Chapter 10

2.8K 243 22
                                    

Mian di Repost.. soalnya ada kesalahan..

Happy Reading!!
.
.
.

"Mian sowon. Aku.. aku tidak bisa.." sowon melepaskan genggaman tangannya pada eunha. Senyum paksa terlihat.
Ia menunduk menantap kebawah.

"Sowon.." panggil eunha. Tapi sowon hanya menggelengkan kepalanya.

----------------------------------------------------------------

"Sowon-ah. Dengarkan aku dulu" eunha memegang tangan sowon yang sedari tadi meremas ujung bajunya sendiri.

"Aku sudah mengerti. Tidak apa" sowon mengangkat wajahnya menatap eunha. Senyuman yang ia paksakan membuat eunha sedikit merasa bersalah.

"Apa yang kau mengerti memangnya?"

"Kau menolak ku"

"Maka dengarkan dulu penjelasanku sowon-ah"

"Tidak ada yang perlu dijelaskan lagi eunha. Aku sudah mengerti. Aku telah ditolak olehmu. Memangnya apa yang kurang dariku eunha-ya? Padahal aku sudah berkorban perasaan selama setahun ini demi kau eunha. Membiarkan hati ku terluka asal aku bisa berada disampingmu dan juga mendapat jawaban yang aku harapkan selama ini... aku-mmp"

Sebuah ciuman dari eunha mampu membuat sowon bungkam dan terdiam. Rasa lembut bibir eunha terasa dibibir milik sowon. Eunha memejamkan matanya namun tidak untuk sowon. Matanya menatap wajah eunha yang tidak menyisakan jarak. Tanpa menyia nyiakan kesempatan yang langka ini, sowon memberanikan diri memainkan bibir eunha yang manis dan lembut. Eunha memegang dada sowon diikuti sowon yang memegang tangan eunha yang berada didadanya. Eunha tanpa ragu ragu membalas ciuman dari sowon. Ciuman yang tidak ada nafsu didalam nya. Ciuman yang hanya ada kasih sayang tulus disana.
Setelah dirasa cukup, eunha melepaskan ciuman dari bibirnya. Sowon sebenarnya kecewa eunha melepaskan ciuman mereka. Tangan eunha beralih menangkup kedua pipi sowon. Ditatap mata sowon dengan intens sembari mengelus pipi sowon.

"Dengarkan aku sowon-ah. Aku tidak bisa menerimamu sekarang ini. Aku sudah memiliki janji pada orang tua ku untuk tidak berpacaran saat sekolah. Aku harus fokus pada sekolahku" sowon terlihat bingung dengan ucapan eunha barusan.

"Aku tidak mengerti eunha-ya"

"Katakan perasaanmu setelah kita lulus nanti. Aku berjanji akan menjaga hatiku" eunha mencium sekilas pipi sowon yang terdiam.

"Aku masuk dulu. Hati hati dijalan um. Dan jangan kebut-kebutan" sowon mengangguk seperti anak kecil yang menuruti ibunya. Eunha tersenyum lebar dan segera keluar dari dalam mobil. Sowon menatap punggung eunha yang semakin menjauh dan menghilang saat memasuki rumahnya.
Senyuman sowon mengembang dengan sempurna. Kalau saja dia tidak ingat sedang berada didalam mobil, mungkin dia akan melompat lompat seperti serangga air.

"Ah yes! Biarpun tidak pacaran. Tapi aku yakin sekali eunha pasti mencintaiku juga. Aku tidak sabar untuk segera lulus dari sekolah"

Sowon menyalakan mobilnya dan bergegas untuk pulang kerumah. Sekalian sowon akan berkonsultasi pada ayahnya bagaimana cara menjaga seorang gadis yang di incar 😆.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dikamar bernuansa micky mouse, yuju sedang memainkan poselnya. Terkadang menatap poselnya sejenak.
Yuju menghela nafas kasar. Ia mengacak rambutnya dengan kesal. Apa yang membuat seorang yuju menjadi sangat kesal memangnya?

"Aihh setiap ingin mengantar umji pulang hyungnya pasti sudah berada di halaman sekolah. Aih ini seperti pertarungan melawan calon kakak ipar"

Tok tok tok

Under Our Sky {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang