Chapter 37

2.4K 235 18
                                    

Happy Reading!
.
.
.

"Mau kemana hm?" Seringai orang tersebut. Mata taehyung membelalak sempurna menatap siapa orang yang berada dihadapan nya saat ini.

"Sowon?" Kaget taehyung.

.

.

.

Gemeretak bunyi gigi sowon menandakan jika namja jangkung itu sangat marah. Sowon akan lega jika tangan nya berhasil mengeluarkan isi perut taehyung sepuasnya. Terdengar mengerikan bukan? Tapi memang itu lah yang ingin sowon perbuat jika dia tak mengingat bagaimana mengerikan nya sebah penjara. Sowon bersama yuju dan yang lain tiba tepat waktu. Jika tidak, taehyung akan kabur dan bisa jadi akan berbuat hal yang lebih gila dari sebelumnya. Taehyung berdiri memandang tajam sowon dan yuju. Termasuk chanyeol dengan dua rekan nya.

"Bergerak selangkah saja, kupastikan kau berakhir di pemakaman" ancam yuju dengan pistol yang mengarah pada taehyung.

"Licik!" Ucap taehyung.

"Licik harus dibalas dengan licik bukan?" Ujar sowon sarkastik.

Yoong menuruni tangga tertatih tatih. Luka tembak pada satu kakinya menyusahkan langkah yoong. Ini karena taehyung seenaknya saja menembak kaki yoong. Yoong memberhentikan langkahnya ketika pandangan nya tertuju pada taehyung yang kini sudah tak dapat lagi melarikan diri karena sowon dan yang lain berhasil menghentikan taehyung. Dapat yoong lihat, chanyeol menendang belakang lutut taehyung hingga taehyung jatuh berlutut. Setelah itu, chanyeol menarik kedua tangan taehyung kebelakang punggung untuk di borgol.

Beralih pada sinb yang berusaha menahan rasa sakit disekujur tubuhnya. Demi apapun samuel maupun baro sangat mengkhawatirkan kondisi sinb. Ditambah lagi luka tusuk pada perut sinb sangat parah. Terlihat dari baju dan celana yang sinb kenakan basah dengan cairan kental merah itu. Sesekali sinb menggelengkan kepala agar tetap berada di alam sadarnya. Semakin sinb berusaha untuk tetap pada kesadaran nya, maka rasa kantuk luar biasa terus menekan nya.

"Hyung, bertahanlah" samuel benar benar khawatir tentang sinb.

"Samuel, gendong sinb. Dia terlihat akan tumbang" ujar baro ikut khawatir.

"Gwen-gwencha-chana... kkkhhh" cukup. Sinb tak bisa menahan rasa sakit ditubuhnya sendiri. Ia mulai kehilangan kesadaran nya dan berakhir pingsan. Beruntung samuel sigap menahan tubuh sinb agar tak roboh. Salah satu rekan baro membantu samuel meletakan sinb bersandar dipunggung samuel.

Sesampainya diluar, sowon, yuju, chanyeol dan dua rekan nya terutama yoong terkejut melihat sinb digendong oleh samuel dalam keadaan tak sadarkan diri.

"Apa yang-"

"Tak ada waktu untuk menjelaskan. Kita butuh rumah sakit!" Ujar baro memotong perkataan sowon.


#



Jessica tiba-tiba merasa sesak. Dia tidak sakit, hanya perasaan tak mengenakan menyerangnya secara mendadak. Yoona dan Sinb. Ntah kenapa jessica merasakan jika kedua anaknya dalam kondisi tidak baik-baik saja.

Keluarga Kwon, Choi, dan Kim sedang berada dikediaman Jinyoung. Para orangtua disana sangat mengkhawatirkan keselamatan anak-anak mereka. Orangtua eunha tak bisa kembali ke korea karena tersendat cuaca tak baik di inggris. Jinyoung sendiri merutuki dirinya sediri karena membiarkan masalah sebesar ini harus menimpanya bahkan menarik orang-orang yang tak tau apa apa tentang masalah antara keluarganya dan yulsic.

"Seobang. Aku merasa jika kedua putra kita tidak baik-baik saja" risau jessica didalam dekapan yuri.

"Jangan berbicara seperti itu. Kita harus yakin jika mereka akan berhasil dan baik-baik saja" yuri mengusap kepala jessica berharap jessica menyudahi segala pikiran buruknya.

Under Our Sky {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang