"Lho Arga 'kan?"
'Siapa ya?' batin Arga.
"Kamu kenal saya?" tanya perempuan berambut panjang dan berparas cantik di hadapan Arga.
Arga menggelengkan kepala tidak tahu. Arga merasa tidak mengingat perempuan yang berada di hadapannya. Bahkan Arga berpikir baru pertama kali bertemu dengan perempuan ini.
"Biasa aja dong mukanya." perempuan itu terkekeh saat melihat wajah Arga yang berpikir keras.
"Lo siapa sih?" Arga pikir ini hanya cewek-cewek yang mengagumi Arga saja. Tapi dari penampilannya perempuan ini tidak seperti fansnya yang berdandan tebal dan genit.
"Kenalin, gue Fayra Reveline." Fayra mengulurkan tangan kanannya.
"Kok lo kenal gue? Perasaan gue gak pernah punya temen yang namanya Fayra," kata Arga tanpa membalas uluran tangan Fayra.
Fayra tersenyum dan menarik kembali tangannya karena ia merasa Arga tidak membalas uluran tangannya. "Gue kenal lo dari Alfha."
"Alfha?" ulang Arga memastikan.
"Iya Alfharizky Winata. Abang lo 'kan?"
"Oh iya gue inget. Lo ceweknya ya?" tanya Alfha ramah. Sadar bahwa perempuan di hadapannya pacar abangnya.
Fayra tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Arga jarang bertemu dengan Fayra karena Alfha dan Fayra memulai hubungan saat mereka duduk di bangku kelas dua belas dan Arga masih berada di kelas sepuluh.
Selain itu Fayra juga jarang bertemu Arga karena Fayra sendiri bersekolah di lain tempat, bukan sekolah yang sama dengan Arga dan Alfha.
"Yaudah gue duluan ya kesana, Kak."
"Eh tunggu, lo ke sini sama siapa?"
"Cuma sama sahabat gue."
"Kalau gue sama Alfha gabung sama kalian boleh gak?" pinta Fayra.
Arga berpikir sebentar setelah itu ia mengangguk. "Ke sana aja."
"Oke."
Mereka pun pergi ke tempatnya masing-masing. Fayra kembali ke tempat duduknya dan Arga juga kembali menghampiri Shania yang pasti sudah bosan menunggunya lama.
Arga menyodorkan air mineral yang ada di tangannya pada Shania.
"Lama banget sih Ga, gue haus tau." kesal Shania.
"Ya sorry, tadi ada cewek yang ngajak gue kenalan." Arga menarik kursi miliknya dan melahap kentang pesanannya.
"MASA? SIAPA?" tanya Shania tertarik.
"Iya tadi gue gak sengaja nabrak cewek yang lagi bawa ice cream terus tumpah kena bajunya. Biasa aja tuh mulut ditutup, Shan." jelas Arga diakhiri kekehannya.
Shania tidak menghiraukan ucapan Arga yang terakhir. Mulutnya terbuka sedikit karena ia penasaran dengan cewek yang ditabrak Arga. "Terus dia jambak-jambak lo gak?"
"Ya enggak lah Shan, lo pikir ini sinetron?" Arga memutar bola matanya lelah.
"Siapa tau Ga, lo dijambakin gitu terus di bentak-bentak terus dia mint-bmbhbmbh." Arga menutup mulut Shania dengan tangan kirinya sehingga membuat ucapan Shania tidak jelas didengar. Sementara tangan Arga yang satu terus menyuapkan kentang goreng ke mulutnya.
Shania berusaha melepas tangan Arga namun sulit. Dan setelah beberapa detik, akhirnya Arga pun melepaskan tangannya dari mulut Shania.
"Apaan sih lo pake nutup-nutup mulut gue?" bentak Shania.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay or Leave
Teen Fiction[REVISI SETELAH CERITA BERAKHIR] "Mencintai dia sama hal nya saat gue mencintai salah satu bintang di langit tapi gak pernah bisa buat gue sentuh bahkan gue gapai. Tapi gue tetap setia di bawah sini buat liat dia walau rasanya cuma bisa mandang dari...