Chapter 17

2.2K 223 27
                                    

Happy Reading!
.
.
.

YERIN POV

Aku terkejut mendengar alarm berbunyi tepat dimeja samping ranjangku. Aku bergegas bangun dan mengambil handuk dan berjalan ke arah cermin. Pantulan wajahku disana sangat kacau. Mata bengkak setelah menangis. Dan aku hanya tidur kurang lebih 2 jam saja. Memangnya apa yang membuatku menjadi kacau seperti ini? Jawaban nya appa ku. Dia melarangku dengan sinb tanpa aku tau apa alasan nya. Bahkan aku mendengar samar samar perdebatan appa dengan umma ku tadi malam. Appa ku mengatakan jauh lebih baik aku dengan taehyung oppa. Dan mereka berencana menjodohkan ku dengan taehyung oppa. Aku semakin terkejut, karena perkataan appa ku jika taehyung oppa sendiri yang meminta nya dan appa ku setuju. What the-aisshh.
Hah memikirkan ini semua membuatku menjadi lebih kacau. Lebih baik aku mandi dan segera menemui sinb dikampus.

Kurang lebih tiga puluh menit aku sudah bersiap siap untuk berangkat ke kampus. Ketika aku menuruni tangga, aku lihat taehyung oppa sudah berada dibawah. Mau apa dia?
Dengan malas aku turun dan menghampirinya.

"Oh yerin. Kau sudah siap? Kajja berangkat. Kita sarapan dikantin bersama"

Ntah lah aku menjadi muak dengan senyum taehyung oppa semenjak aku mendengar dari mulut appa tentang perjodohan, taehyung oppa jauh lebih baik dari sinb, sinb orang yang salah untuk ku. Dan akhh ntah lah.
Dulu aku sempat menyukai taehyung oppa. Itu dulu. Kutekan kan lagi itu DULU.

"Ani oppa aku akan di jempu sin..."

"Sinb? Pfftt dia tadi di usir appa mu. Mungkin dia sudah pergi. Biar ku antar saja"

Mwo? Sinb di usir appa? Mwoya!!. Dengan kekuatan chidori aku melesat keluar dari rumah untuk memastikan apa sinb tadi datang kerumah dan di usir oleh appa.

"Paman seok. Apa tadi ada pria menggunakan motor besar datang kerumah lalu dia di usir oleh appa?" Tanya ku kepada penjaga gerbang rumah ku.

"Oh pemuda bernama sin sin ah sinb itu?"

"Ne ne ne"

"Dia tadi pagi memang datang kerumah nona bertepatan saat tuan jung ingin berangkat kekantor. Tapi malang sekali dia diusir oleh tuan jung. Dan dia tidak boleh datang lagi kerumah nona"

Aku menggeram marah dengan apa yang appa lakukan kepada sinb. Bagaimana mungkin dia bisa tega mengusir sinb. Keterlaluan!

"Sudah ku katakan yerin-ah. Dia memang di usir oleh appa mu. Aku melihat nya sendiri. Kasihan sekali dia"

Aku mendelik tidak suka kepada taehyung oppa. Kenapa dia menjadi semenyebalkan ini. Dari raut wajahnya pun aku tau dia hanya berpura pura kasihan dengan sinbabo ku. Cih. Pintar sekali mengekspresikan wajah palsunya. Sai kah dia? Jika neji itu tidak mungkin.

Berlama lama disini membuatku semakin jengah dengan taehyung oppa. Aku melangkahkn kaki ku keluar dari gerbang rumah ku, dengan cepat dia menahan tanganku.

"Kau ingin berangkat kan? Kajja ikutlah dengan ku" aku memutar bola mataku malas. Dengan kasar aku menepis tangan nya.

"Tidak perlu! Aku bisa naik taxi atau bus" aku melangkahkan kaki ku dan memberhentikan taxi yang kebetulan lewat.

"Eo satu lagi taehyung oppa. Aku tau kau suka jika sinb di usir oleh appa. Dan aku tau niat burukmu mendekati appa ku. Untuk menjauhkan aku dengan sinb bukan? Sayang nya itu tak akan pernah kubiarkan terjadi taehyung ssi" ujar ku sebelum memasuki taxi.

》skip《

Aku sudah sampai di kampus dan sesegera mungkin aku mencari sosok sinbabo ku.
Aku berhenti sejenak di koridor kampus sambil mata ku melakukan deteksi deteksi mencari keberadaan sinbabo sampai aku tersadar saat seseorang menyentuh pundak ku. Aku yakin ini pasti sinb.

Under Our Sky {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang