Chapter 8

2.6K 241 8
                                    

Happy Reading..
.
.
.

Sinb melirik kelasnya. Hukumannya sudah ia kerjakan. Saat nya ia kembali kekelas. Tentunya sinb tidak mau mr.han semakin marah padanya dan memberi hukuman lagi. Cukup berlari mengelilingi lapangan sebanyak 50 kali saja dia sudah kenyang.

"Eunha-ya. Aku masuk dulu. Terimakasih untuk minumannya" senyum sinb.

"Cheonma. Jangan terlambat lagi sinb-ah" ujar eunha membalas senyuman sinb.

Eunha bangun dari posisi duduknya. Ia menatap punggung sinb yang menjauh lalu hilang ketika sinb sudah memasuki kelasnya.

'Aku tidak mengerti. perasaan seperti apa yang aku rasakan denganmu sinb' batin eunha
.
.
.
Bel istirahat sudah berbunyi. Sowon Yuju dan Sinb keluar dari kelas untuk menuju kantin. Setibanya di kantin seperti biasa mereka duduk bersama. Mengobrol sambil menunggu makanan yang sudah dipesan datang.
Sinb menghentikan obrolannya. Terlihat sosok yang dikenalinya sedang melambaikan tangan kearahnya.
Sowon Yuju pun menyadarinya.

"Itu Somi sinb-ah?" Tanya sowon. Sinb hanya mengangguk.

"Semakin cantik saja dia" kagum yuju menatap somi yang mengahampiri mereka bertiga.

"Sinb oppa. Boleh aku ikut makan disini?" Pinta somi setelah sampai dimeja sinb dan teman teman nya.

"Tentu saja. Duduk lah" sinb hanya melirik somi sekilas. Somi mengapit lengan sinb dengan erat. Sinb tidak berniat untuk menerima atau menolaknya. Lebih baik diam sembari meminum teh botolnya.
Di sebrang meja sana tidak terlalu jauh dari meja sinb, yerin menatap somi dan sinb. Lirikan tidak suka di tujukan oleh yerin.

"Mesra mesraan di tempat umum. Memalukan" cibir yerin.

"Sepertinya sinb sudah memiliki pacar" eunha menghela nafas berat mendengar ucapan umji. Sedikit cemburu melihat sinb dengan wanita lain.

"Kau kenapa eunha?" Yerin heran melihat eunha yang murung. Padahal tadi baru saja mereka tertawa sebelum somi datang dan merangkul tangan sinb.

"Aniya. Gwenchana. Aku kekelas duluan" eunha beranjak dari kantin. Ia berjalan meninggalkan kantin.

Yerin menatap eunha yang semakin menjauh.

SOWON POV.

Setelah memesan makanan aku kembali bersama yuju dan sinb. Aku menyipitkan mataku melihat seorang yeoja yang melambaikan tangan ke arah kami. Sepertinya aku mengenal nya. Yeoja itu mendekati kami dan aku bukan main terkejut. Ternyata itu somi. Dia bersekolah disini? Apa karena ada sinb?
Yang aku tau sebelum somi berangkat ke london ia pernah mengatakan jika ia menyukai sinb. Sebenarnya sinb yang menceritakannya padaku dan yuju.
Dan mungkin sampai sekarang dia tetap menyukai sinb. Lihat saja dia memeluk lengan sinb dengan erat.
Tidak penting juga sebenarnya. Lebih baik aku memperhatikan eunha saja. Aih yeoja itu membuatku gila selama 3 bulan terakhir ini.

Aku memperhatikan nya dengan seksama. Tapi, kenapa dia malah pergi dari kantin? Dan dia pergi sendiri? Biasanya dia akan pergi bersama yerin dan umji. Sebaiknya aku ikuti saja. Tidak salah kan? Dari pada si kunyuk sana mendekati eunha. Aku tidak rela.

"Aku pergi dulu. Kalian makan saja" aku bergegas pergi tanpa menghiraukan teriakan yuju tentang makanan nanti.

Aku mengikuti eunha diam diam. Mau kemana dia?
Eunha berjalan menuju perpustakaan dan yah aku tetap mengikuti nya sampai masuk kedalam perpustakaan.

Eunha duduk di dekat jendela. Tidak membaca buku? Dia hanya menatap kearah luar jendela.
Aku memberanikan diri untuk mendekatinya. Aku rasa dia punya masalah. Dia terlihat murung.
Aku mengambil buku asal asalan dan duduk disampingnya. Sepertinya eunha tidak menyadari kehadiran ku.

Under Our Sky {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang