Chapter 13

2.6K 239 15
                                    

Happy Reading!
.
.
.

Sinb sowon dan yuju berada dikantin untuk sekedar duduk duduk saja. Mungkin hanya yuju lah yang memesan makanan.

"Kalian tau tidak?.."

"Tidak!" Jawab sowon dan sinb kompak menjawab pertanyaan dari yuju

"Aissh aku belum selesai bicara" sowon sedikit tertawa melihat tingkah yuju yang sedang marah sementara sinb cukup menaikan bahunya.

"Baby goblinku mengatakan jika yerin dan  somi semalam berdebat" sinb mengerutkan keningnya, tidak mengerti bagaimana mungkin somi berdebat dengan yerin.

"Dan yang menjadi bahan perdebatan mereka kau sinb" yuju menatap tersangka penyebab pecahnya perang antara somi dan yerin semalam.

"Aku..??" Sinb menunjuk wajahnya sendiri terkejut jika dia lah yang menjadi bahan perdebatan somi dan yerin.

"Ne. Somi cemburu saat tau kau dan yerin pacaran. Dan.. somi menyuruh yerin untuk menjauhimu juga memutuskanmu" yuju menunjuk sinb dengan garpu yang ia pegang.

"Waw sinb, aku tidak menyangka jika kepura puraan kalian menjadi masalah untuk joy dan somi" ujar sowon menggelengkan kepalanya.

Sinb beranjak dari tempat duduknya. Sinb tak menghiraukan sowon dan yuju yang meneriaki namanya. Yang pasti sekarang sinb harus menemui yerin sekarang juga. Sinb berjalan dengan cepat menuju kelas yerin dan sampailah sinb berada didepan kelas yerin. Sinb masuk kedalam kelas yerin membiarkan mata murid murid dikelas itu menatap sinb tidak percaya jika kwon sinb memasuki kelas mereka. Terlihat yerin eunha dan umji sedang mengobrol atau mungkin bergosip?

"Sstt.. yerin-ah, ada sinb" bisik eunha. Yerin mengerutkan keningnya sampai akhirnya dia terkejut karna sebuah tangan menggenggam pergelangan tangannya tanpa izin.

"Y-yaa!! Sinb-ah!! Lepas!!"

"Ikut aku. Jangan membantah" yerin hanya mampu menghela nafas menuruti kemauan sinb. Jikapun menolak, sinb akan terus membawanya ntah kemana. Sinb menarik yerin menuju kebelakang sekolah tepatnya didekat gudang sekolah.
Sinb melepaskan genggaman tangannya dari pergelangan tangan yerin.

"Apa yang kau lakukan dengan somi semalam?" Tatapan sinb terlihat dingin namun terlihat kekhawatiran disana.

"Darimana kau tau?" Yerin menyipitkan matanya. Tidak mungkin jika sinb mengikutinya semalam.

"Jawan pertanyaanku. Bukan kembali bertanya"

"Ck. Somi menyuruhku untuk menjauhimu"

"Kau setuju?"

Yerin terdiam. Tidak menjawab pertanyaan sinb selanjutnya.

"Kau setuju?" Sinb kembali menanyakan hal sama. Yerin mundur kebelakang karena sinb melangkah untuk mendekati yerin yang tidak menjawab. Buntu. Punggung yerin menyentuh dinding. Ntah sejak kapan tangan sinb bertumpu didinding dengan jarak wajah sinb sangat dekat dengan wajah yerin.

"Ap-apa yang kau lakukan?" Yerin terlihat gugup. Rasanya jantung yerin ingin runtuh dari tempatnya.
Sinb tidak menjawab malah semakin mendekatkan wajahnya kewajah yerin.
Yerin menutup rapat matanya tidak berani menatap mata elang sinb.

"Sekarang kau milik ku. Pacarku" deru nafas sinb menyapu kuping yerin.

YERIN POV

"Sekarang kau milik ku. Pacar ku"

Apa? Namja kutub ini waras atau tidak? Dia mengatakan aku miliknya? Atas dasar apa? Dan atas persetujuan siapa?
Aku mendorong tubuhnya untuk menjauh dariku. Berada sedekat ini dengannya membuat nyawaku bisa saja lari dari tubuhku.

Under Our Sky {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang