Chapter 12

2.6K 241 18
                                    

Happy Reading!
.
.
.

Pagi pagi sekali sinb sudah bersiap siap berangkat sekolah. Kali ini wajah sinb lebih bersemangat dari biasanya. Yoong yang biasanya akan membuat keributan pagi pagi didepan kamar sinb dibuat tidak  percaya jika sinb sudah bangun lebih awal darinya. Bahkan ketika yoong ingin membangunkan sinb, pintu kamar sinb sudah terbuka menampilkan sinb yang tengah merapikan pakaian nya didepan cermin. Mungkin karena sinb ingin menjemput yerin, karena malam itu sinb memberi pesan singkat dari ponselnya untuk yerin jika ia akan menjemput yerin dirumahnya untuk berangkat kesekolah bersama. Namun ditolak oleh yerin dengan alasan jika yerin akan berangkat kesekolah diantar supirnya.

Ketika diruang makan, yul daddy dan sica mommy melihat sinb dengan heran.

"Kenapa kalian menatapku seperti itu?" Heran sinb sedari tadi ditatap oleh orangtua dan dua saudaranya.

"Ah bukan apa apa sayang. Kajja kita makan" ujar sica mommy dianggukan dengan yul daddy krystal dan yoong.

"Aku rasa sinb mulai tidak waras saat jatuh cinta" bisik yoong pada krystal.

"Jangan mengejek sinb, oppa. Kau pun juga begitu dengan seohyun unnie bahkan lebih parah" bisik krystal pada yoong

Merasa hyung dan nuna nya membicara kan sinb, sinb merengek kepada yul daddy.

"Daddy mereka mengejekku" sinb menunjuk krystal dan juga yoong.

"Krystal, yoongie. Jangan mengusili adik mu terus hm" tegur yul appa yang hanya di jawab cengiran keduanya.
.
.
.

Sesampainya disekolah mata sinb terlihat sedang mencari cari sosok yang ia tunggu di salah satu kelas yang tak jauh dari kelas sinb. Senyuman tipis sinb terlihat mendapati sosok yang ia cari keluar dari kelas bersama eunha dan umji. Yerin.
Sinb tidak berniat untuk menghampiri yerin. Sinb hanya ingin melihat yerin. Tidak lebih. Rasanya masih terlalu canggung bagi sinb untuk mendekati yerin jika teringat tentang kejadian semalam.

"Apa yang kau lihat sinb-ah?"

"Hm? Aniya bukan apa apa"

Sowon mengerutkan keningnya penasaran apa yang dilihat sinb sejak tadi. Sowon mengikuti arah pandang sinb barusan sebelum sinb kembali ketempat duduknya. Pria jangkung itu tersenyum penuh curiga pada sahabatnya.
Sowon menarik kursinya berhadapan dengan sinb.

"Katakan padaku. Apa kau menyukai dia?" Tanya sowon memastikan.

"Dia? Nugu?" Heran sinb.

"Yerin" jawab sowon sedikit berbisik.

"Mwo? Ti-tidak. Kenapa bertanya seperti itu?"

"Tidak mungkin kau melihat umji dan eunha disana. Kau pasti melihat yerin"

Yuju samar samar mendengar kata umji eunha dan terakhir yerin. Sama hal nya dengan sowon. Yuju menjadi penasaran lalu bergabung bersama sowon dan sinb untuk ikut dalam obrolan sowon dan sinb.

"Apa yang kalian bicarakan?" Yuju yang berada dibelakang sinb segera bergabung.

"Sinb menyukai yerin" sinb membelalakan matanya mendengar ucapan sowon.

"Jinjja? Apa itu benar sinb-ah?" Raut wajah yuju tampak lebih penasaran dari sebelumnya. Sinb hanya diam, tidak mengiyakan atau pun berkata tidak. Sinb sendiri bingung tentang perasaannya sendiri.

"Sinb-ah?" Panggil yuju

"Aku..aku.."

Bel tanda masuk berbunyi. Sinb menghela nafas lega. Setidaknya sinb tidak perlu merasa terpojok lagi oleh pertanyaan kedua sahabatnya yang dia sendiri bingung untuk menjawabnya.
Yuju dan sowon kembali ketempat duduk masing masing. Sowon dan yuju Sedikit kecewa mendengar bel berbunyi. Karena sinb belum menjawab pertanyaan mereka. Tapi apapun itu firasat sowon mengakatakan jika sinb menyukai yerin.
.
.
.
Disela sela waktu istirahat, sinb sowon dan yuju berada dilapangan basket.
Ketiganya tampak seru saat melemparkan dan memasukan bola ke ring basket. Keseruan itu tidak berlangsung lama saat joy sana momo dan eunseo berada dilapangan. Joy mengambil bola basket yang menggelinding didekatnya lalu ia lemparkan kearah sinb. Dengan sigap sinb menangkap bola tersebut dengan tatapan dingin nya mengarah pada joy.

Under Our Sky {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang