sakit, menunggu dokter menangani sinb didalam ruangan bertuliskan "ICU". Baju keduanya masih tercium anyirnya bau darah sinb yang mulai mengering.

"Aku tidak yakin sinb menjadi korban begal" ujar yuju

"Maksudmu?" Heran sowon mencoba menghubungi yerin memberitahukan akan keadaan sinb.

"Dompet dan motor sinb masih utuh. Tidak diambil. Itu aneh"

"Benar juga. Apa sinb menjadi korban pengeroyokan?"

"Ntahlah. Ah Itu mereka" yuju melihat lorong rumah sakit dimana keluarga sinb menghampiri yuju dan sowon tergesa gesa. Terlebih jessica dan krystal terlihat menangis.

"Dimana sinb??" Panik jessica menampilkan kekhawatiran seorang ibu kepada anaknya.
Yuri merangkul jessica, mencoba menenangkan jessica semenjak yuju menelfonnya dan mengatakan jika sinb menjadi korban 'begal' juga mengalami luka parah.

"Tenanglah sica" yuju mengusap bahu jessica.

"Sinb masih ditanangi oleh dokter sica mommy" kata sowon.

"Andai aku tidak menyuruh sinb untuk pergi menemui yerin. Mungkin sinb tidak akan seperti ini oppa" krystal menangis memeluk yoona, menyesali karena menyuruh sinb untuk menemui yerin.

"Apa?!! Krystal! Kenapa kau menyuruh sinb untuk menemui anak si jung itu huh? Daddy sudah-"

"Yuri! Ini bukan salah krystal. Jangan membentaknya"

Yuri menghela nafas kasarnya. Menetralkan rasa emosinya yang baru saja hampir meledak.

Setelah menunggu hampir dua jam akhirnya dokter keluar bersama dengan suster yang mendorong ranjang pesakit dimana sinb terbaring lemah.

"Sinb!"

"Tenang, tenang. Pasien akan dipindahkan terlebih dahulu ke ruang rawat" ujar dokter.

Setelah sinb dipindahkan keruang rawat, dokter belum memberi izin untuk pihak keluarga memasuki ruangan tersebut. Alasannya akan mengganggu ketenangan sinb. Jikapun ingin melihat sinb, hanya diperbolehkan dua orang saja.
Dokter dan suster keluar dari ruang rawat sinb. Jessica yang sedari tadi sangat khawatir akan kondisi sinb, menyeroboti dokter dengan banyak pertanyaan.

"Dokter! Apa anakku baik baik saja? Bagaimana dengan lukanya? Apa parah? Apa anak-"

"Tenang nyonya. Jika ingin tau keadaan sinb, ikutlah saya keruangan saya. Saya akan menjelaskan keadaan anak anda"

Jessica mengangguk. Sementara yuri tetap setia merangkul bahu jessica. Yuri pun sangat khawatir dengan putra bungsunya. Bahkan ia sempat bersumpah ingin memenjarakan orang yang membuat anaknya terluka.

"Krystal, Yoong, Sowon, Yuju. Jaga sinb. Mommy dan daddy akan kembali" pesan jessica yang dianggukan oleh krystal, yoona, sowon dan yuju.

Jessica dan yuri mengikuti dokter keruangannya. Setelah sampai diruangan dokter, yuri dan jessica duduk. Tidak sabar mendengar penjelasan dari dokter tentang keadaan anak nya.

"Baiklah. Jadi begini tuan dan nyonya. Luka tusuk diperut pasien untungnya tidak mengenai lambung. Jika sampai tembus, saya tidak yakin pasien akan bertahan. Ditambah lagi jika terlambat saja pasien dibawa kerumah sakit, mungkin pasien tidak tertolong. Mengingat banyaknya darah yang keluar hingga membuat pasien kekurangan darah. Dan ditulang lutut pasien terdapat pergeseran persendian, jadi kemungkinan akan memakan waktu lama untuk sembuh. Sepertinya akibat hantaman benda tumpul. Dan satu lagi.. saya belum bisa menyimpulkan untuk luka dikepala pasien. Tapi saya sangat mengkhawatirkan pada saraf optik milik pasien. Sepertinya pasien mengalami pukulan benda tumpul berulang kali di pelipis dan diatas telinga. Untuk luka dikepala pasien, Kita tunggu pasien sadar terlebih dahulu." ujar dokter panjang lebar menjelaskan keadaan sinb kepada jessica dan yuri.

Under Our Sky {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang