Chapter 4

2.7K 254 20
                                    

Happy Reading..
.
.
.
Hari mulai senja. Ketiga namja yang terikat di pohon itu terlihat bersusah payah melepaskan ikatan tali yang melingkar di tubuh mereka. Maksudnya bukan ketiganya melainkan hanya sowon yang menggeliat seperti cacing kepanasan. Sinb? Dia terlalu malas jika untuk menggerekan tubuh nya. Yuju? Jangan ditanya. Yuju hanya bisa pasrah sambil menunggu keajaiban datang.
Sinb sendiri merutuki dirinya sendiri kenapa ponsel nya harus di letakan di tas bukan disakunya. Bagaimana jika hyungnya menelpon? Atau nuna nya mungkin?

"Tumyeonghan yuriguseulcheoreom boijiman" yuju menyanyi sambil menatap lurus kedepan.

"Geureoke swipge kkaejijin anheul geoya" sowon melirik yuju kemudian ikut bernyanyi.

"Saranghae neomaneul byeonhaji antorok" kali ini sinb ikut bernyanyi bersama kedua teman nya

"Yeongwonhi neol bichwojulge" teriak ketiga nya kemudian tertawa.

"Harus nya kita buat paduan suara khusus kita bertiga. Pfftt" sowon melirik yuju.

Walaupun yuju bertingkah aneh dari sowon dan sinb. Namun point seorang yuju adalah suara nya yang merdu. Siapa yang tidak meleleh jika yuju sudah bernyanyi sambil memainkan gitar.

Sinb mengerutkan keningnya. Mata nya menangkap seorang yeoja berambut pendek yang seperti nya sangat tidak asing dimata sinb. Yeoja itu tampak seperti mencari cari sesuatu.

"Yaa kalian lihat!! Sepertinya ada murid yang datang kesekolah sore sore begini" sinb menunjuk yeoja itu dengan bibir yang di maju kan seperti bebek.

"Eo?" Sowon menyipitkan mata nya menangkap sosok yeoja itu. Senyum nya mengembang saat tau siapa yang datang

"Itu itu eunha!! Eunha yaa eunha" teriak sowon dengan lantang

"Eunha?" Yuju menoleh kearah pandang sowon.
.
.
.
"Eunha unnie kenapa kau mengajak ku kesekolah sore sore begini?" Umji mengikuti eunha yang sekarang berada di belakang sekolah.

"Ikuti saja umji-ya. Aku sudah mengajak yerin tapi dia bilang dia sedang tidak enak badan. Aku rasa itu hanya alasan nya saja" mata eunha melihat kiri kanan berharap yang di cari ketemu. Sampai ia mendengar suara sowon yang berada di pohon dalam keadaan terikat bersama sinb dan yuju.
Eunha menyipitkan matanya dan seketika melotot saat melihat sowon sinb dan yuju terikat.

"Umji!! Itu mereka. Kajja"

"Ommo!! Bagaimana bisa-"

"Kita akan mendengar cerita mereka bertiga setelah kita membantu mereka lepas. Kajja" eunha menarik umji agar mengikutinya menghampiri korban yang terikat pohon.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sinb sowon dan yuju berada di ruang tamu di rumah eunha.
Eunha sengaja mengajak sinb sowon dan yuju untuk kerumah nya. Dengan alasan luka mereka harus di obati terlebih dulu baru eunha akan mengantar mereka pulang.

Umji yang duduk disebelah yuju tampak mengkhawatirkan keadaan yuju yang terluka.

"Apa itu sakit yuju ssi?" Tanya umji yang hanya di jawab yuju dengan menggelengkan kepalanya.

Eunha dan yerin datang membawakan obat merah plester kapas dan juga es batu untuk mengobati luka memar ketiganya.

Yerin menatap wajah sinb yang dipenuhi lebam dan memar.

"Apa yang kau lihat? Aku memang tampan" ucap sinb dingin. Eunha tersenyum mendengar ucapan sinb.

"Cih. Tampan jika aku melihatnya dari atas namsan tower. Eunha berikan kapas itu padaku. Aku yang akan mengobati namja kutub ini" eunha terkejut namun juga kecewa. Eunha ingin sekali mengobati wajah sinb. Dengan begitu eunha bisa melihat wajah sinb dari jarak dekat.

Under Our Sky {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang