Chapter 26

2.2K 222 60
                                    

Happy Reading!
.
.
.

Sudah dua hari lebih, sinb belum juga kembali kerumah. Kwon family begitu mengkhawatirkan sinb. Tak terkecuali yerin. Ia merasa begitu sedih sinb tak kunjung kembali. Yerin hanya sanggup berdoa agar sinb baik baik saja dan lekas pulang.

Sowon yoong dan Yuju kembali bertemu di apartemen hyoyeon. Kali ini sowon sengaja mengajak yuju dan yoong untuk membahas ancaman orang yang tak dikenal kemarin dengan taemin.

Sowon menceritakan hilangnya sinb, dan juga telfon berisi ancaman yang sowon terima. Taemin mengusap tengkuknya gusar. Ia tak yakin apa yang ia pikirkan ini benar atau tidak.

"Sowon ssi.. begini, aku bukan ingin membuatmu semakin gelisah ataupun takut mungkin. Orang itu mengatakan kau dan keluargamu target selanjutnya. Tapi kita tidak bisa mengatakan itu taehyung atau bukan. Bisa jadi itu mingyu. Didalam ancaman yang kau dapatkan ini, aku harap kau jangan memfokuskan diri pada satu titik saja" ujar taemin menatap sowon.

"Tapi dia mengancamku dan keluargaku hyung" sowon benar benar dalam kondisi rumit. Kemungkinan orang yang mengancam sowon akan menyakitinya dan keluarganya, sangat terpampang jelas.

"Menurutku begini. 'Kau dan keluargamu'. Itu bukan hanya kau dan keluargamu saja sowon. Bisa saja ia melibatkan kekasihmu. Dalam ancaman jenis apapun, sang pengancam tidak akan mungkin melukai musuhnya begitu saja. Tentu mereka akan mencari titik lemahmu. Dan dapat aku baca titik lemahmu ada pada keluargamu juga kekasihmu" taemin berujar diiringi dengan taemin mengeluarkan sebuah magnet.

Taemin sengaja meletakan tiga penjepit kertas ditempat yang berbeda. Taemin kembali meletakan magnet diantara penjepit kertas yang berjauhan. Terlihat magnet menarik ketiga penjepit kertas dalam detik yang berbeda. Sowon yuju yoona dan hyoyeon menatap bingung dengan apa yang taemin buat sekarang.

"Kau lihat itu sowon?? Seperti itu dirimu. Musuh akan menarik salah satu dari titik lemahmu. Dan penjepit kertas yang tertarik magnet paling akhir, itu lah dirimu. Begitu keduanya tertarik. Kau pun akan ikut tertarik disana. Ku harap, kau jangan melakukan hal yang gegabah. Mereka menggunakan taktik picik" taemin menatap sowon kemudian tersenyum.

"Lalu aku harus bagaimana?" Keluh sowon.

"Kita ikuti permainan mereka sowon. Untuk eunha, aku sudah meminta bantuan dua orang rekanku. Keduanya akan memantau kondisi dan situasi eunha. Sedangkan kau? Kau hanya melindungi keluargamu dan aku akan membantumu. Katakan pada eunha jangan kaget jika ada satu wanita dan satu pria datang kerumahnya. Untuk yuju dan yoong hyung, kalian tetap harus waspada" taemin memainkan magnet dan penjepit kertas yang ia pegang sekarang. Wajah taemin menatap yuju, yoong dan sowon secara bergantian. Taemin hanya punya satu tujuan yang harus tercapai. Mengungkap segala kejahatan dan kegiatan mafia yang dilakukan oleh Mingyu.

"Yaa!! Lalu adik ku tinbi bagaimana? Ibu ku terus saja mengigau tentang sinb. Ayahku sampai mencari dukun demi menemukan sinb! Lalu krystal? Dia kerap memasuki kamar tinbi lalu menangis memeluk poto tinbi! Mereka mengkhawatirkan tinbi ku!" Ujar yoong khawatir dan emosi.

"Lalu dukun bilang apa hyung?" Bisik yuju yang memang duduk sebelah yoona.

"Dukun mengatakan jika tinbi berada disebuah tempat terpencil dalam keadaan terluka" balas yoong berbisik ke yuju.

"Aisshh yoongie ah, appa ku sudah menyuruh anak buahnya menemukan sinb sesegera mungkin. Kau tenang saja. Moonbyul juga ikut membantu" hyoyeon angkat bicara dan mengatakan jika ayahnya, Choi sooyoung sudah mengerahkan anak buahnya untuk mencari sinb. Setidaknya yoong bisa bernafas lega.
.
.
.

Sinb duduk menatap keluar jendela kayu yang terbuka lebar. Sangat bersyukur karena dirinya masih di berikan kesempatan hidup oleh sang pencipta meski taehyung dan anak buahnya hampir menghilangkan nyawanya. Sinb merutuki dirinya sendiri yang lemah tak dapat melakukan sesuatu apapun demi keluarganya, yerin dan teman temannya. Semua yang terjadi begitu rumit. Menyeret masuk teman temannya dan juga keluarga dalam masalah besar.

Under Our Sky {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang