Chapter 42 (Special Wonha) Part 1

2.3K 189 47
                                    

Happy Reading!
 
 
.

 
.

 
.
 
 
 
 
Sowon membiarkan lengannya menjadi bantal untuk kepala kekasihnya. Mereka sedang menikmati suasana langit yang cerah hari ini. Berbaring beralaskan rumput nan hijau dengan rindang pohon sebagai atapnya. Mengunjungi bukit bintang yang tak pernah berubah suasana tenang itu. Tetap sama, dan tetap terjaga dari riuh hiruk pikuk perkotaan. Tempat yang pas untuk menenangkan pikiran atau sekedar tidur siang. Oh.. Dan satu lagi. Tempat yang menyimpan banyak kenangan. Apapun. Tentang persahabat, cinta bahkan kesulitan yang sempat menerpa.

"Bagaimana pekerjaanmu? Kau menikmatinya?" Tanya eunha.

"Sedikit menikmati. Hmm.. Tidak mudah, tidak juga sulit. Daddy hanya memberi pengetahuan ringan ringan dulu dalam perusahaan. Kau tau? Belajar mengelola bisnis ternyata perlu konsentrasi penuh. Apalagi isi kepalaku ini hanya ada dirimu" ujar sowon sedikit menggoda kekasih mungilnya ini.

Eunha merubah posisi menyamping, menatap wajah kekasihnya. Gadis itu tak pernah merasa bosan meneleti gurat wajah tampan kekasih jerapahnya itu.

"Kau pintar dalam hal merayu. Aku harus lebih memperhatikanmu" ujar eunha memicingkan mata seolah sedang mencurigai sowon.

"Benarkan? Lakukan saja" kekeh sowon.
 
 
 
 
-
 
 
 

Pagi pagi sekali, mobil sowon sudah berada dihalaman rumah eunha. Tentu saja menjemput kelinci kesayangan sowon untuk berangkat kuliah. Memangnya kelinci itu menurut jika diajak joging pagi? Gadis mungil yang hanya menyukai duduk tenang dengan eskrim atau keripik kentang menunggu sowon joging pagi ditaman seorang diri. Menyebalkan. Suatu hari sowon akan mengikat tangan si pendek itu bersama tangan sowon juga kemudian menyeret si kelinci manis itu berlari pagi. Sepertinya menyenangkan mendengar teriakan kekasihnya itu?
Terlalu pagi sebenarnya, tapi tak apalah. Setidaknya sowon bisa mengajak eunha sarapan dahulu. Bukan dikantin kampus atau cafe yang buka dipagi hari. Tapi dikelas mereka. Kebetulan sekali tiffany membuat sarapan untuk putra bungsu kesayangannya itu. Sandwich adalah makanan paling enak yang pernah tiffany buat bagi sowon daripada masakan lain yang tiffany buat. Bukannya tidak enak. Hanya saja mommy sowon itu sepertinya harus mengatur ulang takaran garam atau bumbu yang lain. Omong-omong, sowon bersyukur memberitahu eunha tadi malam jika sowon akan menjemput eunha pagi pagi sekali. Kalau dijemput mendadak, sowon akan mati bosan menunggu kelincinya bersiap siap.

Akhirnya...

"Baby.." panggil pria jangkung itu sembari tersenyum hangat.

"Lama menunggu? Kenapa tidak menunggu dirumah saja?" Tanya eunha begitu sampai dihadapan jerapah kesayangannya ini.

"Tidak perlu. Aku sudah memberitahumu kan jam berapa akan aku jemput?" Sowon mendaratkan kecupan di bibir manis eunha.

"Sowon! Bagaimana jika ada yang mempphh" Tidak akan ada yang melihat. Sowon sudah melihat situasi sebelum kembali mengecup eh salah maksudnya melumat sekilas bibir tebal menggoda kelincinya.

"Salahkan bibirmu terlalu menggoda. Hahaha" rasanya eunha ingin menyumpal sowon dengan sepatunya kalau saja tak mengingat betapa eunha mencintai pria jangkung ini.
 
 
 
 
Masih ada tiga puluh menit lagi sebelum mata kuliah pertama dimulai. Sowon mengambil kotak bekalnya didalam tas, membuka penutup bekal dan menyuguhkan kekasihnya dengan sandwich buatan mommy tiffany pada eunha.

"Makanlah" aigoo.. manis sekali senyuman kim sowon. Pantas saja hoobae mereka menggilai kim sowon kekasih eunha.

"Pfftt.."

"Wae?"

"Apa kau sering membawa bekal eo?

"Jangan meledekku bunny. Ini buatan mommy. Kau pasti suka"

Under Our Sky {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang