Chapter 5

2.8K 251 18
                                    

Happy Reading..
.
.
.
Yuju sedang bersiap siap untuk mengantarkan umma nya berbelanja.
Ia keluar dari kamar nya dan turun menuju kelantai bawah dimana umma nya sudah menunggu disana. Appa nya juga tampak disana. Yuju segera menghampiri orangtuanya.

"Apa aku sudah tampan umma?" Tanya yuju sembari membenarkan jaket nya.

"Tentu saja sayang" umma nya tersenyum pada putra nya. Appa yuju tersenyum dan mengusap lembut kepala yuju.

"Anak dari choi sooyoung dan choi sunny pasti tampan. Dan juga tinggi" appa yuju tersenyum bangga. Sedangkan umma nya mendelik kearah appa nya. Tidak bisa dibiarkan. Yuju harus membawa umma nya sebelum tubuh appa nya remuk dibantai oleh umma nya.

"A-ah kajja umma. Kita katanya mau belanja kan? Kajja. Appa. Kami pergi dulu" pamit yuju pada appa nya.
.
.
Di tempat perbelanjaan yerin dan umji sedang menyinggahi toko baju. Yerin tampak memilih milih baju sedangkan umji sedang memilih sepatu yang terlihat bagus bagus.

"Umji-ya menurutmu aku cocok memakai yang mana? Pink atau biru?" Yerin menunjukan pakaian yang ia pilih pada umji. Umji tampak berpikir. Menimang nimang warna baju mana yang pantas untuk sahabatnya ini.

"Ku rasa yang pink itu terlalu mencolok. Yang biru terlihat manis. Kau pilih saja yang biru unnie" umji mengangguk anggukan kepalanya sembari melihat lebih teliti baju biru yang dipegang yerin.

"Ah baik lah. Aku pilih yang biru saja"

"Unnie. Ngomong ngomong eunha unnie tidak ikut?"

"Aniya. Dia tidak mau. Katanya mau mencari angin diluar. Kajja. Aku sudah menemukan pilihanku" yerin dan umji membayar belanjaan mereka dikasir. Disaat umji menoleh kearah toko tas, ia melihat seseorang yang tak asing bagi nya bersama dengan seorang wanita yang lebih pendek dari nya.

"Yuju?" Gumam umji. Ia nampak penasaran dan ingin memastikan apakah benar yang ia lihat itu yuju atau hanya salah orang?

"Umji? Apa yang kau lihat?" Yerin mengikuti arah pandang umji. Yerin mengerutkan keningnya menatap sosok namja di toko sebrang sana.

"Bukan nya itu yuju? Sedang apa dia disini? Dia juga bersama dengan seorang yeoja" yerin melirik umji. Tatapan mata nya tidak bisa diartikan. Umji menghela nafas berat.

"Kajja kita pulang. Kau sudah selesai berbelanjakan unnie?"

"Ne? Ah ne ne" yerin heran melihat peruban sikap umji yang tiba tiba. Karna yuju? Mungkin saja karna yuju. Karna sebelum ia melihat yuju moodnya dalam keadaan baik baik saja sampai ia melihat yuju berjalan bersama yeoja lain. Bahkan yuju terlihat merangkul yeoja itu dengan mesra.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sinb dan eunha saling bercerita. Kadang mereka tertawa karna sesuatu yang lucu atau kadang sinb yang membuat lelucon yang konyol. Sinb sebenarnya bukan tipe yang mudah bergaul dengan orang yang baru ia kenal. Tapi dengan eunha dia sangat cepat akrab.

"Sudah siang. Kau tidak pulang?" Sinb dan eunha berbaring direrumputan hijau. Jarak mereka tidak terlalu jauh. Hanya setengah meter dari tempat mereka berbaring.
Eunha memainkan bunga yang dipetik sinb tadi.

"Nanti saja. Aku masih ingin disini"

"Memangnya kau tidak lapar?" Sinb melirik eunha sekilas.

"Kau menanyakan aku yang lapar atau sebenarnya kau ingin mengatakan bahwa kau yang lapar um?" Kekeh eunha. Dia sebenarnya mendengar bunyi perut sinb barusan.

"Hehehe. Kau mendengarnya?" Sinb merubah posisinya menjadi duduk. Disusul eunha yang juga ikut duduk.

"Sedikit. Itu menjelaskan bahwa kau lah yang lapar"

Under Our Sky {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang