Chapter 16

2.3K 217 27
                                    

Happy Reading!
.
.
.

Yerin dan yang lain nya sedang berada dirumah sakit tentu nya dengan taehyung dan joy cs disana. Siapa yang sakit memangnya?

Flashback on

"SINB!!" Teriak yerin terkejut melihat sinb tertelungkup di bawah meja kantin.
Sontak yerin bergegas menghampiri kekasihnya yang menderita dengan hidung yang mengeluarkan darah ditambah lagi kepala sinb berdarah karena terhantuk ujung meja.
Sowon dan yuju lebih dulu membantu sinb bangun dari posisi ajaibnya.

"Sudah aku katakan jangan tapi kau tetap saja tidak mendengarkan ku" ujar sowon

"Tadi nya aku mau bilang kalau lantai itu basah bekas pel yang belum kering" lanjut yuju.

Sinb tidak menjawab apapun. Sinb malah memegang keningnya yang mengucur cairan kental berwarna merah, sinb juga merasakan tulang hidung nya terasa aneh. Oh tidak, hidung lancip sinb sepertinya patah dan juga jidat wasiat yang agung dari sica mommy juga robek. Sinb menatap sowon dan yuju bergantian dan pandangan sinb teralih pada yerin yang menghampirinya. Sedetik kemudian sinb jatuh pingsan.

Flashback Off

Sinb bersyukur karena luka dikeningnya tidak mendapat jahitan atau hidungnya untungnya tidak patah.

"Kepala ku pusing" ringis sinb memegang kepalanya yang teramat pusing. Jangan sampai sinb gegar otak atau amnesia. Jangan sampai.

"Sinb?? Gwenchana?"

"Anak bodoh ini tidak apa apa yerin"

Mendengar kata bodoh yang terlontar dari mulut joy membuat pening dikepala sinb tiba tiba menghilang.

"Kalau mau mengajak berduel, tunda saja. Aku tidak mood melayani makhluk halus sepertimu" ujar sinb dengan dingin.

"Ck. Yaa gunung es. Aku ingin mengajakmu berteman. Lagipula aku sudah lelah mencari masalah denganmu. Terlebih lagi yerin juga bukan jodohku. Oh ya, aku juga sudah punya pengganti yerin. Yang lebih cantik, lebih imut, leb..awww" sebuah ponsel tepat melayang mengenai kepala joy yang dilakukan oleh yerin.

"Ponsel ku" ratap yuju menatap ponselnya yang tergeletak lemah tak berdaya di dekat kaki sinb. Untung saja terjatuh diranjang.

"Jiahahahahaha rasakan aduh aduh hidungku" ringis sinb sembari memegang hidungnya
.
.
.

Dua Hari Kemudian.

Pagi sekitar jam 8 pagi, sinb sudah berada didepan pintu rumah eunha. Diketuknya pintu rumah tersebut. Tak berapa lama keluarlah seorang yang sepertinya pembantu dirumah tersebut. Sinb membungkuk memberi salam untuk pembantu tersebut.

"Annyeong ahjumma. Ah iya apa yerin ada?"

"Nona yerin sudah tidak tinggal disini lagi tuan. Semalam sore nona yerin kembali kerumahnya diantar nona eunha"

"Hum? Dia kembali kerumahnya? Kenapa tidak memberitahuku" gumam sinb

"Ah ahjumma tau alamat yerin?"
.
.
.
Sinb sekarang berada diluar pagar rumah yang sangat mewah. Rumah dimana ahjumma, pembantu eunha yang memberitahu alamat yerin tinggal. Sinb sedikit kagum melihat rumah mewah milik yerin, pantas saja yerin sangat populer saat high school, ternyata dia anak orang berada. Sama seperti sinb.

Dilain tempat, diruangan bernuansa putih dengan kasur king size yang dipenuhi boneka jibang, siapa lagi kalau bukan kamar induk jibang. Jung Yerin.
Yerin yang baru saja selesai mandi, tentunya yerin sudah mengenakan pakaian ntah kenapa ia ingin sekali melihat keluar. Yerin berjalan menuju balkon kamarnya, alisnya bertaut tak lama mata yerin melotot bahkan hampir keluar dari tempatnya ketika melihat seorang pria sedang berdiri diluar pagar sambil terlihat bingung.

Under Our Sky {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang